Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 67. Membuat Janji di Café Edelweiss

Share

67. Membuat Janji di Café Edelweiss

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-01-30 13:44:51

Bab. 67. Membuat Janji di Café Edelweiss

Setelah mendapatkan izin dari Noah, Jasmine akhirnya membuka aplikasi Wibu dan membalas pesan Pram.

Jasmine: "Pram, kita bisa ketemu, tapi aku nggak bisa dijemput. Kita ketemu di Cafe Edelweiss di Palm Square aja, gimana?"

Pram membalas dengan cepat, seakan takut Jasmine akan membatalkan.

Pram: "Oh, oke! Yang penting kita bisa ketemu. Aku nggak masalah ke sana. Aku cuma pengen ngobrol sama kamu lebih banyak."

Jasmine menatap layar ponselnya, merasa sedikit ragu. Dia tahu Pram hanya ingin lebih dekat dengannya, tapi dia sendiri tidak ingin memberi harapan yang salah. Baginya, ini hanya bentuk terima kasih karena Pram sudah membantunya, terutama saat dia flu dan membelikan vitamin.

Dengan menghembuskan napas, Jasmine membalas singkat: "Oke, sampai ketemu besok."

Pram terlihat senang dengan balasan itu. Dia memang hanya ingin mengenal Jasmine lebih dalam, meskipun dia menyadari ada batas yang tidak bisa dia langkahi.

Bagi Jasmine, ini hanya sekada
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   68. Gangguan Tak Terduga  

    Mereka pun berjalan menuju Funzone, pusat permainan yang terletak di lantai dua Palm Square. Begitu masuk, Pram langsung menarik tangan Jasmine ke arah mesin capit boneka.“Kita mulai dari sini!” katanya penuh semangat.Jasmine tertawa melihat Pram begitu serius. “Kamu yakin bisa dapat boneka dari sini? Aku pernah lihat orang habis banyak koin tapi nggak dapat apa-apa.”Pram menyeringai. “Itu karena mereka nggak punya skill. Lihat dan pelajari.”Dia memasukkan koin, lalu dengan penuh konsentrasi menggerakkan tuas. Jasmine mengamati dengan tangan terlipat di dada. “Oke, ayo lihat kehebat—”Jasmine masih tertawa saat Pram gagal lagi menangkap boneka dari mesin capit. Wajah frustasinya benar-benar menghibur.“Kamu yakin ini keahlianmu?” ledek Jasmine sambil melipat tangan.Pram mendengus, mengetuk kaca mesin capit. “Hei, ini bukan soal keahlian. Ini murni keberuntungan!”Jasmine terkikik. “Berapa kali nyoba?”Pram melirik layar mesin. “Baru... sepuluh kali?”Jasmine tertawa lebih keras.

    Last Updated : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   69. Noah Mengikuti Jejak Mereka  

    Noah menegang. Matanya sedikit menyipit, jelas tidak menyukai nada menggoda dari Pram.Jasmine menahan napas, takut Noah akan bereaksi berlebihan.Pram, yang sadar telah membuat Noah kesal, malah semakin menikmati situasi. “Atau... Kak Noah takut aku bawa kabur Jasmine?” candanya dengan nada nakal.Jasmine langsung menendang kaki Pram di bawah meja. “Pram!” bisiknya tajam.Pram meringis tapi tetap tertawa. “Oke, oke, bercanda doang.”Namun, Noah tidak terlihat terhibur. Tatapannya masih dingin.“Aku hanya memastikan Jasmine aman,” kata Noah singkat.Pram mengangguk-angguk. “Iya, iya, aku ngerti. Tapi serius, Kak Noah, ini pertama kalinya aku lihat CEO besar kayak Kak Noah main di tempat kayak gini. Kalau aku tahu gini, aku pasti ngajak Kak Noah main Combatte!”Noah hanya menghela napas, seolah menahan kesabaran.Jasmine, yang sejak tadi diam, akhirnya angkat bicara. “Noah, kamu benar-benar nyusul ke sini cuma buat ngecek aku? Tapi, semalam kak Zora dan kamu udah kasih ijin?” tanyanya

    Last Updated : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   70. Panggilan yang Tak Diinginkan  

    Jasmine menyeringai. “Suka-suka kamu aja. Aku siap ngalahin kalian berdua!” jawabnya penuh semangat.Layar permainan pun menyala, dan mereka bertiga mulai bersaing dengan antusias. Ternyata, meskipun Noah tampak tidak terlalu berpengalaman, dia memiliki ketelitian yang luar biasa.Setiap gerakan dan keputusan yang dia buat sangat terarah. Bahkan, dalam beberapa menit pertama, dia berhasil menghindari beberapa serangan dengan sangat cekatan.Pram yang biasanya jago dalam permainan ini merasa kesulitan mengikuti kecepatan Noah."Eh, Kak Noah! Gimana sih kamu bisa cepat banget?!" katanya dengan rasa takjub.Noah hanya memberikan senyum tipis, tanpa berkata apa-apa. Sementara itu, Jasmine juga mulai terkesan. Dia mengamati setiap langkah Noah dengan cermat, menyadari betapa seriusnya pria itu bermain.Tiba-tiba, dalam sekejap, Noah meluncurkan serangan yang membuat Pram terkejut dan kehilangan beberapa poin."Yes!" Jasmine bersorak. "Akhirnya ada juga yang bisa ngalahin Pram!"Pram tampak

    Last Updated : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   71. Noah Overprotektif  

    "Pram…" Jasmine akhirnya membuka suara, tapi terdengar begitu pelan. “Jangan ngomong kayak gitu deh...”Pram yang menyadari ketegangan itu, segera mengalihkan pandangannya. “Ehm… ya udah, aku bercanda. Lupa deh,” katanya cepat, tapi rasa kecewanya jelas terasa.Jasmine merasa tertekan, tapi dia tidak tahu bagaimana harus menghadapinya. Dalam pikirannya, dia hanya ingin semuanya berjalan normal, tanpa ada yang merasa terganggu.Namun, kenyataannya, suasana semakin sulit. Apa yang bisa dia lakukan? Dia bukan lagi hanya berurusan, dengan perasaan Pram. Jasmine juga terikat kontrak dengan Noah dan Zora sebagai ibu pengganti. Semua itu harus tetap terjaga, termasuk kerahasiaannya.Setelah diam sejenak, Jasmine mengangkat sendoknya dan mulai melanjutkan makan, mencoba untuk menikmati malam yang tinggal menyisakan sisa-sisa ketegangan.Mungkin ini saatnya untuk menyelesaikan hari ini dengan tenang, tanpa membiarkan suasana menjadi lebih canggung.Pram yang masih ingin mengajak Jasmine bermain

    Last Updated : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   72. Jasmine dan Dunia Wibu

    Di dalam mobil, Jasmine bersandar pada jok dengan lelah. Hari ini terasa panjang, bukan hanya karena kebersamaannya dengan Pram dan Noah, tetapi juga karena pikirannya sendiri yang terus berputar.Ucapan Pram tadi masih mengganggu pikirannya. ’Siapa tahu suatu saat Jasmine mau jadi pacarku.’Jasmine menghela napas, lalu menggenggam ponselnya. Dia butuh sesuatu untuk mengalihkan pikirannya.Tiba-tiba, tangannya bergerak otomatis membuka aplikasi favoritnya Wibu dan Dunia, sebuah forum tempat Jasmine biasa berselancar saat ingin melepas penat.Begitu layar memuat halaman utama, deretan postingan langsung membanjiri feed-nya.“Kenapa cowok suka karakter Tsundere? Padahal aslinya ngeselin!”Otaku_Sensei69: "Karena greget. Makin jual mahal, makin pengen dikejar!" ChibiKawaii : "Iya, tapi kalau di dunia nyata, ya capek. Mending yang lembut kayak Jasmine dari Future Love!"Jasmine terkikik. Ironis, dia juga punya nama yang sama, tapi kehidupannya jauh dari karakter anime yang manis dan lemb

    Last Updated : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   73. Perasaan yang Berbeda

    Jasmine hendak membuka pintu kamarnya ketika matanya menangkap sosok Zora yang masih duduk di meja makan.Wanita itu terlihat anggun dalam piyama satin berwarna pastel, dengan rambut panjang yang tergerai rapi. Di depannya ada sebuah buku yang terbuka, tapi tatapan Zora justru kosong, seperti sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri.Merasa ragu sejenak, Jasmine akhirnya melangkah mendekat. "Kak Zora, belum tidur?" tanyanya pelan.Zora menoleh dan tersenyum tipis. “Belum, aku nunggu kamu pulang.”Jasmine tersentuh mendengar itu. Ia menarik kursi di seberang Zora dan duduk. “Terima kasih, Kak, sudah membantuku izin keluar hari ini. Aku benar-benar bersenang-senang.”Zora tersenyum, matanya lembut saat memandangi Jasmine. “Aku senang kalau kamu bahagia.”Tiba-tiba, tangan Zora terulur, menyentuh perut Jasmine dengan lembut. Jemarinya membelai dengan penuh kasih sayang.“Jangan nakal ya, sayang...” bisiknya pelan ke perut Jasmine. “Kamu harus nurut, jangan bikin Bunda Jasmine kelelahan.

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   74. Cemburu Jasmine  

    Jasmine menghela napas dalam sebelum akhirnya masuk ke dalam kamar. Namun, baru saja ia ingin menutup pintu, terdengar langkah kaki lain mendekat.“Noah baru pulang,” gumamnya pelan.Benar saja, Zora yang sebelumnya masih bersamanya, kini sudah berada di ruang tengah, menyambut Noah yang baru saja tiba dari kantor. Jasmine mengintip sedikit dari balik pintu, melihat bagaimana Zora mendekati Noah dengan penuh kasih sayang.“Noah, kamu pulang telat,” suara lembut Zora terdengar jelas.“Hari ini ada meeting tambahan,” jawab Noah, masih dengan ekspresi dinginnya.Namun, meski terlihat datar, gerakan tangannya yang membalas sentuhan Zora terasa begitu natural. Tangannya mengusap punggung istrinya pelan, seolah itu sudah menjadi kebiasaan di antara mereka.Jasmine terdiam, matanya terpaku pada interaksi mereka. Ada sesuatu yang terasa aneh dalam dirinya, sesuatu yang tidak ingin ia akui—cemburu.Jasmine segera menggelengkan kepala, mencoba mengusir pikiran aneh itu. Tidak, ini bukan cemburu

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   75. Pemeriksaan Berujung  Bertemu Masa Lalu.  

    Saat ia hendak meletakkan kembali gelasnya, ponselnya bergetar di sampingnya.Pesan dari Pram : "Jas, kamu udah sampai rumah, kan? Jangan lupa istirahat, ya. Dan kalau ada yang bikin kamu nggak nyaman, kasih tahu aku."Jasmine terdiam sejenak sebelum akhirnya tersenyum kecil. Pram memang selalu begitu, terlalu perhatian padanya.Jasmine mengetik balasan singkat : "Aku udah di kamar. Makasih, Pram. Kamu juga jangan tidur terlalu malam."Begitu pesan terkirim, Jasmine menarik selimutnya dan mencoba memejamkan mata. Namun, jauh di lubuk hatinya, ia tahu ada sesuatu yang perlahan mulai berubah.Keesokan paginya, Jasmine terbangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari yang menyelinap dari balik tirai membuat matanya sedikit silau. Ia mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya duduk di tepi tempat tidur, mengusap wajahnya dengan kedua tangan.Perasaannya masih sedikit kacau setelah kejadian semalam. Apalagi, saat Jasmine mengingat tatapan Noah yang begitu dingin dan penuh tekanan. Lalu, a

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   357. “Persembunyian yang Terungkap”  

    Kata-kata itu seperti menampar wajah Noah. Sakit. Bahkan lebih sakit daripada yang dia kira. Namun, di balik rasa sakit itu, ada sebuah kebenaran yang sulit dia terima. “Aku... aku takut kehilangan kamu, Jas,” jawab Noah dengan suara pelan. “Aku tahu aku nggak sempurna, dan aku juga tahu aku punya banyak kesalahan. Tapi aku nggak ingin kamu pergi.”Jasmine menarik napas, rasanya ada banyak kata yang ingin dia ucapkan, tapi bibirnya terasa terbungkam. Semua perasaan itu berkecamuk dalam hatinya. “Kamu bisa bilang itu, Noah, tapi aku nggak tahu lagi mana yang lebih nyata—kamu atau kenanganmu tentang semua yang telah terjadi sebelumnya. Kamu nggak bisa terus menghubung-hubungkan aku dengan masa lalu kamu.”Noah terdiam, rasa frustrasi merayapi dirinya. Dia sudah berusaha menjaga semuanya tetap utuh, tapi ada banyak hal yang belum dia ceritakan pada Jasmine—rahasia yang lebih dalam dari yang dia kira. Tentang Oma, tentang Harness, tentang masa lalu yang tak pernah benar-benar hilang.“Apa

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   356. Di Ujung Tepi

    “Kamu nggak perlu khawatir soal dia, Jas,” kata Noah tiba-tiba.Jasmine menoleh cepat. “Aku... nggak mikirin itu.”Noah menatap lurus ke arahnya, ekspresi serius. “Aku nggak bisa ngendaliin masa lalu. Tapi aku tahu siapa yang aku mau ada di masa depan.”Hening sesaat. Hanya suara angin dari jendela yang terbuka, menggoyang tirai tipis yang menggantung setengah kusam.“Aku nggak biasa dikasih kata-kata kayak gitu,” ucap Jasmine pelan.“Ya udah, aku ubah pakai bahasa teknik.”“Oh no.”Noah tersenyum kecil. “Kalau hubungan ini ibarat mesin, kamu tuh gear paling utama. Tanpa kamu, semua sistem nggak jalan.”Jasmine menahan tawa, tapi air matanya menggenang tanpa izin. “Kamu norak banget.”“Tapi berhasil bikin kamu nangis.”Dia menghapus air mata Jasmine dengan ibu jarinya, lembut, tidak memaksa.“Aku takut semua ini terlalu indah buat nyata,” bisik Jasmine. “Kita bahagia, lalu tiba-tiba...”Noah menggenggam tangannya, erat. “Aku juga takut. Tapi kita nggak harus jadi sempurna untuk jadi n

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   355. “Biar Aku yang Mengingat”  

    Noah yang mulai merasa ada yang aneh dengan pembicaraan ini menatap Harness dengan serius. "Apa yang kau maksud, Harness?" tanya Noah, suaranya mulai penuh dengan kecurigaan.Harness tidak langsung menjawab, melainkan menatap mereka berdua sejenak. "Mungkin ini saat yang tepat untuk lebih banyak memahami satu sama lain," jawabnya pelan, kemudian berbalik dan berjalan keluar dari ruangan.Noah menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa dengan dia?" gumamnya pelan.Jasmine hanya diam, merasa semakin tertekan dengan keadaan yang semakin membingungkan. "Aku harus pergi," katanya dengan suara pelan, berbalik menuju pintu. "Aku tidak bisa terus seperti ini."Noah hendak mengejarnya, namun Jasmine sudah lebih dulu keluar dari ruangan. Perasaannya semakin kacau, tidak tahu harus bagaimana.Jasmine keluar dan berjalan cepat menuju taman belakang, menghindari tatapan Noah yang semakin membuatnya merasa tertekan. Ia tahu, ada sesuatu yang menghalangi hubungan mereka, tapi ia juga merasa seperti

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   354. Kebenaran yang Tersembunyi

    Pagi itu terasa lebih sepi dari biasanya. Jasmine duduk di ruang tamu besar, tangan terlipat di atas meja, menatap pemandangan taman yang tampak redup karena hujan yang baru saja reda. Matanya terlihat kosong, seolah tidak ada hal yang benar-benar menarik perhatiannya. Namun, dalam diamnya itu, pikirannya penuh dengan kebingungan."Kenapa aku merasa seperti ini?" gumamnya pelan, meraba perasaannya yang semakin terhimpit oleh ketegangan yang ia ciptakan sendiri.Pintu ruang tamu terbuka perlahan, dan Noah muncul di ambang pintu. Ia menatap Jasmine dengan ekspresi cemas, tampak sedikit gelisah. "Jasmine," panggilnya, suara itu lembut, penuh kekhawatiran. "Kau baik-baik saja?"Jasmine menoleh pelan, namun tidak mengatakan apa-apa. "Aku baik-baik saja." Jawabnya, namun suaranya terdengar hampa, hampir tak ada gairah.Noah berjalan mendekat, menatap wajahnya dengan penuh perhatian. "Aku tahu kau bilang baik-baik saja, tapi..." Ia berhenti sejenak, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. "K

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   353.  Ketegangan yang Mulai Muncul

    “Jasmine, kau harus mendengarku,” suara Noah terdengar serak. Ia baru saja masuk ke ruang makan setelah berbicara dengan keluarganya. Jasmine sedang duduk di meja, menatap langit lewat jendela, tampak merenung dengan wajah yang jauh.Jasmine menoleh perlahan, matanya mengisyaratkan pertanyaan tanpa kata. "Ada apa, Noah?"Noah berjalan mendekat, duduk di sebelahnya dengan ekspresi yang sulit diartikan. "Kau tampak berbeda belakangan ini. Ada yang mengganggumu?"Jasmine menghela napas, berusaha menyembunyikan kegelisahannya. "Aku baik-baik saja." Ia berusaha tersenyum, meski senyum itu terasa terpaksa. "Hanya sedikit lelah."Noah menatapnya lebih dalam, merasa ada sesuatu yang tidak beres. "Jasmine, jangan menutupi perasaanmu dariku. Apa yang sebenarnya terjadi?"Jasmine mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela, mengamati riak-riak air di kolam. "Aku cuma merasa... cemas." Suaranya terdengar pelan, hampir seperti bisikan. "Kau tahu, aku datang ke sini dengan harapan bisa menjadi ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   352. Rekaman Suara dari Masa Lalu

    Di sisi lain kota, Zora berdiri di depan cermin besar berbingkai emas di kamar utama rumah Dirgantara. Cermin itu telah menjadi saksi begitu banyak perubahan dalam hidupnya—dari wanita muda ambisius, menjadi istri dari pewaris kekaisaran bisnis, hingga kini... seorang istri yang mulai kehilangan pijakan. Ia merapikan blouse satin putih yang telah ia kenakan puluhan kali, mencoba menyembunyikan kegelisahan yang makin lama makin sulit ditutupi.Matanya menatap pantulan diri dengan senyum yang hambar—senyum yang ia bentuk hanya sebagai formalitas sosial. Beberapa hari terakhir, gosip dan bisik-bisik di antara sosialita dan direksi perusahaan mulai membentuk luka kecil yang lambat tapi pasti merobek hatinya.Bukan hanya Noah yang berubah. Dunia pun ikut berputar, seolah tak ada tempat lagi untuknya. Mereka bilang Jasmine adalah ibu dari pewaris masa depan keluarga Dirgantara. Mereka menyambut wanita itu seolah-olah dia satu-satunya yang pantas berdiri di sisi Noah.Zora menggigit bibirnya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   351. Rumah Ini Tak Lagi Sama

    Jasmine kembali terdiam, pikirannya kembali ke masa lalu. Setelah percakapan emosional itu, Jasmine dan Noah duduk di balkon rumah kecil itu. Hujan masih turun, tapi lebih ringan.“Aku tidak bisa janji semua akan mudah,” kata Noah, menatap gelap malam.“Aku tidak minta mudah,” balas Jasmine. “Aku cuma mau tahu... kamu akan ada di sini. Meski saat aku marah. Saat aku takut. Saat aku ragu.”Noah menoleh, lalu menyentuh perut Jasmine yang membulat.“Aku akan ada. Untuk kamu. Untuk dia.”Dan di bawah langit yang masih menangis, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Jasmine merasakan tenang. Bukan karena semua masalah selesai. Tapi karena ia tahu—ia tak lagi sendiri.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jasmine menoleh. Noah muncul dari balik pintu kamar, membawa selimut tambahan dan termos susu.“Sudah tidur?” tanyanya pelan.Jasmine mengangguk. “Baru saja.”Noah berjalan pelan, lalu duduk di sampingnya. Ia menatap bayi mereka, lalu mencium kening Jasmine.“Aku suka malam h

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   350. Tujuh Bulan Lalu di Tengah Hujan

    “Waktu kadang menyembuhkan luka, tapi ada jenis luka yang justru membuat kita ingin kembali… hanya untuk memastikan bahwa semuanya memang layak diperjuangkan.”Suara rintik hujan yang menghantam jendela terdengar bagai irama pilu yang menggema di seluruh ruangan. Lampu kamar menyala temaram. Di pelukannya, seorang bayi kecil tertidur dengan damai, napasnya ringan, dadanya naik turun perlahan.Jasmine duduk di kursi goyang dekat jendela, membiarkan matanya tertumbuk pada kegelapan malam di luar sana. Tangannya membelai lembut punggung bayi itu, tapi pikirannya melayang jauh… menuju malam hujan yang sama, tujuh bulan lalu. Malam yang ia kira hanya akan berakhir sebagai luka.Tujuh bulan sebelumnya.Rumah kecil tempat ia tinggal bersama Nina untuk sementara waktu terasa terlalu sunyi malam itu. Angin mengetuk jendela loteng dengan kasar. Jasmine memegangi perutnya yang membuncit—usia kehamilannya memasuki bulan ketujuh, dan setiap gerakan kecil dari dalam kandungannya menjadi pengingat ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   349. Luka yang Tak Sempat Sembuh (Versi Panjang)

    Sore itu, langit di atas rumah kaca menyimpan gradasi warna yang murung. Biru kelabu berbaur dengan oranye pucat, seolah alam pun ikut menyesali semua yang telah terjadi. Angin menyusup masuk lewat sela-sela jendela, membawa aroma bunga melati yang hampir layu. Jasmine berdiri di dekat balkon dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri, seakan udara terlalu dingin untuk ditahan, padahal sebenarnya yang dingin adalah hatinya.Sudah berapa lama ia terjebak dalam pusaran luka yang tak pernah benar-benar bisa ia benahi? Sejak pertama kali menerima tawaran menjadi ibu pengganti, hidupnya seperti berubah menjadi cerita yang tak ia kenali.Noah mendekat perlahan, langkahnya nyaris tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu, tapi juga tak sanggup menahan keinginannya untuk bicara. Jasmine tahu dia datang—ia bisa mencium aroma parfum kayu cendana lembut yang biasa Noah pakai. Tapi ia tetap diam, masih terpaku menatap taman kecil yang mulai gelap.“Aku boleh bicara?” tanya Noah perlahan.Kepala Jasmine m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status