Home / Romansa / Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO / Bab 2. Daddy Si Kembar Adalah Cade Goldwin?

Share

Bab 2. Daddy Si Kembar Adalah Cade Goldwin?

Author: Lafiza
last update Last Updated: 2023-05-17 20:33:21

""Mommy, kami bertemu daddy. Dia memberi kami coklat." Mika mengacungkan sebatang coklat berukuran besar di tangannya.

Itu tidak sepenuhnya benar. Namun juga tidak bisa dikatakan salah. Coklat itu mereka ambil di sebuah supermarket untuk memancing keributan ke arah sebuah rombongan yang lewat.

Mereka mencari informasi tentang Cade Goldwin di internet begitu mendapatkan rahasia itu. Sebelum meninggal Ibu mereka memberikannya dan berpesan agar menyimpannya dari Fay Wilmer, gadis yang sekarang mereka panggil mommy.

"Mommy akan mengamuk." Begitu selalu Mike mengingatkan setiap Mika pikir Fay harus diberitahu.

Mungkin dia akan mendatangi Cade karena telah membuat Audrey, ibu si kembar menderita lalu membunuhnya. Namun yang akan terbunuh pasti bukan Cade Goldwin. Dia lelaki yang tidak bisa disentuh. Penguasa kota Axton itulah yang mungkin akan membunuh Fay.

Jadi mereka harus menahan diri untuk tidak memberitahu Fay demi keselamatan mommy mereka itu.

"Sudahlah. Berhenti bermain-main. Aku hampir saja mendatangi pos sekuriti dan meminta mereka mengumumkan tentang kehilangan kalian." Fay memeluk dua bocah itu dengan jantung yang masih tidak bisa tenang. Dia mengabaikan ucapan kedua anak itu.

Namun hanya sesaat. Begitu menyadari coklat yang tergenggam di tangan kedua bocah itu, Fay merasa jantungnya hampir jatuh ke lantai.

"Darimana kalian mendapatkan coklat-coklat ini?" Fay mengguncang bahu kedua anak itu. Dia membelalakkan mata dengan marah. "Kalian mencuri?"

"Mommy, tadi sudah kukatakan kalau daddy yang memberikannya pada kami." Mika merasa ketakutan. Dia tidak pernah melihat Fay semarah itu.

Fay menggeleng. "Tidak. Tidak mungkin. Kalian bohong!"

Bagaimana Fay bisa mempercayainya?

"Mika benar, Mommy. Kami tidak bohong. Tadi kami bertemu daddy." Mike mencoba menjelaskan. Dia lebih tenang dibanding adiknya

"Berhenti bermain-main, kataku!" Fay bangkit dari berjongkoknya dan menarik lengan kedua anak itu.

Mereka tidak memiliki uang untuk membayar coklat-coklat itu. Tidak mungkin mereka bertemu ayah mereka. Bagaimana mereka bisa saling mengenal kalau mereka tidak pernah tahu keberadaan masing-masing? Semua itu hanya imajinasi kosong anak-anak yang begitu merindukan kehadiran sosok seorang ayah.

Mike dan Mika ditarik ke arah supermarket besar. Mika sampai meringis ketika tangannya dicengkeram terlalu kencang. Saat masuk supermarket, Fay menanyakan pada seorang kasir, adakah kedua anak ini telah membayar untuk coklat-coklat itu.

Kasir itu sedikit kebingungan. Namun dia baru saja mendengar sebuah gosip menghebohkan beberapa menit yang lalu tentang sepasang anak kembar. Dia memanggil rekan yang tadi melakukan pengejaran.

"Nona, anak-anak ini memang tidak membayarnya, tapi ayah mereka yang memberikan. Jadi tidak ada masalah. Tuan Goldwin bahkan bilang kalau dia boleh mengambil apa saja." Karyawan itu sedikit mengubah ucapan Cade Goldwin tapi artinya tetap sama.

Tuan Goldwin? Cade Goldwin yang terkenal itu?

Fay keheranan. Dan bingung. Jangan katakan kalau sepasang anak kembar ini memiliki hubungan dengan lelaki itu. Dia tidak bisa membayangkannya. Pasti telah terjadi kesalahan di sini!

"Kalian bilang ayah mereka? Tuan Goldwin?" Fay memiringkan kepalanya, mengira telah salah dengar.

"Yaaah, sepertinya begitu. Kami juga tidak begitu jelas. Tapi mereka berdua memanggil tuan Goldwin dengan panggilan 'daddy'." Si karyawan juga tidak begitu mengerti situasinya. Namun dia tidak ingin mengambil resiko. Dia mendengar sendiri kata-kata yang diucapkan tuan Goldwin.

Fay menunduk melihat pada Mike dan Mika. Kedua anak itu sedang mendongak ke arahnya. Mike mengangguk membenarkan perkataan si karyawan.

Kepala Fay tiba-tiba menjadi pusing. Dia memijit kepalanya dengan sebelah tangan.

"Baiklah. Kurasa sudah cukup hari ini. Aku ingin mendengar penjelasan kalian di rumah."

Fay membalikkan badan. Tanpa menghiraukan dua anak itu dia melangkah meninggalkan supermarket. Mike dan Mika buru-buru mengiringkan di belakang. Keduanya sesekali saling pandang.

Gawat! Begitu isyarat yang dilemparkan Mike pada adiknya.

Aku tahu, mommy pasti sangat marah. Mika membalas isyarat itu dengan perasaan gentar.

Selebihnya tak ada satu kata pun ke luar dari mulut keduanya. Mereka hanya terus mengikuti Fay yang juga menutup mulutnya sepanjang perjalanan pulang.

Begitu sampai di apartemen, Fay menghempaskan diri di sofa. Mike dan Mika ikut duduk. Keduanya saling sikut sebentar sebelum seperti biasanya Mike juga yang akhirnya buka suara.

"Mommy kami memberi sebuah foto daddy."

Apa? Foto lelaki yang sudah membuat Audrey hidup menderita? Audrey bilang dia tidak memiliki bukti apa pun.

"Mommy kami tidak memberitahumu karena tidak ingin kau menemui daddy dan bertindak bodoh." Mike melanjutkan dan bicara seolah dia akan berbuat lebih pintar dibandingkan Fay.

"Jadi, di mana fotonya sekarang? Berikan padaku?" Fay mengulurkan sebelah tangannya pada kedua anak itu.

Mike menggeleng. "Sudah tidak ada pada kami."

"Hilang?" Fay penasaran dengan fotonya. Jangan-jangan dua bocah ini salah mengenali orang! Dia juga penasaran dengan keputusan Audrey yang menitipkan dua perusuh kecil ini tapi menyimpan sebuah bukti penting darinya. Apakah dia benar-benar terlihat bodoh?

"Kami dengar daddy akan mengunjungi Royal Town hari ini. Kami sudah memberikan foto itu padanya." Mike memberitahu kenyataannya dan mengulas sedikit senyum melihat rasa penasaran yang jelas di wajah Fay.

"Aah!" Fay mengepalkan kedua tangannya. Tidak tahu harus mengarahkan rasa kesalnya pada siapa.

"Lalu, apa kata laki-laki sialan itu?" Fay memaki Cade Goldwin di depan dua darah dagingnya yang alisnya segera berkerut begitu mendengar kata-kata kasar itu.

"Mommy, kau tak boleh berkata kasar tentang daddy." Mika kini tidak tahan untuk tidak menegur. Mommy mereka tidak pernah mengajari mereka membenci daddy. Semua hanyalah sebuah kesalahan. Mommy mereka sudah memaafkan daddy.

"Daddy kalian sudah membuat mommy kalian menderita." Fay mengingatkan kedua anak itu, meski tahu mereka masih terlalu kecil untuk mengerti.

"Tapi kalau bukan karena kesalahan itu, kami berdua tidak akan pernah ada."

Kata-kata Mike langsung membuat Fay bungkam. Apa yang mereka mengerti dari 'kesalahan' itu?

Namun tetap saja Fay tidak bisa membantahnya. Si kembar yang menggemaskan ini tidak akan pernah terlahir kalau bukan karena kecelakaan itu.

"Jadi, bagaimana respon daddy kalian?" Fay mengulangi pertanyaannnya dengan lebih sopan.

Mike mengangkat bahu kecilnya. "Tidak ada. Dia seorang yang bisa menyembunyikan perasaannya meski sangat terkejut. Kami memberinya waktu untuk menyelidiki. Saat daddy sudah yakin bahwa kami memang anak-anaknya, dia akan menjemput kami."

Fay berdecak kesal mendapati nada penuh kesombongan dari bocah itu. "Jangan terlalu yakin. Kalian pasti tahu tentang dia dari tulisan di internet. Siapa tahu dia tidak berminat dengan seorang anak. Apalagi yang kembar dan biang rusuh seperti kalian."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 2. Penerus Baru

    Hari kelima bulan madu.Matahari telah mulai naik hingga seperempatnya. Di dalam kamar tidur yang luas dan mewah suasananya terasa hening. Suara hiasan gantung di balkon yang tertiup angin bergemerincing samar menjadi satu-satunya yang terdengar.Di lantai kamar, berserakan pakaian pria dan wanita. Pemandangannya sedikit kacau dan ambigu. Sementara di tempat tidur lebih berantakan lagi. Seakan sebuah badai pernah datang di kamar ini kemarin malam lalu pergi setelah puas memorak-porandakan semuanya.Kelopak mata Fay bergerak-gerak sebelum kemudian membuka. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah otot-otot dada yang terbuka. Dan aroma keintiman semalam segera memasuki indera penciumannya. Dia menjadi linglung sejenak.Setiap terbangun selama beberapa pagi, dia masih merasa asing dengan pemandangan ini. Lelaki yang memeluknya, bau tubuhnya, seisi ruangan, semua baru dan asing. Fay ingin menolak percaya bahwa ini nyata, tapi dia tidak berdaya. Dirinya telah menjadi milik Cade Goldwin, l

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab Tambahan 1. Pesta Pernikahan dan Sebuah Drama

    Pesta pernikahan Cade Goldwin dan Fay Willmer berlangsung tertutup untuk umum. Itu diadakan di sebuah pulau pribadi dengan hanya tidak lebih dari seratus orang undangan. Para wartawan dari berbagai media massa hanya bisa menunggu di sekitar garis pantai dan pelabuhan saat puluhan helikopter secara bergantian menjemput tamu. Keluarga Goldwin bahkan melarang peliputan langsung dan tidak memberikan ijin kepada satu pun media. Mereka hanya akan membuat sebuah berita di halaman website resmi Goldwin Group.Orang yang paling lega akan hal itu adalah Fay Willmer. Dia memang tidak peduli dengan status dan pandangan orang terhadapnya. Tapi nama Goldwin terlalu berat untuk dibawa. Dia merasa akan merepotkan jika harus kemana-mana dengan identitas istimewa itu. Dengan adanya pernikahan yang tertutup seperti ini, identitasnya hanya diketahui segelintir orang.Selain beberapa kerabat dan sahabat dekat, ada juga pejabat dari pemerintahan dan rekan bisnis serta beberapa keluarga kelas atas yang juml

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Hallo semuaaa...

    Akhirnya cerita ini selesai juga. Terima kasih untuk semua pembaca yang setia mengikuti kisah Fay, Cade dan duo M hingga bab ini. Maaf, jika harus sering membuat semua menunggu. Sekali lagi, terima kasih atas semua dukungannya dengan memberi komentar, rate, ulasan, like dan gem. Karena dukungan kalian semua lah cerita ini beberapa kali mendapat promosi dari pihak platform. Terima kasih juga kalau ada yang sudah rekomendasiin cerita ini ke teman-teman. Ini ada ngga, ya? 🤔Tapi, eits tunggu dulu! Akan ada bab tambahan setelah ini ya....Akhirnya, seperti biasa, author doakan semoga semua pembaca selalu sehat, bahagia, dan lancar rejekinya. Aamiin.Salam

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 104. Menikah

    Callie memutar bola matanya. “Bodoh. Apa aku terlihat seperti calon pengantin?”Alis nyonya Goldwin berkerut. Apa Fay lupa kalau dirinya yang akan menikah? Semalam Cade memberitahu bahwa Fay telah setuju untuk menikah dengannya. Jadi, dia menyuruh keluarga Goldwin untuk datang menghadiri formalitas pernikahan. Sedangkan perayaannya sendiri akan diatur kemudian. Cade khawatir gadis ini akan berubah pikiran. Jadi dia berencana untuk mendapatkan buku nikah terlebih dahulu.Fay menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung. “Menurutku kau memang tampak seperti pengantin wanita—““Bicara omong kosong lagi? Bukankah hari ini kalian akan menikah? Jangan katakan kalau kau tidak ingat.” Callie sedikit kesal dengan kelambanan Fay dalam menggunakan otaknya.“Hah? A-aku—“ Fay melihat pada anak-anak meminta seseorang memberi penjelasan.“Mommy, daddy sudah selesai bersiap-siap. Tapi kau bahkan belum mandi. Cepatlah.” Mika juga terlihat tidak sabar.Fay seketika panik. “Siapa yang mengatakan aku akan

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 103. Kau Terlihat Baik-baik Saja

    Alis Fay mengernyit. “Bicarakan nanti saja. Ayo, bangun. Aku bantu.” Cade menahan tangan Fay, dia memeganginya dengan erat. “Dengar dulu. Jika nanti hasil pemeriksaannya buruk, aku ingin kau berjanji padaku untuk menjaga anak-anak. Mungkin saja aku akan mati. Siapa tahu?”“Jangan bicara sembarangan!” Fay tiba-tiba merasa tenggorokannya tersekat. Itu mengingatkannya pada Audrey sebelum kematiannya. “Kau tidak akan mati.”“Semua orang akan mati.” Cade mengingatkan.“Setidaknya kau tidak akan mati secepat itu.” Fay merasa airmatanya akan jatuh. “Ayo bangun!”“Berjanjilah dulu—““Berjanji apa?” Suara Fay nyaris pecah. “Kau tidak akan mati. Jadi aku tidak perlu menjaga dua anak menjengkelkan itu.”Cade diam-diam melirik pada mata yang mulai berkabut. Astaga! Ini memang sedikit berlebihan. Dia cukup sadar bahwa Fay mungkin akan mengamuk jika tahu dirinya telah dikerjai.Tangan gemetar Fay diraihnya. “Berjanjilah untuk menikah denganku jika memang ini baik-baik saja.” Cade mengucapkan kali

  • Menjadi Ibu untuk Anak Kembar CEO   Bab 102. Sebuah Drama

    Fay tidak ingin melihat Cade, tapi anak-anak merengek dan terus mendesak. Dia tidak tahan mendengar rengekan anak kecil. Dengan enggan dia pergi juga ke kamar lelaki itu dengan dua pasang tangan mungil menyeretnya.“Aku harap kalian tidak menipuku.” Fay memperingatkan.Tiba di kamar yang tidak asing lagi bagi Fay karena pernah semalaman terjebak di dalamnya, dia melihat Cade yang terbaring pucat di bawah selimut. Matanya terpejam rapat. “Badan daddy panas. Sepertinya demam. Mommy periksa saja.” Mika tahu kalau Fay curiga mereka telah berbohong.Tadi malam Mika dan Mike tidur di kamar ayahnya. Pagi sekali Mike terbangun karena merasakan kulit ayahnya yang seperti terbakar. Waktu Mike mencoba membangunkan dan menanyakan keadaan ayahnya, dia hanya mendapatkan jawaban berupa keluhan. Mata ayahnya sempat membuka sedikit, tapi lalu kembali terpejam dan tidak membuka lagi.Dengan enggan Fay menyentuh dahi lelaki itu. Hanya sebentar, dia langsung menarik tangannya lagi. Benar-benar panas. Bu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status