Share

8. Freya

"Freya?" Khatami bergumam.

Dia membelalak. Reaksinya berbeda dengan perempuan berambut bob yang barusan memanggilnya.

"Ya ampun, aku tidak menyangka kita bisa ketemu di sini. Sudah lama ya?"

Perempuan bernama Freya itu memeluk Khatami dan cipika-cipiki. Dia lalu menoleh Lova. "Eh, kamu tidak datang sendiri. Ini siapa?" Freya mengulurkan tangan.

Lova menerima uluran tangannya. "Lova, Mbak."

"Oh salam kenal, Lova. Aku Freya, teman lama Tami dan Ardhan." Freya tersenyum ramah. Dia lantas menarik lembut bocah laki-laki yang bersamanya. "Ini anakku. Ayo kenalan, Nak."

Bocah berusia sekitar 4 tahun itu mengulurkan tangannya kepada Khatami dan Lova bergantian. "Nama aku Sapiel (Xavier), Tante."

Lova tersenyum. Xavier sangat lucu dengan pipi cubbhy dan mata bulat besarnya. Wajahnya sangat mirip dengan Freya. Berbeda dengan Lova, Khatami justru merasa sesak. Dia iri.

"Kalian pergi berdua?" tanya Khatami, mengalihkan fokusnya dari Xavier.

"Iya."

"Suamimu ke mana?"

Freya menggeleng pelan. "Kami
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status