Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 270. Langkah Pertama Menuju Kemenangan

Share

270. Langkah Pertama Menuju Kemenangan

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-03-25 07:58:36

Malam itu, Jasmine berdiri di balkon kamarnya, menatap langit kota yang dipenuhi cahaya. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih berkecamuk dibandingkan udara yang menusuk. Ia menggenggam erat ponselnya, membaca ulang pesan dari Noah yang meminta kehadirannya dalam rapat dewan direksi esok hari.

Jasmine menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak beraturan. Ini bukan hanya sekadar pertemuan bisnis. Ini adalah langkah pertamanya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan lagi gadis lemah yang bisa diinjak-injak oleh siapa saja.

Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. "Masuk," ujarnya dengan suara datar.

Pintu terbuka, dan Noah muncul, masih dengan kemeja putihnya yang tergulung di lengan, wajahnya tampak lelah tetapi tetap terlihat dingin seperti biasanya.

"Kau sudah bersiap untuk besok?" tanyanya langsung, suaranya rendah namun tajam.

Jasmine menoleh, menatap Noah dengan mata penuh determinasi. "Aku sudah membaca laporan keuangan pe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    271. Perang yang Sesungguhnya Dimulai

    "Kau pikir aku tidak tahu apa yang sedang kau lakukan?" Noah menatap Pradipta dengan tajam, jemarinya mengetuk permukaan meja dengan ritme lambat, tetapi penuh tekanan.Pradipta tersenyum tipis, berusaha tetap tenang meskipun keringat mulai mengalir di pelipisnya. "Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan Noah."Jasmine yang berdiri di sisi Noah menyilangkan tangan di dada, matanya menajam. "Sangat aneh jika seseorang yang tidak bersalah langsung membela diri sebelum dituduh. Bukankah begitu, Tuan Pradipta?"Ruangan rapat Dirgantara Group mendadak terasa lebih sempit. Para eksekutif saling bertukar pandang, merasakan tekanan dari ketegangan yang menggantung di udara.Noah melemparkan sebuah dokumen ke meja di depan Pradipta. "Bukti transaksi mencurigakan. Ada dana besar yang keluar dari perusahaan dalam beberapa bulan terakhir. Dan setelah kami telusuri, benang merahnya mengarah kepadamu."Pradipta menunduk, membaca sekilas dokumen itu sebelum kembali

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   272. Langkah Licik dalam Kegelapan

    "Kita punya masalah."Pradipta melemparkan ponselnya ke meja dengan kasar. Wajahnya mengeras, matanya menatap Leonard yang duduk dengan santai di kursi kulit hitam. Di tangannya, Leonard memegang segelas bourbon, menggoyangkannya perlahan seakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Leonard mendesah pelan, menaikkan sebelah alis. "Kau terlihat terlalu tegang, Pradipta. Apa sekarang kau baru sadar bahwa ini permainan yang berbahaya?"Pradipta mendengus. "Mereka semakin dekat. Noah dan Jasmine tidak akan berhenti sampai mereka menemukan semua bukti. Aku tidak bisa terus menutupi jejak selamanya."Leonard meneguk bourbonnya, kemudian meletakkan gelasnya dengan tenang. "Lalu, apa rencanamu? Menyerah?"Pradipta mengepalkan tangannya. "Aku butuh waktu untuk menutup semua celah. Mereka pasti akan mengaudit semua transaksi dalam waktu dekat."Leonard tersenyum tipis. "Kau tahu cara terbaik untuk mengalihkan perhatian mereka? Beri mereka sesuatu yang l

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   273. Jejak Pengkhianatan

    "Aku ingin laporan lengkapnya dalam waktu satu jam. Jangan ada satu detail pun yang terlewat."Noah menutup telepon dengan wajah tegang. Di tangannya, ponsel itu terasa seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja. Jasmine, yang duduk di sofa di seberangnya, memandangnya dengan ekspresi serius."Pesan itu... siapa yang mengirimnya?" tanya Jasmine.Noah melemparkan ponselnya ke meja, menyandarkan tubuh ke kursi. "Nomor tak dikenal. Tidak ada identitas yang bisa dilacak. Tapi isinya jelas bukan ancaman biasa."Jasmine mengambil ponsel itu dan membaca kembali pesan misterius yang mereka terima tadi malam:"Kau ingin tahu siapa musuh terbesarmu? Mulailah dengan melihat siapa yang tidur di ranjang musuh."Jasmine mengernyit. "Ini bisa berarti banyak hal. Tapi satu hal yang pasti, seseorang ingin kita menggali lebih dalam."Noah mengangguk, tangannya mengetuk meja dengan ritme pelan. "Dan aku berniat melakukannya."Di temp

    Last Updated : 2025-03-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   274. Kebenaran yang Terbongkar

    Noah menatap layar ponselnya dengan ekspresi gelap. Video yang dikirim seseorang barusan terus berulang dalam pikirannya. Gambar Zora yang sedang berbicara mesra dengan Juan, disertai rekaman suara yang jelas membuktikan pengkhianatan mereka.Jasmine, yang berdiri di sampingnya, membaca setiap perubahan emosi di wajah pria itu. “Apa yang akan kau lakukan?” tanyanya pelan.Noah menghela napas dalam, lalu meletakkan ponselnya di atas meja. “Aku tidak bisa langsung bertindak gegabah. Jika aku menyerang sekarang, mereka akan menyembunyikan bukti lain yang mungkin lebih besar.”Jasmine mengangguk setuju. “Kita harus memastikan bahwa ini bukan hanya sekadar balas dendam pribadi. Kita perlu menghancurkan mereka dengan bukti yang tidak bisa disangkal.”Noah menatap Jasmine sejenak sebelum mengangguk. “Mulai sekarang, kita akan bermain lebih cerdas.”***Sementara itu, di sebuah apartemen mewah, Zora du

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   275. Misi di Balik Bayangan

    "Kau yakin ini tidak akan menjadi bumerang bagi kita?" Jasmine bertanya dengan nada serius, matanya menatap Noah yang sedang memeriksa kembali perekaman audio yang mereka dapatkan dari gudang tadi malam.Noah menyandarkan tubuhnya ke kursi, ekspresinya tetap dingin. "Mereka sudah terlalu lama bermain di belakang kita. Sekarang saatnya kita mengambil langkah lebih dulu."Jasmine menekan jemarinya ke pelipis, mencoba berpikir lebih jernih. "Zora, Juan, Pradipta… semuanya terhubung. Dan sekarang, kita juga tahu Leonard ada di balik layar. Ini bukan hanya sabotase bisnis, Noah. Mereka mengincar lebih dari itu."Noah menutup laptopnya perlahan. "Aku tahu. Dan justru karena itu, kita tidak bisa membiarkan mereka bergerak lebih jauh. Kita harus menyusun strategi."Jasmine menatap pria itu dalam-dalam, mencari tanda-tanda keraguan di wajahnya, tapi ia tidak menemukannya. Noah sudah mengambil keputusan. Dan begitu pula dirinya.Di tempat lain, Zora b

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   276. Serangan Balik yang Terencana

    "Kita tidak bisa membiarkan mereka menang," kata Noah dengan nada tajam. Matanya yang gelap penuh determinasi menatap layar komputer yang menampilkan data dari penyelidikan terbaru.Jasmine duduk di seberangnya, menyilangkan tangan di dada. "Kita harus memastikan langkah kita benar. Jika kita terburu-buru, mereka bisa membalikkan keadaan dan menjebak kita."Noah mengangguk, rahangnya mengencang. "Aku sudah menghubungi beberapa orang kepercayaanku. Kita harus menangkap mereka dengan tangan kosong. Bukan hanya Zora dan Juan, tetapi juga Leonard dan Pradipta."Jasmine menatap layar komputer itu dengan tajam. “Video yang mereka coba sebarkan tentangmu… kita harus memotongnya sebelum sampai ke media.”Noah mengetuk jemarinya di meja, berpikir dalam-dalam. "Aku punya seseorang di dunia media yang bisa membantu kita. Jika mereka mencoba menjatuhkan kita dengan cara ini, kita harus mengendalikan narasi sebelum terlambat."Jasmine menyipi

    Last Updated : 2025-03-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   277. Kebenaran yang Hampir Terungkap

    Langkah kaki Noah terdengar mantap saat ia berjalan memasuki ruang kantornya. Mata tajamnya menyapu seluruh ruangan, memastikan bahwa hanya ada orang-orang kepercayaannya di sana. Jasmine duduk di sisi meja, jemarinya mengetik cepat di laptopnya, memverifikasi ulang rekaman yang mereka dapatkan tadi malam."Semua data sudah kuamankan," kata Jasmine tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Rekaman ini cukup kuat untuk menjatuhkan Leonard dan Pradipta."Noah menarik napas dalam, menatap layar yang menampilkan wajah dua pria yang selama ini menjadi duri dalam dagingnya. "Kita tidak bisa gegabah. Aku ingin semua bukti ini tersusun rapi sebelum kita melangkah lebih jauh."Jasmine mengangguk. "Aku akan menghubungi tim hukum kita. Dengan semua bukti ini, mereka tidak akan bisa mengelak lagi."Tapi sebelum Jasmine sempat melanjutkan pekerjaannya, ponsel Noah bergetar di meja. Ia meraihnya dan membaca pesan yang masuk.“Jangan pikir kalian sudah menang.

    Last Updated : 2025-03-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   278. Langkah Berbahaya

    Jasmine memandangi layar ponselnya dengan ragu. Pesan misterius yang baru saja masuk masih terpampang jelas di layar:"Aku bisa memberimu bukti, tapi kau harus menemuiku sendirian."Tangannya sedikit gemetar saat ia mengetik balasan. "Di mana?"Beberapa detik berlalu sebelum pesan lain masuk. "Midtown Hotel, lantai 15, kamar 1507. Datang jam 10 malam. Jangan bawa siapa pun."Jasmine menggigit bibirnya. Ini bisa jadi jebakan, tapi nalurinya mengatakan bahwa ini adalah kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang bisa benar-benar menghancurkan Zora, Juan, Leonard, dan Pradipta.Ia menoleh ke arah Noah, yang masih berbicara di telepon dengan ekspresi tegang. Ia tahu Noah tidak akan membiarkannya pergi sendirian. Tapi untuk pertama kalinya, Jasmine merasa bahwa ini adalah sesuatu yang harus ia lakukan sendiri.Dengan cepat, ia mengunci layar ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku. Ia sudah men

    Last Updated : 2025-03-28

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   351. Rumah Ini Tak Lagi Sama

    Jasmine kembali terdiam, pikirannya kembali ke masa lalu. Setelah percakapan emosional itu, Jasmine dan Noah duduk di balkon rumah kecil itu. Hujan masih turun, tapi lebih ringan.“Aku tidak bisa janji semua akan mudah,” kata Noah, menatap gelap malam.“Aku tidak minta mudah,” balas Jasmine. “Aku cuma mau tahu... kamu akan ada di sini. Meski saat aku marah. Saat aku takut. Saat aku ragu.”Noah menoleh, lalu menyentuh perut Jasmine yang membulat.“Aku akan ada. Untuk kamu. Untuk dia.”Dan di bawah langit yang masih menangis, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Jasmine merasakan tenang. Bukan karena semua masalah selesai. Tapi karena ia tahu—ia tak lagi sendiri.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jasmine menoleh. Noah muncul dari balik pintu kamar, membawa selimut tambahan dan termos susu.“Sudah tidur?” tanyanya pelan.Jasmine mengangguk. “Baru saja.”Noah berjalan pelan, lalu duduk di sampingnya. Ia menatap bayi mereka, lalu mencium kening Jasmine.“Aku suka malam h

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   348. Tujuh Bulan Lalu di Tengah Hujan

    “Waktu kadang menyembuhkan luka, tapi ada jenis luka yang justru membuat kita ingin kembali… hanya untuk memastikan bahwa semuanya memang layak diperjuangkan.”Suara rintik hujan yang menghantam jendela terdengar bagai irama pilu yang menggema di seluruh ruangan. Lampu kamar menyala temaram. Di pelukannya, seorang bayi kecil tertidur dengan damai, napasnya ringan, dadanya naik turun perlahan.Jasmine duduk di kursi goyang dekat jendela, membiarkan matanya tertumbuk pada kegelapan malam di luar sana. Tangannya membelai lembut punggung bayi itu, tapi pikirannya melayang jauh… menuju malam hujan yang sama, tujuh bulan lalu. Malam yang ia kira hanya akan berakhir sebagai luka.Tujuh bulan sebelumnya.Rumah kecil tempat ia tinggal bersama Nina untuk sementara waktu terasa terlalu sunyi malam itu. Angin mengetuk jendela loteng dengan kasar. Jasmine memegangi perutnya yang membuncit—usia kehamilannya memasuki bulan ketujuh, dan setiap gerakan kecil dari dalam kandungannya menjadi pengingat b

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   347. Luka yang Tak Sempat Sembuh (Versi Panjang)

    Sore itu, langit di atas rumah kaca menyimpan gradasi warna yang murung. Biru kelabu berbaur dengan oranye pucat, seolah alam pun ikut menyesali semua yang telah terjadi. Angin menyusup masuk lewat sela-sela jendela, membawa aroma bunga melati yang hampir layu. Jasmine berdiri di dekat balkon dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri, seakan udara terlalu dingin untuk ditahan, padahal sebenarnya yang dingin adalah hatinya.Sudah berapa lama ia terjebak dalam pusaran luka yang tak pernah benar-benar bisa ia benahi? Sejak pertama kali menerima tawaran menjadi ibu pengganti, hidupnya seperti berubah menjadi cerita yang tak ia kenali.Noah mendekat perlahan, langkahnya nyaris tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu, tapi juga tak sanggup menahan keinginannya untuk bicara. Jasmine tahu dia datang—ia bisa mencium aroma parfum kayu cendana lembut yang biasa Noah pakai. Tapi ia tetap diam, masih terpaku menatap taman kecil yang mulai gelap.“Aku boleh bicara?” tanya Noah perlahan.Kepala Jasmine

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   348. Forum Global Jasmine

    Langit Arenia berwarna keperakan pagi itu, menyelimuti kota dalam cahaya mendung yang lembut. Gedung pusat kebijakan internasional yang menjulang di jantung distrik Saphira tampak megah. Di dalamnya, ratusan kursi telah tertata rapi, mikrofon disiapkan, dan layar besar menampilkan satu kalimat: Forum Etika Global untuk Ibu Pengganti dan Hak Anak.Di kursi utama, Jasmine duduk tenang mengenakan setelan biru tua dengan aksen perak. Tak ada perhiasan mencolok, hanya liontin kecil yang tergantung di lehernya—hadiah terakhir dari ibunya, Sylvia. Di sampingnya, Noah dan Kiara mempersiapkan presentasi utama, sedangkan Evan memantau keamanan data dan jaringan digital.Forum ini bukan sekadar acara simbolik. Jasmine—dengan dukungan penuh dari Project Axis—berinisiatif mengadakan forum ini setelah tekanan internasional terhadap praktik kontrak ibu pengganti yang tidak adil mulai meningkat, menyusul pengakuannya dan penyelidikan terhadap Levara Group.“Sepuluh negara sudah mengirim delegasi,” la

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   347. Leonhart Menuntut Balik

    Noah menoleh pada Jasmine. “Apa kamu siap jika Leonhart muncul kembali?”Jasmine menjawab pelan, tapi tegas, “Aku siap. Karena aku tidak lagi melawannya sendirian.”Dan hari itu, suara seorang ibu menggetarkan kota Arenia. Bukan dengan amarah. Tapi dengan keberanian yang lahir dari kasih.Hanya dua hari setelah pidato Jasmine mengguncang Arenia, dampaknya terasa seperti ombak besar yang menyapu seluruh jagat media. Hashtag #IbuUntukZai telah menembus tren global. Wawancara dari pakar hukum, aktivis perempuan, hingga influencer keluarga membanjiri lini masa dengan satu suara: Jasmine layak mendapatkan keadilan.Tapi di tengah dukungan itu, ada kekuatan yang bergerak diam-diam. Di ruang pertemuan bawah tanah sebuah kantor legal internasional di Kairo, seorang pria berambut perak duduk di ujung meja panjang. Ia mengenakan jas gelap yang pas, dan di tangan kirinya ada cincin berlambang burung hitam bersayap patah.Leonhart.“Jadi, gadis kecil itu sekarang memanfaatkan simpati publik?” uca

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   346. Suara dari Seorang Ibu

    Matahari Arenia naik perlahan, memantulkan sinarnya pada jendela-jendela kaca yang berbaris rapi di gedung-gedung pusat kota. Tapi pagi itu, sorotan media bukan tertuju pada kemegahan bangunan atau kecanggihan teknologi kota modern tersebut. Fokus mereka adalah satu wanita muda yang berdiri di balik podium sederhana—Jasmine Ayu Kartika.Dalam balutan blazer putih yang elegan namun sederhana, Jasmine berdiri dengan tegak, wajahnya tenang. Di hadapannya, puluhan kamera dari berbagai media siap menangkap setiap kata yang keluar dari mulutnya. Suasana di luar gedung forum publik Arenia benar-benar hening untuk sesaat.“Terima kasih telah datang. Hari ini, saya berdiri bukan sebagai tokoh besar, bukan sebagai pemegang saham, bukan pula sebagai pion dalam perang kekuasaan,” ucap Jasmine membuka pidatonya. “Saya berdiri sebagai seorang ibu.”Beberapa wartawan langsung mengambil gambar, beberapa lainnya menunduk menulis cepat. Kata-kata Jasmine tajam, sederhana, dan langsung menancap ke hati

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   345. Awal yang Rapuh

    “Saya tidak berdiri di sini sebagai wanita sempurna,” ucapnya. “Saya bukan pahlawan. Tapi saya tahu, saya adalah seorang ibu. Dan tidak ada kontrak, manipulasi, atau rekayasa hukum yang bisa menghapus cinta seorang ibu dari hatinya.”Ia menatap langsung ke hakim. “Saya tidak meminta apa pun selain kesempatan untuk memeluk anak saya... dan membesarkannya tanpa harus bersembunyi.”Hening menyelimuti ruangan.Hakim mengangguk. “Saya akan memberi putusan sore ini.”Sore itu, seluruh ruangan kembali berkumpul. Cahaya matahari mulai menguning, menandai hari yang panjang akan segera berakhir.Hakim berdiri, membawa map berisi keputusan.“Setelah mempertimbangkan bukti tertulis, kesaksian di bawah sumpah, serta laporan psikologis anak... pengadilan menyatakan bahwa hak asuh penuh atas anak dengan inisial ZJ diberikan kepada Ny. Jasmine Jorse.”Terdengar isakan tertahan dari sisi pendukung Jasmine.Hakim melanjutkan, “Dengan supervisi kunjungan yang diatur terhadap pihak Ny. Zora Dirgantara, s

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   344. Penentu Akhir

    “Apakah Anda menyangkal bahwa Anda memalsukan keterangan medis Jasmine pasca melahirkan?” tanya hakim tegas.Zora tidak menjawab. Ia hanya menunduk.Noah akhirnya berdiri. “Yang Mulia, saya juga ingin berbicara. Saya sudah cukup lama diam. Tapi hari ini, saya berdiri bukan hanya sebagai ayah, tapi sebagai pria yang menyaksikan semua ketidakadilan ini.”Ia menatap Jasmine sebentar, lalu melanjutkan. “Anak saya... tidak boleh tumbuh besar dalam kebohongan. Ia berhak tahu siapa ibunya. Ia berhak dipeluk dan dicintai tanpa batas. Saya mendukung Jasmine. Bukan karena kami pernah mencintai. Tapi karena... tidak ada ibu yang lebih layak.”Ketika sidang diskors untuk makan siang, kabar dari dalam pengadilan sudah bocor ke media. Tagar #JusticeForJasmine dan #HakAsuhZai mulai trending di media sosial.Di luar gedung, para pendukung mulai berkumpul. Beberapa bahkan membawa papan bertuliskan “Seorang Ibu Adalah Ibu” dan “Zai Berhak Tahu Kebenaran.”Zora keluar lewat pintu samping, wajahnya ditut

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   343. Sidang yang Mengguncang

    “Sebagai tergugat, kami setuju,” ujar Jasmine. “Karena anak kecil bisa berbohong... tapi hati mereka tidak.”Noah, yang duduk mendampingi Jasmine, menambahkan, “Saya ingin masuk sebagai saksi. Dan sebagai ayah biologis, saya mengajukan revisi hak asuh bersama.”Zora menoleh cepat, matanya membelalak. “Noah?! Kau di pihaknya sekarang?”Noah menatapnya tanpa ampun. “Sudah lama aku bukan di pihakmu.”Sepulang dari pengadilan, Jasmine merasa tubuhnya seperti diseret waktu. Namun saat ia membuka pintu kamar hotel, suara kecil menyambutnya dari balik ruang tamu.“Ibu Jas?”Jasmine membeku. Tubuh kecil itu berlari dan memeluknya dari belakang. “Ibu Jas! Aku mimpikan Ibu tadi malam! Ibu peluk aku kayak waktu kita tinggal di rumah yang banyak bunga!”Jasmine membalik tubuhnya, dan Zai menatapnya dengan mata berbinar.“Kamu di sini?” bisik Jasmine, air matanya mengalir.Noah masuk dari belakang. “Dia... memaksa ikut. Aku tak bisa menolaknya. Dia ingin bertemu kamu. Hanya kamu.”Zai menempelkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status