Share

33. Mencari Alibi

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-01-20 15:19:04

Setibanya Jasmine di rumah, ia disambut oleh Nikmah, asisten rumah tangganya, yang tampak cemas. Wanita paruh baya itu segera menghampirinya dengan wajah penuh khawatir.

“Non Jasmine! Non kemana aja semalam? Saya sudah khawatir. Nyonya Zora juga sempat mencari Non tadi pagi,” lapor Nikmah dengan nada terburu-buru.

Mendengar nama Zora, Jasmine langsung siaga. “Zora mencari aku? Apa yang dia bilang?” tanyanya sambil melepaskan sepatunya.

“Dia cuma tanya Non pulang atau tidak. Pas saya bilang Non nggak pulang, dia kelihatan biasa aja, Non. Nggak panik sama sekali,” jawab Nikmah, mencoba mengingat dengan seksama.

Jawaban itu membuat Jasmine terdiam sejenak. ‘Zora tidak menunjukkan kepanikan?’

Biasanya, Zora adalah orang pertama yang heboh jika Jasmine tidak ada kabar. Ada sesuatu yang ganjil di sini, tapi Jasmine tidak punya waktu untuk memikirkannya lebih jauh.

Jasmine melirik jam dinding dan menyadari waktu semakin mendesak. Ia buru-buru memberi instruksi pada Nikmah. “Kalau Zora mengh
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   34. Rahasia di Balik Tatapan  

    "Bagaimana bisa dia datang dengan mobil semewah itu?" ujar wanita di ujung koridor kampus.Tidak lama, dua temannya menyahut serentak, "Bukannya dia mahasiswa beasiswa? Kalau nggak salah, dia hampir di-DO, akibat tunggakan uang kuliah."Jasmine berjalan cepat menuju ruang kelas dengan langkah penuh tekad. Di belakangnya, bisik-bisik mahasiswa yang penasaran terus terdengar, namun ia memilih untuk tidak memedulikannya.Begitu memasuki gedung fakultas, ia melihat jam dinding di lorong. Masih ada waktu dua menit sebelum kelas dimulai. Dengan napas yang sedikit terengah, ia membuka pintu ruang kelas dan melangkah masuk.Seperti biasa, suasana ruang kelas berubah tegang saat sosok Kelvin Gordon berdiri di depan, memperhatikan para mahasiswa dengan tatapan tajamnya. Pria paruh baya itu terkenal dengan sikap disiplinnya yang hampir tidak manusiawi.Jasmine menarik napas lega karena belum terlambat. Ia segera mencari tempat duduk di bagian tengah, menghindari terlalu depan atau terlalu belaka

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   35. Rolls-Royce Ghost yang Masih Menunggu

    Jasmine baru saja keluar dari gedung fakultas, bergegas menuju tempat parkir untuk melanjutkan aktivitasnya. Namun, saat ia melangkah ke luar, ia terkejut mendapati mobil Rolls-Royce Ghost yang sama masih setia menunggunya.Jasmine sempat ragu, berniat menghindar dan melangkah menjauh, berharap tidak berurusan dengan siapa pun yang ada di dalam mobil itu.Namun, harapannya sirna saat pintu mobil terbuka dan seorang pria keluar, mengenakan setelan jas rapi dan wajah tampan penuh karisma. Tentu saja, pria itu adalah Noah.“Noah…” gumam Jasmine lebih berbisik pada dirinya sendiri. Tubuhnya terasa kaku, tidak percaya.Pandangan gadis-gadis di sekitar kampus langsung terpusat pada Noah, seolah-olah dunia berhenti berputar sejenak. Keanggunan dan aura misterius yang dimiliki pria itu membuatnya begitu mencolok di antara kerumunan mahasiswa yang biasa."Wah, tampan sekali, aku mau jadi miliknya," ucap salah seorang mahasiswa yang berdiri di depan Jasmine, dengan ekspresi penuh rasa kagum.Be

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   36. Dukungan yang Membingungkan

    Mobil berhenti tepat di depan pintu masuk RSUP Candra Mulia. Rolls-Royce Ghost yang elegan menarik perhatian beberapa orang yang berada di luar rumah sakit. Sopir membuka pintu belakang, tetapi Noah lebih cepat turun dan membukakan pintu untuk Jasmine.“Keluar,” ucap Noah singkat namun lembut, memberikan isyarat dengan tangannya.Jasmine melangkah keluar dari mobil dengan hati-hati. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan tentang alasan mereka datang ke sini. Namun, sebelum sempat bertanya, Noah sudah melangkah menuju pintu masuk rumah sakit. Jasmine mengikuti di belakangnya, masih mencoba memahami situasi.Saat mereka berjalan masuk, Noah tiba-tiba berhenti dan berbalik. Tanpa banyak bicara, ia menarik tangan Jasmine, menggenggamnya erat, lalu kembali berjalan. Jasmine terpaku sejenak, merasakan sentuhan hangat Noah yang terasa begitu nyata.“Noah, ini tidak perlu. Aku bisa berjalan sendiri,” ucap Jasmine pelan, meski genggaman itu entah mengapa membuatnya merasa terlindungi.Noa

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   37. Keputusan yang Semakin Rumit

    Operasi nenek Cahaya berjalan lancar. Jasmine menghela napas lega saat dokter keluar dari ruang operasi dan memberikan kabar baik. Meski demikian, nenek Cahaya masih harus dirawat di ruang intensif untuk pemulihan.Jasmine menatap pintu ruang intensif itu dengan perasaan campur aduk. Ada rasa syukur, tetapi juga kekhawatiran yang belum sepenuhnya hilang.Zora, yang sejak tadi setia mendampingi Jasmine, menggenggam tangannya erat. “Semua akan baik-baik saja. Kita hanya perlu menunggu nenek Cahaya pulih sepenuhnya,” katanya dengan suara lembut.Jasmine mengangguk pelan. “Terima kasih, Zora. Kalau bukan karena kamu dan Noah, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.”Zora tersenyum kecil. “Kamu tidak perlu berterima kasih. Kita ini keluarga, Jasmine.”Setelah memastikan semuanya di rumah sakit terkendali, Zora memutuskan untuk membawa Jasmine pulang bersamanya.Mereka duduk di kursi belakang mobil yang dikemudikan oleh sopir Zora. Dalam perjalanan, percakapan ringan berubah menjadi diskusi

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   38. Malam Tak Terduga di Rumah Kecil Jasmine

    Noah mengerem mobilnya perlahan di depan rumah kecil Jasmine yang terletak tidak jauh dari Toserba milik Zora dan Universitas Artaloka.Rumah itu tampak sederhana, tetapi Jasmine selalu merasa nyaman di sana karena penuh kenangan bersama nenek Cahaya.“Hanya sebentar, aku cuma mau mengambil barang-barang nenek,” kata Jasmine sambil melepas seatbelt.Noah mengangguk tanpa banyak bicara, tetapi saat melihat cuaca di luar yang mulai mendung, ia mengernyit. “Kamu yakin ini cuma sebentar? Langitnya sudah gelap. Kalau hujan deras, kamu tidak akan bisa kembali ke Rafflesia Hills.”Jasmine hanya mendengus kecil. “Santai saja. Aku tahu cara mengatur waktu, kok. Kamu tunggu saja di sini.”Noah memutar bola matanya, tapi tetap mengikuti Jasmine keluar dari mobil. Ia tidak pernah membiarkan Jasmine berjalan sendirian, apalagi di daerah yang agak sepi seperti ini.Di dalam rumah kecil itu, Jasmine sibuk membuka lemari tua dan mengeluarkan beberapa barang milik nenek Cahaya. Ada selimut rajutan, fo

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   39. Komedi Malam di Rumah Kecil

    Pagi-pagi buta, suara gaduh dari dapur membangunkan Noah dari tidurnya yang tidak nyenyak di sofa kecil Jasmine. Ia mengerjap, mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan yang asing ini, sebelum suara berisik itu kembali terdengar.Dengan malas, Noah bangkit dan melangkah ke arah dapur. Jasmine, dengan rambut yang masih acak-acakan, terlihat sedang berjuang menyalakan kompor gas tua yang bunyinya berisik sekali.“Kamu mau bikin bom di pagi hari, Jasmine?” Noah menyindir sambil menyandarkan tubuhnya di pintu dapur.Jasmine mendongak, kaget, hampir menjatuhkan panci yang ada di tangannya. “Noah! Jangan tiba-tiba muncul seperti hantu!”Noah mengangkat alisnya, menahan tawa. “Aku muncul seperti manusia, Jasmine, bukan hantu. Dan apa yang kamu lakukan dengan kompor itu?”“Kompor ini memang suka rewel,” gumam Jasmine sambil mencoba menyalakan kembali. “Tapi aku nggak butuh bantuanmu, jadi jangan sok pahlawan di sini.”Noah mendekat, mengambil alih pemantik gas dari tangan Jasmine. “Minggir.

    Last Updated : 2025-01-20
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   40. Insiden Ban Pecah di Tengah Jalan

    Hari yang cerah berubah menjadi petaka kecil saat mobil yang membawa Jasmine dan Noah melaju di jalan kecil menuju Rafflesia Hills.Suara letupan keras membuat Jasmine terlonjak dari kursinya, sementara Noah dengan sigap menepikan mobil ke bahu jalan.“Apa itu?” tanya Jasmine dengan nada panik, memegang erat sabuk pengamannya.“Ban pecah,” jawab Noah datar, keluar dari mobil untuk memeriksa.Jasmine membuka pintu dan ikut turun. Ia melihat Noah berdiri di dekat ban belakang, menggelengkan kepala sambil menendang pelan roda mobil yang sudah kempis total.“Jadi, gimana? Kamu bisa ganti ban?” tanya Jasmine dengan senyum penuh harap.Noah menatapnya sejenak sebelum berkata, “Aku punya banyak keahlian, Jasmine. Tapi ganti ban bukan salah satunya.”Jasmine mendengus. “Hebat. Ternyata Mr. Perfect, eh salah Es Batu Berbulu Domba, punya kelemahan juga.”“Diam saja dan biarkan aku berpikir,” balas Noah sambil membuka ponselnya.Namun, saat ia mencoba menghubungi seseorang, sinyal teleponnya nih

    Last Updated : 2025-01-21
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   41. Malam di Tempat Asing

    Malam tiba, dan hujan deras mulai turun tanpa ampun. Suara rintiknya membentur atap rumah sederhana itu, memberikan kesan bahwa badai tidak akan berhenti dalam waktu dekat.Jasmine dan Noah terpaksa menerima kenyataan bahwa mereka harus menginap di tempat asing ini.Bapak tua yang ramah tadi menyediakan satu kamar kecil untuk mereka. Namun, kamar itu jauh dari sempurna, hanya ada sebuah ranjang kayu tua dengan kasur tipis dan selimut usang.“Ini... tempat kita tidur?” Jasmine bertanya sambil melirik ranjang kecil itu dengan skeptis.Noah mengangguk, berdiri di pintu sambil memandangi hujan deras di luar. “Setidaknya kita punya atap.”“Atap yang bocor,” balas Jasmine dengan nada sarkastik. Ia menunjuk ke sudut ruangan yang sudah mulai tergenang air karena rembesan dari langit-langit.Noah mendesah panjang. “Kamu mau mengeluh sepanjang malam atau bantu cari ember untuk menampung air itu?”Jasmine mendelik padanya. “Kenapa aku? Kamu kan yang lebih kuat!”“Aku sudah cukup kuat membawa kit

    Last Updated : 2025-01-21

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   363. Penerimaan

    Jasmine duduk di balkon rumah besar mereka, menghadap langit yang mulai meredup dengan nuansa jingga keemasan. Angin sore yang sejuk menyapu wajahnya, namun perasaan di dalam hatinya masih jauh dari tenang. Setiap keputusan yang dia buat dalam beberapa hari terakhir terasa penuh dengan ketegangan, seperti mencoba menavigasi jalan sempit di antara jurang. Semua perasaan itu bersaing dalam dirinya—rasa cinta, kemarahan, kebingungannya, dan kerinduan akan ketenangan.Dia menatap ke depan, merasa seolah dirinya sedang berada di persimpangan jalan, dan tidak tahu arah mana yang harus dipilih.Ponselnya bergetar di saku celananya. Dengan enggan, dia mengeluarkan ponsel itu dan melihat nama Noah muncul di layar. Dia sudah tahu, ini pasti pesan dari Noah. Setiap kali mereka berbicara, selalu ada campuran antara keraguan dan harapan dalam suara Noah. Tetapi, Jasmine masih merasa perlu waktu untuk mengurai perasaannya sendiri.Pesan Noah kali ini tidak panjang, hany

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   362. "Aku akan menunggu, Jas."

    Sore itu, saat dia kembali ke rumah, Noah sedang duduk di ruang tamu dengan tatapan kosong. Wajahnya terlihat lelah, namun matanya tetap memancarkan kekhawatiran yang mendalam. Ketika Jasmine masuk, dia langsung berdiri dan berjalan mendekat, namun langkahnya terhenti begitu melihat ekspresi di wajah Jasmine.“Kamu kembali,” Noah berkata, nada suaranya terdengar cemas. “Jas, apakah—”“Aku butuh waktu,” kata Jasmine cepat, memotong kalimat Noah. “Aku masih belum bisa memutuskan apa yang harus aku lakukan. Aku… aku bingung, Noah.”Noah mengangguk, meskipun ada rasa sakit yang jelas di wajahnya. “Aku paham, Jas. Aku nggak bisa memaksamu. Tapi aku ingin kamu tahu, aku menunggu apapun keputusan yang kamu ambil.”Jasmine menghela napas panjang, berjalan menuju jendela besar yang menghadap ke taman belakang. Dia melihat rerumputan hijau yang tumbuh rapi, seperti semuanya tampak sempurna. Na

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   361. Keputusan yang Berat  

    “Jas, aku—” Noah berhenti sejenak, seolah kata-kata itu sulit keluar. “Aku nggak tahu harus mulai dari mana. Keluargaku punya sejarah yang rumit. Ada begitu banyak hal yang terjadi, dan aku nggak ingin kamu terjebak dalam semua ini. Aku hanya ingin kita berdua bahagia.”Jasmine menunduk, mencoba untuk mengumpulkan pikirannya. “Tapi, aku berhak tahu, Noah. Aku berhak tahu siapa aku sebenarnya. Apa yang terjadi di masa lalu itu nggak bisa terus disembunyikan.”Noah berjalan mendekat, berusaha meraih tangannya, namun Jasmine menarik tangannya. “Jas, tolong. Aku ingin kamu tahu bahwa aku tak pernah berniat menyakitimu. Aku ingin kita tetap bersama, tapi aku juga butuh waktu untuk menyelesaikan ini dengan keluarga.”Jasmine merasakan dada terasa sesak. “Tapi aku nggak tahu apa yang harus kulakukan sekarang. Kamu bilang aku bagian dari keluargamu, tapi ternyata ada banyak hal yang tidak pernah kamu ceritakan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   360. “Jalan Terpecah”

    Noah menghela napas panjang, merasa bahwa setiap kata yang dia ucapkan kini terasa seperti beban yang tak bisa dilepaskan. “Jas, kamu harus tahu bahwa aku nggak ingin kamu merasa terjebak di dalam ini. Aku berjanji aku akan menceritakan semuanya.”Jasmine menunduk, matanya terpejam untuk menenangkan diri. “Aku nggak tahu, Noah. Aku... aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya.”Noah merasakan hatinya hancur melihat Jasmine seperti itu. Tidak ada kata-kata yang bisa menghibur hatinya yang terluka. Apa yang bisa dia lakukan? Dia sudah berusaha, tapi kenyataannya selalu saja menghalanginya.“Jas,” Noah berkata pelan, hampir berbisik. “Aku akan melakukan apapun untuk kita. Aku janji.”Jasmine hanya mengangguk lemah, tak mampu berkata apa-apa lagi.Sore itu, keduanya terdiam, terjebak dalam perasaan yang tak bisa diungkapkan. Jasmine merasa hatinya terperangkap dalam labirin perasaan yang tak jelas arah tu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   359. “Kebenaran yang Terungkap”  

    Hari itu terasa begitu berat bagi Jasmine. Setiap langkah yang diambil seolah terhenti oleh pikiran yang terus berputar dalam benaknya—semua yang baru saja dia dengar dari Harness. Kebenaran yang mengerikan itu seakan-akan merobek setiap potongan kenyamanan yang selama ini dia percayai. Bahwa dia—Jasmine Ayu Kartika—mungkin bukan siapa-siapa dalam dunia yang begitu besar dan rumit ini, hanya menjadi bagian dari sebuah rahasia yang lebih besar daripada dirinya sendiri.Dia mencoba untuk menenangkan diri, mengatur napas, namun setiap detik yang berlalu hanya menambah beban di dadanya. Ketika akhirnya dia sampai di rumah, rasanya seperti langkahnya terhambat oleh sesuatu yang tak terlihat. Rumah itu, yang biasanya memberikan rasa aman, kini terasa penuh dengan ketegangan. Semua kenyamanan itu hilang begitu saja setelah apa yang dia ketahui.Noah sedang duduk di ruang tamu, seperti biasa, namun ada sesuatu yang berbeda di wajahnya. Ekspresi gelisah yang t

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   358. Kenapa Kamu Begitu Dekat dengan Noah?

    Harness: "Ada yang ingin kamu bicarakan, Jas?"Jasmine menarik napas panjang, berpikir sejenak sebelum akhirnya mengetik balasan.Jasmine: "Apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Noah? Kenapa kamu selalu ada di sekitar dia, bahkan sampai sekarang?"Beberapa detik berlalu, lalu balasan datang dengan cepat.Harness: "Kamu harus siap untuk mendengarnya. Ada banyak yang nggak kamu ketahui, Jas."Jasmine menelan ludah, merasakan kekhawatiran yang semakin mendalam. Dia bisa merasakan bahwa ini bukan hanya sekedar pertanyaan sederhana. Ada rahasia yang jauh lebih besar di balik semua itu—rahasia yang bisa mengubah segalanya.Tanpa memberi tahu Noah, Jasmine memutuskan untuk bertemu dengan Harness, merasakan sebuah dorongan kuat untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara mereka.Sore itu, Jasmine berjalan menyusuri jalan setapak menuju kafe yang sering digunakan oleh Harness untuk bertemu denga

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   357. “Persembunyian yang Terungkap”  

    Kata-kata itu seperti menampar wajah Noah. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada yang dia kira. Namun, di balik rasa sakit itu, ada sebuah kebenaran yang sulit dia terima. “Aku... aku takut kehilangan kamu, Jas,” jawab Noah dengan suara pelan. “Aku tahu aku nggak sempurna, dan aku juga tahu aku punya banyak kesalahan. Tapi aku nggak ingin kamu pergi.”Jasmine menarik napas, rasanya ada banyak kata yang ingin dia ucapkan, tapi bibirnya terasa terbungkam. Semua perasaan itu berkecamuk dalam hatinya. “Kamu bisa bilang itu, Noah, tapi aku nggak tahu lagi mana yang lebih nyata—kamu atau kenanganmu tentang semua yang telah terjadi sebelumnya. Kamu nggak bisa terus menghubung-hubungkan aku dengan masa lalu kamu.”Noah terdiam, rasa frustrasi merayapi dirinya. Dia sudah berusaha menjaga semuanya tetap utuh, tapi ada banyak hal yang belum dia ceritakan pada Jasmine—rahasia yang lebih dalam dari yang dia kira. Tentang Oma, tentang Harness, tentang masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.“Apa

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   356. Di Ujung Tepi

    “Kamu nggak perlu khawatir soal dia, Jas,” kata Noah tiba-tiba.Jasmine menoleh cepat. “Aku... nggak mikirin itu.”Noah menatap lurus ke arahnya, ekspresi serius. “Aku nggak bisa ngendaliin masa lalu. Tapi aku tahu siapa yang aku mau ada di masa depan.”Hening sesaat. Hanya suara angin dari jendela yang terbuka, menggoyang tirai tipis yang menggantung setengah kusam.“Aku nggak biasa dikasih kata-kata kayak gitu,” ucap Jasmine pelan.“Ya udah, aku ubah pakai bahasa teknik.”“Oh no.”Noah tersenyum kecil. “Kalau hubungan ini ibarat mesin, kamu tuh gear paling utama. Tanpa kamu, semua sistem nggak jalan.”Jasmine menahan tawa, tapi air matanya menggenang tanpa izin. “Kamu norak banget.”“Tapi berhasil bikin kamu nangis.”Dia menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya, lembut, tidak memaksa.“Aku takut semua ini terlalu indah buat nyata,” bisik Jasmine. “Kita bahagia, lalu tiba-tiba...”Noah menggenggam tangannya, erat. “Aku juga takut. Tapi kita nggak harus jadi sempurna untuk jadi n

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   355. “Biar Aku yang Mengingat”  

    Noah yang mulai merasa ada yang aneh dengan pembicaraan ini menatap Harness dengan serius. "Apa yang kau maksud, Harness?" tanya Noah, suaranya mulai penuh dengan kecurigaan.Harness tidak langsung menjawab, melainkan menatap mereka berdua sejenak. "Mungkin ini saat yang tepat untuk lebih banyak memahami satu sama lain," jawabnya pelan, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.Noah menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa dengan dia?" gumamnya pelan.Jasmine hanya diam, merasa semakin tertekan dengan keadaan yang semakin membingungkan. "Aku harus pergi," katanya dengan suara pelan, berbalik menuju pintu. "Aku tidak bisa terus seperti ini."Noah hendak mengejarnya, namun Jasmine sudah lebih dulu keluar dari ruangan. Perasaannya semakin kacau, tidak tahu harus bagaimana.Jasmine keluar dan berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari tatapan Noah yang semakin membuatnya merasa tertekan. Ia tahu, ada sesuatu yang menghalangi hubungan mereka, tapi ia juga merasa seperti

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status