Share

16. Dalam Pertengahan Kencan

“Hei. What do you mean?” Juna mencondongkan tubuhnya lebih dekat kepada Mei. Ingin tahu lebih banyak lagi pikiran gila seorang Meilani.

“Forget it.” Mei menggeleng sambil menyambar buku menu. Lalu benar-benar memesan yang mahal dan juga banyak.

Juna memerhatikan sikap absurd Mei sambil geleng-geleng kepala. Mengamati gadis itu makan dalam diam. Senyum kecil menghiasi wajah tampan itu hanya karena melihat Mei makan seperti orang kesurupan jin dari Ethiopia.

Tiba-tiba saja, Juna tersenyum usil. “Mei,” tegurnya setelah mereka selesai makan. “Sorry ...,” katanya sambil menatap lekat-lekat Mei yang sudah kenyang. “Gue baru nyadar kalau ..., dompet gue ... hilang. Bayarin pakai duit lu dulu ya?”

“Hah? LU GILA?!” Mei menggebrak meja. “Arjuna. Seriously!” bentaknya sambil berdiri dengan tatapan berapi-api.

Juna nyaris terpental saking kagetnya, seorang Meilani ternyata mengerikan kalau sedang marah.

“Ebuset! Calm down. Santai, bos ...,” bisik Juna sambil menutupi wajahnya dengan buku men
Indy Shinta

Klik VOTE ya :) Sampaikan juga komentarmu ....

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status