Home / Rumah Tangga / Menjadi Cantik Setelah Talak 3 / Bab 81. Tipu Muslihat Widya

Share

Bab 81. Tipu Muslihat Widya

Author: NonaRich
last update Last Updated: 2025-02-26 17:05:49

"Sayang. Masih marah sama Mas? Padahal semalam kita sudah—"

"Nggak usah di bahas buat yang semalam. Anggap saja aku khilaf. Kita masih musuhan sekarang ini!" potong Hanifa seraya mendelik sebal.

Respati terkekeh pelan ketika mendengar penuturan istrinya yang menurutnya sangat menggelikan itu. Dengan perlahan, ia pun mendekat, sementara Hanifa langsung beringsut mundur dan merasa was-was. Jangan sampai dia kembali terbuai oleh lelaki ini sekalipun semalam dia bilangnya khilaf, tapi sejujurnya Hanifa justru paling mendamba sentuhan itu. Sialan memang.

"Nggak usah dekat-dekat, ish. Aku sudah mandi. Sana jauhan!" Hanifa mendelik horor ke arah suaminya.

Namun, Respati tetap berjalan santai menuju ke arah wanitanya. Seharusnya mereka mandi bersama dan menghabiskan waktu lebih lama lagi untuk memadu kasih di kamar mandi.

"Kenapa tidak tunggu Mas bangun, hm? Kita bisa mandi bersama!"

Hanifa memutar bola mata dengan malas. Wanita itu memilih untuk berjalan tergesa hendak keluar dari area da
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 82. Terbongkarnya Perselingkuhan

    "Hanifa itu pelakor. Bisa-bisanya dua hari yang lalu bertemu dengan suami saya di mall!" sinis Renjana yang seketika membuat Hanifa menyerngit keheranan.Dia memang bertemu dengan Bowo, bahkan sedikit adu mulut. Hanya saja, kata-kata pelakor apa tidak terlalu berlebihan? Sementara Hanifa saja sama sekali tak pernah punya hubungan dengan Bowo. "Maksud Bu Renjana apa? Menantu saya ada main dengan suaminya Ibu?" Tanya Anisa yang langsung di angguki oleh Renjana.Anisa bahkan sampai tertawa kencang. Dia pun tentu saja langsung pasang badan ketika ada yang mengusik menantu kesayangannya. "Bu Renja yakin? Sementara saya tau suami Ibu seperti apa. Maksudnya, menantu saya sudah punya Respati, loh, Bu. Masih sangat tampan dan banyak duitnya. Saya tau kalau suami Ibu itu bos di kantoran, tapi anak saya juga duitnya banyak, bapak kontrakan ini sama pemilik tempat fitness yang ramai sekali. Yakin Bu?" kekeh Anisa yang masih tak menyangka ada yang memfitnah sang menantu. "Kamu dapat informasi d

    Last Updated : 2025-02-26
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 83. Godaan Liar Sang Suami

    "Kamu tidak malu, Jeng Santi? Dulu bilangnya mau cepat menikah, sampai sekarang pun mereka tidak menikah juga. Eh, ujung-ujungnya justru calonnya Abi malah selingkuh sama Omnya Abi. Astaga, ini aib!"Santi sudah menangis karena tak tahan dengan cemoohan dari para tetangga. Dirinya juga masih tak menyangka jika Widya bisa melakukan hal yang sangat menjijikkan itu.Padahal sejak dulu dia selalu membanggakan Widya dan selalu menistakan Hanifa yang jelas-jelas baik hati. Tidak seperti Widya yang justru selalu membuat masalah. Bodohnya, dia terus mendorong Abimana untuk selalu bertahan di samping wanita pilihannya. "Itu Abimana kayaknya dapat karma. Sudah bagus dulu nikah sama Hanifa, eh, malah pilih modelan kayak Widya yang jelas-jelas cuma nyusahin!""Sekarang bahkan Hanifa sudah cantik sekali. Apa tidak menyesal itu si Abi?""Betul. Pantas saja akhir-akhir ini Widya gaya sekali dan suka pakai pakaian yang mahal. Eh, ternyata jadi simpanan orang!""Bu. Mending langsung labrak saja si W

    Last Updated : 2025-02-26
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 84. Kissmark

    Tengah malam Hanifa terbangun dengan keadaan yang sangat kacau. Rambut yang digerai sudah persis seperti singa. Sementara hampir seluruh permukaan tubuh bagian atasnya sudah dipenuhi dengan tanda merah akibat ulah usil gigi suaminya. Respati sekarang ini justru sedang tertidur dengan posisi tengkurap dan terdengar dengkuran halus. Tentu saja lelaki itu juga lelah lantaran lama sekali mencampuri sang istri. Hanifa bahkan sampai bergidik ngeri dan merasakan kebas di area pribadinya. Wanita itu turun dari ranjang dan pergi sebentar menuju kamar mandi untuk membilas tubuh sekaligus mengenakan daster sebagai penutup tubuh. "Ya ampun, Mas suami ganasnya kebangetan!" Rasanya, Hanifa ingin sekali menangis detik itu juga ketika melihat bagian lehernya sudah dipenuhi tanda kemerahan. Dia tidak mungkin mengenakan pakaian tertutup nantinya lantaran ini merupakan musim panas. Bisa dibilang aneh nanti oleh anggota keluarga lain. "Aku harus kasih pelajaran ini pada Mas Pati!" keluhnya seraya ke

    Last Updated : 2025-02-27
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 85. Pengakuan Abimana Tentang Perselingkuhan Widya

    Santi mendatangi rumah sakit tempat Abimana di rawat dengan tangisannya. Menangis di area rumah sakit tentu saja tidak akan ada yang merasa aneh. Ia memasuki ruangan sang anak dan di sana masih ada saudara serta keponakannya. "Loh, Mbak Santi kenapa?" tanya Ibu Latif seraya mendekat ke arah Kakak kandungnya. Sebenarnya Santi malu sekali bila harus mengatakan hal ini di depan saudaranya. Hanya saja, dia sudah tak bisa menahan semuanya. Abimana pun hanya diam saja lantaran terlalu malas bila harus bertanya ini dan itu pada sang Mama. Apalagi setelah ia dan Widya tinggal di kediaman Santi dan Banu. Kedua pasangan paruh baya itu selalu cerewet. "Itu Widya selingkuh sama Mas Bowo!" histeris Santi yang seketika membuat Abimana meneguk ludah dengan susah payah. Pada akhirnya, perselingkuhan itu terendus juga. Perselingkuhan yang bahkan mengakibatkan Abimana kecelakaan."Maksud Mama apa? Mana mungkin saudara Papa seperti itu?" hardik Banu sedikit emosi. Santi kembali menangis sesenggu

    Last Updated : 2025-02-27
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 86. Julidnya Tetangga

    Widya baru saja pulang dari bekerja. Kali ini dia tidak langsung ke rumah sakit lantaran masih terlalu lelah setelah dipaksa melayani Bowo di kantor. Seperti biasa.Namun, sekarang ini dia merasa jika tatapan para tetangga sangat julid kepadanya. Dia baru saja turun dari motor ojek online, tapi dia seperti langsung diserbu oleh beberapa tatapan bengis. "Duh, si tukang jual diri sama Om-Om sudah pulang!" celutuk salah satu tetangga dengan nada julidnya. Widya menoleh dan menatap sinis ke arah orang tersebut. Dia mendelik tak suka dan berusaha untuk abai. Mulai berjalan lenggak lenggok untuk memasuki rumah minimalis itu. "Widya. Kamu kok masih punya muka sih tinggal di kompleks ini?" "Iya. Kami bahkan sudah tau bagaimana kebusukan kamu. Cih, mainnya sama Om-Om lagi. Mana ini Omnya Abimana yang katanya calonmu itu!"Deg!Jantung Widya berdetak dua kali lipat. Dia menatap bengis ke arah wanita yang baru saja mengatakan hal tersebut. Jangan bilang mereka tau yang sebenarnya terjadi? A

    Last Updated : 2025-02-27
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 87. Sengsaranya Widya

    Widya memilih untuk mendatangi rumah sakit tempat Abimana di rawat. Di sana, sama sekali tak ada yang menyambut kedatangannya. Santi yang biasanya sangat menyayangi dirinya mendadak bungkam dan tak mau menyapa."Ngapain kamu ke sini lagi, hah?" bentak saudara Santi yang merasa tak terima jika keluarga kakaknya berantakan hanya karena perempuan ini. Sialan memang. "Aku mau ngomong sama Mas Abi dan Tante Santi. Boleh keluar dulu?" tanya balik Widya pada Latif dan Ibunya. Keduanya mendelik tak suka. Walau begitu, mereka tetap pergi dari ruangan itu supaya Santi bisa mengekspresikan kemarahannya. Di ruangan tersebut hanya tersisa tiga orang saja. Widya datang mendekati Abimana. Sebenarnya, lelaki itu jijik dengan calon istrinya. Namun, bukannya dia sama saja seperti Widya? Berhubungan tanpa adanya ikatan pernikahan. "Mas Abi. Papamu usir aku, Mas. Tolong bilang ke dia!" pinta Widya memelas seraya mengusap lembut tangan Abimana."Bagus kalau suami saya sudah mengusir kamu. Sekarang, tu

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 88. Dicintai Secara Ugal-ugalan

    Hanifa merasa tersanjung dengan apa yang dia lihat di depan mata. Sekarang ini, dia sudah berada di dalam sebuah penginapan yang tempatnya sangat asri dan juga pemandangannya super indah. Hanifa sebelumnya memang tak mau bila harus menginap di hotel. Baginya, sama sekali tak ada sensasi indah yang menyatu dengan alam."Bagaimana? Suka, Dek?" tanya Respati seraya memeluk sang istri dari belakang. Lelaki itu memang senang sekali melakukan Physical touch pada sang istri. Baginya, ini adalah sebuah kesenangan tersendiri ketika dirinya menyentuh sang istri dengan sangat romantis. "Suka sekali, Mas. Terima kasih, ya.""Terima kasihnya sama Nenek dong, Sayang!" goda Respati yang di angguki oleh Hanifa. Dia akan membuktikan nanti jika Nenek Laksmi akan sangat menyayangi dirinya melebihi sayang wanita tua itu terhadap Respati. "Iya, nanti kalau pulang aku bakal peluk Nenek," balas Hanifa dengan senyuman yang mengembang. Respati pun bahagia ketika melihat sang istri yang sudah tak terlal

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 89. Mengandung Benih Selingkuhan

    Hanifa tidak tau darimana suaminya belajar menggombal seperti tadi. Kata-katanya saja sangat manis dan bahkan bukan hanya dia saja yang tersipu malu melainkan para anak muda yang berada di dekat mereka tadi. "Mas, kamu itu belajar gombal begitu darimana, sih?" tanya Hanifa seraya terus berjalan memasuki area penginapan. Jangan lupakan jika tangannya terus bergelanyut manja pada tangan kekar sang suami. "Gombal apanya? Nyenengin hati istri itu dapat pahala loh, Yang!" kekeh Respati yang tak menyangka jika sang istri akan berpikiran seperti itu. Hanifa mendengus dan terus menempel pada suami tercinta. Dia sebenarnya masih tak percaya lantaran dulunya Respati ini tipe lelaki yang lumayan kaku dan suka berbicara formal. Sekarang justru berubah menjadi manis. "Masa sih? Aku kira cuma suka gombal!" kekeh Hanifa. "Nggak, Sayang. Mas bilang begitu juga karena sangat cinta sama kamu. Apa masih perlu bukti?" Tanya balik Respati.Sang istri menggeleng pelan. Dia rasa sudah cukup. Sudah din

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 160 Dipecat

    Anisa datang ketika mendengar musibah yang menimpa sang menantu. Dia geram sekali. Terlebih lagi, ketika berada di sana, pembantu yang mencelakai menantunya justru tidak ada di sana."Pokoknya Mama nggak mau tau, kamu pecat saja pembantu itu." Entah sudah berapa kali Respati mendengar omelan dari sang Mama. Dia ingin menyela, tapi tidak bisa. Terlebih lagi, tiga perempuan kesayangannya ini justru menatap tajam ke arah dirinya. Apalagi Hanifa yang tak suka sejak awal dengan kehadiran Maya. Makin menjadi wanita itu merajuk. "Sampai sekarang tidak berani pulang setelah membuat cucu mantuku celaka. Awas memang dia nanti kalau sampai masih berani ke sini, habis dia!" sungut Nenek LaksmiHanifa hanya diam saja mendengar nenek serta mertuanya yang sibuk mengoceh. Dia pun hanya memberikan tatapan maut pada Respati, tapi tidak berkomentar apapun. "Kali ini kamu yang tegas. Awas memang masih mempertahankan dia. Sejak awal Nenek tidak setuju, tapi kamu ngeyel. Nisa juga ngeyel!" Sang nenek ke

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 159. Terluka Karena Pembantu

    "Masak apa kamu itu?" tegur Nenek Laksmi ketika melihat Maya mengeluarkan nasi sisa kemarin."Nasi goreng!" Walau sekesal apapun si Maya, dia akan tetap menjawab segala pertanyaan yang bersumber dari mulut wanita tua itu."Pakai nasi sisa kemarin? Astaga, jangan nasi goreng. Tidak baik untuk kesehatan janinnya Hanifa. Masak sup ayam saja. Itu nasi kemarin jangan dipakai, takutnya basi!"Maya menghela napas. Baru kemarin loh ada wanita tua itu, tapi rasanya seperti membuat Maya menyerah saja. "Jangan lupa juga kupaskan buah segar lalu dicuci. Takutnya nanti Hanifa butuh buat nyemil!"Hanifa, Hanifa dan Hanifa. Maya sampai muak dengarnya. Walau begitu, dia tetap mengangguk sebagai jawaban.Diam-diam, Nenek Laksmi tersenyum miring. Sangat bahagia bisa membuat Maya tersiksa dengan kecerewetannya. Beberapa saat kemudian, Hanifa dan Respati pun masuk ke dalam dapur. Maya yang tadinya tampak cemberut pun seketika wajahnya berbinar dengan sangat cerah. Ia pun berjalan mendekat dan lekas me

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 158. Drama Queen

    Nenek Laksmi dan Hanifa sudah tiba di kediaman mewah milik Respati. Mereka pun langsung melihat sosok Maya yang sedang bersantai ria di ruang tamu bak seorang majikan. Ehem ...Deheman dari Nenek Laksmi sukses membuat Maya terkejut bukan main. Apalagi ia tau betul jika Nenek Laksmi itu cerewetnya minta ampun. Bisa mampus dia nanti jika wanita tua itu bertindakWalau begitu, Maya tetap selalu memprioritaskan keanggunan. Siapa tau nenek dari lelaki yang dia taksir ini mau merestui dia dan Respati bersatu."Eh, ada Nenek—""Panggil saya nyonya, saya bukan nenek kamu!" balas Nenek Laksmi memotong ucapan dari Maya.Sang empu kesal bukan main. Sedangkan Hanifa hanya bisa meringis pelan. Dia memang sangat kesal pada pembantunya itu. Hanya saja, istri dari Respati ini bukan juga orang yang gila hormat. Walau begitu, dia akui jika nenek suaminya ini memang sangat keras."Maaf, Nyonya. Saya kira boleh pakai embel-embel Nek kayak Mas Pati!" Mas? Apa Hanifa tidak salah dengar? Medusa satu ini

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 157. Mengadu

    Pagi-pagi sekali Maya pergi begitu saja dari kediaman Respati untuk menemui seseorang. Tadinya dia mengatakan jika hendak pergi membeli sayur di pasar dan Hanifa yang memang sejak awal tak menyukai keberadaan Maya pun membiarkan saja. Di sinilah Maya berada. Di pinggir jalan sembari duduk memainkan ponsel. Beberapa saat kemudian, seseorang datang menghampiri dengan raut datarnya. "Gimana? Ada perkembangan apa?" tanya orang itu yang tak lain adalah Santi.Ya, Ibu dari almarhum Abimana itu memang dalang di balik semuanya. Bahkan, dia sengaja mengawasi gerak gerik keluarga Respati dari sebulan yang lalu. Sampai suatu ketika, Respati dan keluarganya sepakat mencari ART. Dari sanalah rencana di mulai. Dia bertemu dengan Maya yang saat itu baru tiba di kota hendak mencari pekerjaan. Sayangnya, saat itu Maya sudah sangat frustasi lantaran tak ada yang menerima lamaran pekerjaannya. Alhasil, Santi mempengaruhi wanita itu dan pada akhirnya mereka bekerja sama dengan iming-iming Maya bisa

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 156. Pembantu Tidak Tau Diri

    Malam harinya, seperti biasa, Maya selalu saja mencari kesempatan dalam kesempitan. Seperti malam-malam sebelumnya, wanita itu ikut makan di meja makan. Hanifa sudah tidak mood. Apalagi Respati juga tidak menegur asisten rumah tangga itu dan terkesan membiarkan saja. "Pak Pati mau makan pakai apa?" tanya Maya yang mulai melancarkan aksinya. "Biar saja ambil sendiri—""Sudah, sini saya ambilkan saja, Pak!" Maya gegas menuangkan nasi ke dalam piring kosong milik Respati. Wajah Hanifa sudah tidak bisa di kondisikan lagi. Wanita itu menatap datar pemandangan yang tentu saja membuat hatinya bergejolak ingin mencekik perempuan bernama Maya itu. Sialan sekali. "Mas. Aku mau makan di luar. Nggak mood makan di sini!" ujar Hanifa."Tapi nanti mubazir loh, Dek. Dia sudah masak banyak!" balas Respati.Terkadang, Hanifa itu heran sekali. Respati terkesan selalu membela Maya. Padahal yang sebenarnya tidak begitu. Wanita hamil itu hanya sedang mengalami masa-masa sensitif dalam segi perasaan m

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 155. Adu Mulut Karena Pembantu Genit

    Setiap hari ada saja tingkah Maya yang selalu memancing emosi Hanifa. Seperti sekarang ini, Maya keluar dari kamar yang di khususkan untuk asisten rumah tangga dengan menggunakan baju milik Hanifa. Pantas saja wanita hamil itu tak menemukan baju kesayangannya, ternyata justru sudah dipakai oleh Maya."Mbak, itu bajuku kok dipakai? Mbak kok terlalu lancang?" Tegur Hanifa yang merasa tak suka dengan sikap Maya yang selalu seenaknya seperti ini.Maya yang di tegur seperti itu malah menaikkan sebelah alisnya. Dia menatap aneh ke arah Hanifa"Loh, kok Mbak Nifa malah bilang kayak gini? Ini loh bajunya saya! Memangnya cuma Mbak saja yang bisa beli?" tantang Maya, padahal jelas-jelas ini baju memang milik Hanifa, tapi mana mau pembantu itu mengaku?Sementara di sisi lain, Hanifa sudah menatap garang pada pembantu satu itu. "Mbak Maya jangan macam-macam, ya. Aku loh tau kalau Mbak ini yang nata baju aku buat di bawa ke lantai bawah. Jadi, ya, kemungkinan besar dan itu memang baju aku. Aku

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 154. Ingin Menjadi Istri Kedua

    Beberapa hari kemudian, keadaan Hanifa semakin membaik dan sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Bedanya, perempuan itu sama sekali tak diperbolehkan untuk menyentuh peralatan dapur. Alhasil, semua pekerjaan rumah dikerjakan oleh Maya. Di mulai dari bersih-bersih dan juga memasak. Semua di lakukan oleh wanita yang usianya beberapa tahun di atas Hanifa. "Pak Pati, ini saya sudah masak sayur asem sama ikan goreng spesial buat Bapak!" ujar Maya dengan centilnya ketika Respati baru saja memasuki area dapur. Sang empu hanya mengangguk dan mulai sibuk membuka pintu kulkas. Maya yang merasa dicueki pun lekas mendekat ke arah sang empu dan menjawil lengannya."Pak Pati cari apa?"Respati terkejut bukan main dan sontak saja menjauh dari sosok Maya. Bisa gawat nanti jika Hanifa melihat, sudah pasti akan salah paham. "Mbak tolong jangan dekat-dekat seperti ini! Takutnya istri saya salah paham nantinya!" tegur Respati yang seketika membuat Maya memutar bola mata dengan malas. "Istri

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 153. ART Baru yang Genit

    Hampir dua minggu lamanya Hanifa di rawat di rumah sakit dan syukurnya hari ini sudah diperbolehkan pulang. Respati sangat kelelahan lantaran sibuk bolak balik rumah sakit sekaligus memantau pekerjaan. Walau begitu, ia sama sekali tak pernah mengeluh lantaran semua ini dia lakukan demi keluarga kecilnya yang sebentar lagi akan bertambah dalam beberapa bulan kedepan. "Semua barang-barang sudah dipacking?" tanya Handoko. Anisa tidak ikut lantaran sibuk mengurus Kusuma yang beberapa waktu lalu sudah lahiran dan sekarang anak bayinya sedang demam dan rewel. Alhasil, Kusuma membutuhkan bantuan sang Mama."Sudah, Pa. Biaya administrasi juga sudah Pati lunasi!" balas Respati dengan lesu. Bukan karena sedih tapi karena lelaki itu benar-benar butuh istirahat. Handoko mengangguk dan mulai membantu mengeluarkan semua barang bawaan yang dua minggu ini di bawa ke rumah sakit. Sekitar lima belas menit perjalanan menuju ke rumah, pada akhirnya mereka tiba juga dan sudah di sambut oleh satu ART

  • Menjadi Cantik Setelah Talak 3   Bab 152. Kandungan Lemah

    Hanifa keluar dengan wajah sendu. Bibirnya bahkan sudah melengkung ke bawah. Respati yang melihat semua itu tentu saja langsung menghela napas. Ia gegas mendekat dan merangkul bahu sang istri untuk menenangkan. Lewat ekspresi Hanifa saja Respati bisa menebak hasilnya seperti apa. Mungkin saja memang tak seperti harapan mereka saat ini, tapi Respati tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Jangan sedih, kita bisa coba lagi nanti. Masih ada banyak waktu. Ayo dong senyum!" hibur Respati.Nenek Laksmi yang melihat itu terharu bukan main. Dia tak menyangka jika cucu lelakinya yang satu ini sangat dewasa dalam segi pikiran."Maaf—""Kenapa minta maaf, sih, Sayang? Mas tidak masalah, loh! Itu artinya, kita kurang berusaha selama ini. Mas santai begini, kok. Tidak masalah ini!"Hanifa menghela napas. Padahal dia belum selesai bicara, tapi suaminya terus menerus mengoceh seperti ini. "Mas, aku belum selesai bicara, loh. Astaga, coba lihat ini hasilnya!" Hanifa melepas paksa pelukan dari Respat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status