Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO /   85. Vila Flores Botani yang panas (Part 2)

Share

  85. Vila Flores Botani yang panas (Part 2)

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-01-31 21:56:51

"Aku sudah katakan dari awal, jangan pernah tertarik padaku… dan jangan pernah mencoba mengumpanku." Setelah mengatakan itu, Noah akhirnya melepaskannya dan kembali duduk di kursinya, tangannya mencengkeram kemudi dengan kuat.

Jasmine masih terdiam, jantungnya belum juga kembali normal. Dia tidak tahu harus mengatakan apa. Suasana di dalam mobil menjadi hening.

Jasmine masih bisa merasakan panas di wajahnya setelah ciuman yang baru saja terjadi. Hatinya berdegup tak menentu, tetapi Noah tetap diam, menatap lurus ke depan dengan ekspresi sulit ditebak.

Namun, yang membuat Jasmine semakin cemas adalah fakta bahwa Noah tidak membawa mereka pulang ke Raflesia Hills.

Sebaliknya, pria itu terus melajukan Bentley hitamnya, menyusuri jalanan sepi yang semakin lama semakin jauh dari kota.

"Ke mana kita pergi?" tanya Jasmine akhirnya, mencoba mempertahankan ketenangannya meskipun dadanya masih terasa sesak.

Noah tidak menjawab. Mobil terus bergerak, memasuki area dengan deretan pepohonan pinus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   86. Vila Flores Botani yang panas (Part 3)    

    Namun, tanpa Jasmine sadari, Noah terkekeh kecil melihat tingkahnya yang konyol.Tak lama, Noah mendekatinya, menggenggam tangannya, dan menariknya masuk ke dalam vila."Istirahatlah," kata Noah dengan nada datar. "Aku tidak ingin berdebat. Aku akan memesan makanan dan minuman untukmu. Kasihan bayiku nanti kelaparan."Langkah Jasmine langsung terhenti. "Bayiku?"Matanya membulat, menatap Noah yang tetap bersikap seolah kata-kata itu bukanlah sesuatu yang besar.Seketika, rasa senang muncul di hati Jasmine. "Jadi dia menyuruhku istirahat karena peduli?"Namun, sebelum senyum di wajahnya benar-benar terbentuk, realita langsung menghantamnya seperti batu bata."Ternyata bukan aku yang dia pedulikan, tapi bayi yang ada di perutku." Jasmine mengumpat pelan, wajahnya menunjukkan ekspresi antara kesal dan frustasi.Sementara itu, Noah hanya meliriknya sekilas sebelum berjalan menuju meja di sudut ruangan untuk memesan makanan.Jasmine berdecak kesal, lalu duduk di sofa dengan wajah cemberut.

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   87 . Menampar secara halus Vanesia si Siluman Wanita  

    Wanita itu jelas berusaha mendekatkan diri pada Noah, mencari kesempatan untuk berbicara atau bahkan menyentuhnya. Setiap kali Noah tertawa atau berbicara dengan seseorang, Vanesia selalu berusaha masuk ke dalam percakapan, seolah dia ingin memastikan dirinya tetap menjadi pusat perhatian Noah."Astaga, wanita ini benar-benar tak tahu malu," gumam Jasmine pelan, menusuk potongan daging steak di piringnya dengan garpu seolah itu wajah Vanesia.Namun, yang membuat hatinya semakin tidak nyaman adalah kenyataan bahwa Noah tidak benar-benar menolak interaksi itu."Dia menikmati ini?" pikirnya, cemburu mulai menguasai pikirannya meskipun Jasmine mencoba menyangkalnya.Jasmine menghela napas panjang, mencoba mengalihkan perhatiannya dengan melihat pemandangan di sekelilingnya. Namun, pandangannya tetap kembali ke arah Noah dan Vanesia.Hingga akhirnya, dia tidak tahan lagi. Tanpa sadar, Jasmine bangkit dari duduknya, menaruh serbet di atas meja, dan melangkah cepat menuju lapangan golf.Seke

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    88. Pujian untuk Jasmine

    Jasmine membalas dengan tatapan tajam, matanya seakan mengatakan segalanya. "Aku tahu, tapi aku tidak akan membiarkan wanita itu berpikir lain.""Aku hanya merasa sedikit heran, kau tak pernah sekalipun menunjukkan sisi ini sebelumnya," ujar Noah, sedikit terkejut dengan ketegasan Jasmine yang semakin jelas.Jasmine menatapnya lama, memastikan kata-katanya diterima dengan tepat. "Aku tidak akan lagi membiarkan siapa pun menganggap aku lemah atau hanya sekadar istri di sampingmu, Noah. Aku lebih dari itu."Noah akhirnya mengangguk pelan, mengerti apa yang sedang disampaikan oleh Jasmine. "Aku paham, sayang," katanya, suaranya lebih dalam dan penuh makna.Tapi dibalik kata itu Noah mengirim pesan, Jasmine segera membukanya : ”Ingat ini hanya permainan, terimakasih telah membantuku untuk menolak secara halus. Setidaknya tuan Bulharm , tidak akan berani membawa putri sulungnya lagi sebagai umpan bisnis.”Jasmine tersenyum puas, merasa bahwa langkah pertamanya dalam "perang" ini telah berh

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   89. Rencana Vanesia yang Gagal  

    Wanita itu yang sejak tadi menatap dengan penuh kecemburuan, merasa terancam dengan kehadiran Jasmine yang begitu mencuri perhatian. Ketika melihat kesempatan, Vanesia berusaha mendekati Jasmine, membawa segelas minuman."Jasmine, coba minum ini. Minuman Velmoré Royal tahun 1987. Kualitas terbaik untuk acara seperti ini," kata Vanesia dengan senyum yang terkesan paksa.Namun, sebelum Jasmine sempat meraih gelas itu, Noah yang berada tidak jauh dari mereka langsung bergerak cepat. Dengan gesit, dia mengambil gelas dari tangan Vanesia, menjauhkan minuman itu dari Jasmine."Noah?" Jasmine terkejut melihat Noah tiba-tiba begitu sigap.Noah menatap Vanesia dengan tatapan tajam. "Jasmine tidak akan meminum ini. Velmoré Royal 1987 terlalu keras untuknya. Meskipun rasanya manis, kadar alkoholnya sangat tinggi," jelas Noah tegas, dengan sedikit nada waspada.Vanesia, yang merasa tersinggung dengan penolakan itu, menatap Noah dengan ekspresi marah, namun tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    90. Malam Panas di Vila Flores Botani  

    Di malam yang tenang itu, meski dengan perasaan yang penuh kelelahan, keduanya menemukan sedikit ketenangan, jauh dari hiruk-pikuk dunia luar yang tak henti-hentinya menekan mereka.”Ugh!” Suara yang kelaur dari mulut Jasmine, dengan mata sedikit mengantuk.Samar-samar Jasmine merasakan sensasi berbeda diantara dua kakinya. Lalu wajah yang tidak asing itu berbisik. ”Aku setengah sadar, tapi aku mengiginkan ini. Aku akan bermain perlahan. Jangan melawan, bantu aku sebelum aku mencari yang lain.”Merasa itu adalah permintaan untuk menolong, teringat Vanesia, akhirnya Jasmine pasrah. Dia rela daripada wanita lain yang berada dalam pelukan Noah.Gerakan dan hentakan lembut itu membuat mata Jasmine bekerjap. Dia merasakan sensasi yang sama seperti sebelumnya. Tubuh Jasmine yang putih kini penuh dengan tanda merah seperti bunga mawar yang berguguran.”Kenapa kamu membuat tand aitu semua, Noah?” protes Jamsine, tapi Noah tidak bergeming.Tidak lama Noah berucap sambil menerobos lagi kedalam

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   91. Sentuhan untuk Zora

    Saat mereka turun ke lobi vila, suasana sudah lebih ramai. Beberapa tamu yang menginap di Vila Flores tampak berbincang santai, menikmati sarapan atau bersiap kembali ke kota.Noah langsung disambut oleh beberapa rekan bisnisnya yang masih bertahan setelah pesta semalam. Francis dan Joan, dua investor asal Eropa yang semalam terlihat cukup akrab dengannya, segera menghampiri dengan ekspresi ramah."Noah," sapa Francis, menjabat tangannya erat. "Kau menghilang semalam. Aku kira kau sudah pulang lebih dulu."Noah hanya tersenyum tipis, ekspresinya tenang seperti biasa. "Aku hanya butuh udara segar," jawabnya ringan.Jasmine berdiri di sampingnya, tetap menjaga sikapnya. Saat Joan menoleh ke arahnya, mata wanita itu berbinar. "Jasmine, senang bisa bertemu denganmu lagi. Aku dan Francis sempat membicarakan sesuatu di pesta semalam," katanya dengan nada antusias."Oh?" Jasmine mengangkat alis, sedikit terkejut."Kami benar-benar tertarik untuk bekerja sama denganmu suatu saat nanti," lanju

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   92. Protes Pram

    Zora tersenyum, tidak menyadari apa yang tersimpan dalam hati Noah. Ia hanya merasa bahagia mendapatkan kasih sayang dari pria yang dicintainya.Setelah beberapa saat, Noah akhirnya melepaskan pelukan itu dan berkata dengan nada tenang, “Aku harus ke kantor.”Zora mengangguk, masih dengan senyuman lembut di wajahnya. “Baiklah. Hati-hati di jalan.”Noah hanya menatapnya sesaat sebelum akhirnya berbalik, melangkah keluar rumah.Saat berada di dalam mobil, ia menghela napas panjang.Ada sesuatu dalam dirinya yang mulai terasa rumit. Dan ia tidak yakin bisa mengendalikannya lebih lama lagi.Di dalam kantor yang sepi, Noah menyandarkan tubuhnya ke kursi, membiarkan pikirannya melayang. Setelah perjalanan panjang dan semua kejadian tadi malam, kepalanya terasa berat.Noah menatap tumpukan dokumen di meja, lalu menghela napas sebelum menandatangani beberapa file yang memang harus diselesaikan hari ini.Setelah selesai, bukannya langsung pulang, Noah justru tetap duduk di tempatnya, membiarka

    Last Updated : 2025-01-31
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   93. Kepengen Nasi Goreng Seafood di Tengah Malam

    Pram mengernyit, merasa semakin penasaran, tapi ia tahu bahwa Noah tidak akan mudah membuka diri begitu saja."Yaudah, nanti aja. Kamu pasti punya alasan sendiri," kata Pram, kembali menatap makanan di depannya, walaupun pikirannya masih terpecah antara rasa penasaran dan kebingungannya tentang apa yang sebenarnya ada di balik permintaan Noah.Sementara itu, Noah hanya diam, merasa ada sesuatu yang tidak bisa ia ungkapkan sepenuhnya kepada Pram. Dalam hati, ia tahu kalau keputusan yang ia ambil, terkait dengan Jasmine, Oma Dursila, dan berbagai hal yang terhubung dengan keduanya akan membawa dampak yang jauh lebih besar daripada yang bisa dibayangkan oleh siapa pun.Malam itu, Noah memutuskan untuk pulang ke Mansion Dirgantara lebih awal. Dia merasa tak ingin lagi membuat keributan di antara perasaan Jasmine yang semakin pelik, terlebih dengan sikapnya yang selalu bertolak belakang.Noah tahu, meski berusaha menjaga jarak, ada hal-hal yang tak bisa dihindari dan perlu dihadapi. Sebelu

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   351. Rumah Ini Tak Lagi Sama

    Jasmine kembali terdiam, pikirannya kembali ke masa lalu. Setelah percakapan emosional itu, Jasmine dan Noah duduk di balkon rumah kecil itu. Hujan masih turun, tapi lebih ringan.“Aku tidak bisa janji semua akan mudah,” kata Noah, menatap gelap malam.“Aku tidak minta mudah,” balas Jasmine. “Aku cuma mau tahu... kamu akan ada di sini. Meski saat aku marah. Saat aku takut. Saat aku ragu.”Noah menoleh, lalu menyentuh perut Jasmine yang membulat.“Aku akan ada. Untuk kamu. Untuk dia.”Dan di bawah langit yang masih menangis, untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Jasmine merasakan tenang. Bukan karena semua masalah selesai. Tapi karena ia tahu—ia tak lagi sendiri.Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Jasmine menoleh. Noah muncul dari balik pintu kamar, membawa selimut tambahan dan termos susu.“Sudah tidur?” tanyanya pelan.Jasmine mengangguk. “Baru saja.”Noah berjalan pelan, lalu duduk di sampingnya. Ia menatap bayi mereka, lalu mencium kening Jasmine.“Aku suka malam h

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   350. Tujuh Bulan Lalu di Tengah Hujan

    “Waktu kadang menyembuhkan luka, tapi ada jenis luka yang justru membuat kita ingin kembali… hanya untuk memastikan bahwa semuanya memang layak diperjuangkan.”Suara rintik hujan yang menghantam jendela terdengar bagai irama pilu yang menggema di seluruh ruangan. Lampu kamar menyala temaram. Di pelukannya, seorang bayi kecil tertidur dengan damai, napasnya ringan, dadanya naik turun perlahan.Jasmine duduk di kursi goyang dekat jendela, membiarkan matanya tertumbuk pada kegelapan malam di luar sana. Tangannya membelai lembut punggung bayi itu, tapi pikirannya melayang jauh… menuju malam hujan yang sama, tujuh bulan lalu. Malam yang ia kira hanya akan berakhir sebagai luka.Tujuh bulan sebelumnya.Rumah kecil tempat ia tinggal bersama Nina untuk sementara waktu terasa terlalu sunyi malam itu. Angin mengetuk jendela loteng dengan kasar. Jasmine memegangi perutnya yang membuncit—usia kehamilannya memasuki bulan ketujuh, dan setiap gerakan kecil dari dalam kandungannya menjadi pengingat ba

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   349. Luka yang Tak Sempat Sembuh (Versi Panjang)

    Sore itu, langit di atas rumah kaca menyimpan gradasi warna yang murung. Biru kelabu berbaur dengan oranye pucat, seolah alam pun ikut menyesali semua yang telah terjadi. Angin menyusup masuk lewat sela-sela jendela, membawa aroma bunga melati yang hampir layu. Jasmine berdiri di dekat balkon dengan tangan memeluk tubuhnya sendiri, seakan udara terlalu dingin untuk ditahan, padahal sebenarnya yang dingin adalah hatinya.Sudah berapa lama ia terjebak dalam pusaran luka yang tak pernah benar-benar bisa ia benahi? Sejak pertama kali menerima tawaran menjadi ibu pengganti, hidupnya seperti berubah menjadi cerita yang tak ia kenali.Noah mendekat perlahan, langkahnya nyaris tanpa suara. Ia tidak ingin mengganggu, tapi juga tak sanggup menahan keinginannya untuk bicara. Jasmine tahu dia datang—ia bisa mencium aroma parfum kayu cendana lembut yang biasa Noah pakai. Tapi ia tetap diam, masih terpaku menatap taman kecil yang mulai gelap.“Aku boleh bicara?” tanya Noah perlahan.Kepala Jasmine m

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   348. Forum Global Jasmine

    Langit Arenia berwarna keperakan pagi itu, menyelimuti kota dalam cahaya mendung yang lembut. Gedung pusat kebijakan internasional yang menjulang di jantung distrik Saphira tampak megah. Di dalamnya, ratusan kursi telah tertata rapi, mikrofon disiapkan, dan layar besar menampilkan satu kalimat: Forum Etika Global untuk Ibu Pengganti dan Hak Anak.Di kursi utama, Jasmine duduk tenang mengenakan setelan biru tua dengan aksen perak. Tak ada perhiasan mencolok, hanya liontin kecil yang tergantung di lehernya—hadiah terakhir dari ibunya, Sylvia. Di sampingnya, Noah dan Kiara mempersiapkan presentasi utama, sedangkan Evan memantau keamanan data dan jaringan digital.Forum ini bukan sekadar acara simbolik. Jasmine—dengan dukungan penuh dari Project Axis—berinisiatif mengadakan forum ini setelah tekanan internasional terhadap praktik kontrak ibu pengganti yang tidak adil mulai meningkat, menyusul pengakuannya dan penyelidikan terhadap Levara Group.“Sepuluh negara sudah mengirim delegasi,” la

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   347. Leonhart Menuntut Balik

    Noah menoleh pada Jasmine. “Apa kamu siap jika Leonhart muncul kembali?”Jasmine menjawab pelan, tapi tegas, “Aku siap. Karena aku tidak lagi melawannya sendirian.”Dan hari itu, suara seorang ibu menggetarkan kota Arenia. Bukan dengan amarah. Tapi dengan keberanian yang lahir dari kasih.Hanya dua hari setelah pidato Jasmine mengguncang Arenia, dampaknya terasa seperti ombak besar yang menyapu seluruh jagat media. Hashtag #IbuUntukZai telah menembus tren global. Wawancara dari pakar hukum, aktivis perempuan, hingga influencer keluarga membanjiri lini masa dengan satu suara: Jasmine layak mendapatkan keadilan.Tapi di tengah dukungan itu, ada kekuatan yang bergerak diam-diam. Di ruang pertemuan bawah tanah sebuah kantor legal internasional di Kairo, seorang pria berambut perak duduk di ujung meja panjang. Ia mengenakan jas gelap yang pas, dan di tangan kirinya ada cincin berlambang burung hitam bersayap patah.Leonhart.“Jadi, gadis kecil itu sekarang memanfaatkan simpati publik?” uca

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   346. Suara dari Seorang Ibu

    Matahari Arenia naik perlahan, memantulkan sinarnya pada jendela-jendela kaca yang berbaris rapi di gedung-gedung pusat kota. Tapi pagi itu, sorotan media bukan tertuju pada kemegahan bangunan atau kecanggihan teknologi kota modern tersebut. Fokus mereka adalah satu wanita muda yang berdiri di balik podium sederhana—Jasmine Ayu Kartika.Dalam balutan blazer putih yang elegan namun sederhana, Jasmine berdiri dengan tegak, wajahnya tenang. Di hadapannya, puluhan kamera dari berbagai media siap menangkap setiap kata yang keluar dari mulutnya. Suasana di luar gedung forum publik Arenia benar-benar hening untuk sesaat.“Terima kasih telah datang. Hari ini, saya berdiri bukan sebagai tokoh besar, bukan sebagai pemegang saham, bukan pula sebagai pion dalam perang kekuasaan,” ucap Jasmine membuka pidatonya. “Saya berdiri sebagai seorang ibu.”Beberapa wartawan langsung mengambil gambar, beberapa lainnya menunduk menulis cepat. Kata-kata Jasmine tajam, sederhana, dan langsung menancap ke hati

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   345. Awal yang Rapuh

    “Saya tidak berdiri di sini sebagai wanita sempurna,” ucapnya. “Saya bukan pahlawan. Tapi saya tahu, saya adalah seorang ibu. Dan tidak ada kontrak, manipulasi, atau rekayasa hukum yang bisa menghapus cinta seorang ibu dari hatinya.”Ia menatap langsung ke hakim. “Saya tidak meminta apa pun selain kesempatan untuk memeluk anak saya... dan membesarkannya tanpa harus bersembunyi.”Hening menyelimuti ruangan.Hakim mengangguk. “Saya akan memberi putusan sore ini.”Sore itu, seluruh ruangan kembali berkumpul. Cahaya matahari mulai menguning, menandai hari yang panjang akan segera berakhir.Hakim berdiri, membawa map berisi keputusan.“Setelah mempertimbangkan bukti tertulis, kesaksian di bawah sumpah, serta laporan psikologis anak... pengadilan menyatakan bahwa hak asuh penuh atas anak dengan inisial ZJ diberikan kepada Ny. Jasmine Jorse.”Terdengar isakan tertahan dari sisi pendukung Jasmine.Hakim melanjutkan, “Dengan supervisi kunjungan yang diatur terhadap pihak Ny. Zora Dirgantara, s

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   344. Penentu Akhir

    “Apakah Anda menyangkal bahwa Anda memalsukan keterangan medis Jasmine pasca melahirkan?” tanya hakim tegas.Zora tidak menjawab. Ia hanya menunduk.Noah akhirnya berdiri. “Yang Mulia, saya juga ingin berbicara. Saya sudah cukup lama diam. Tapi hari ini, saya berdiri bukan hanya sebagai ayah, tapi sebagai pria yang menyaksikan semua ketidakadilan ini.”Ia menatap Jasmine sebentar, lalu melanjutkan. “Anak saya... tidak boleh tumbuh besar dalam kebohongan. Ia berhak tahu siapa ibunya. Ia berhak dipeluk dan dicintai tanpa batas. Saya mendukung Jasmine. Bukan karena kami pernah mencintai. Tapi karena... tidak ada ibu yang lebih layak.”Ketika sidang diskors untuk makan siang, kabar dari dalam pengadilan sudah bocor ke media. Tagar #JusticeForJasmine dan #HakAsuhZai mulai trending di media sosial.Di luar gedung, para pendukung mulai berkumpul. Beberapa bahkan membawa papan bertuliskan “Seorang Ibu Adalah Ibu” dan “Zai Berhak Tahu Kebenaran.”Zora keluar lewat pintu samping, wajahnya ditut

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   343. Sidang yang Mengguncang

    “Sebagai tergugat, kami setuju,” ujar Jasmine. “Karena anak kecil bisa berbohong... tapi hati mereka tidak.”Noah, yang duduk mendampingi Jasmine, menambahkan, “Saya ingin masuk sebagai saksi. Dan sebagai ayah biologis, saya mengajukan revisi hak asuh bersama.”Zora menoleh cepat, matanya membelalak. “Noah?! Kau di pihaknya sekarang?”Noah menatapnya tanpa ampun. “Sudah lama aku bukan di pihakmu.”Sepulang dari pengadilan, Jasmine merasa tubuhnya seperti diseret waktu. Namun saat ia membuka pintu kamar hotel, suara kecil menyambutnya dari balik ruang tamu.“Ibu Jas?”Jasmine membeku. Tubuh kecil itu berlari dan memeluknya dari belakang. “Ibu Jas! Aku mimpikan Ibu tadi malam! Ibu peluk aku kayak waktu kita tinggal di rumah yang banyak bunga!”Jasmine membalik tubuhnya, dan Zai menatapnya dengan mata berbinar.“Kamu di sini?” bisik Jasmine, air matanya mengalir.Noah masuk dari belakang. “Dia... memaksa ikut. Aku tak bisa menolaknya. Dia ingin bertemu kamu. Hanya kamu.”Zai menempelkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status