Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 27. Adonan Cicit? Bagaimana Caranya?

Share

Bab 27. Adonan Cicit? Bagaimana Caranya?

Author: Angsa Kecil
last update Huling Na-update: 2025-07-08 22:47:23

"Opa," sapanya singkat. Lalu, melangkah pelan masuk kamar.

Di dekat jendela tinggi yang dibuka separuh, Opa berdiri memoles patung kecil dari gading gajah, bentuknya seorang ksatria abad pertengahan lengkap dengan pedang. Elegan. Klasik. Koleksi pribadi yang hanya boleh disentuh tangannya sendiri.

Lalu, Opa tersenyum tipis. "Kenapa datang lebih awal, Berandal?" Dia melirik dengan sorot mata tajam.

Reyvan mengangkat alis. "Sekalian, Opa. Aku ada urusan lain. Oh ya, aku bawa cucu mantumu juga. Dia lagi main-main di bawah. Jangan tanya ngapain."

Opa terkekeh. Lalu, duduk santai di kursi tinggi dengan bantalan kulit.

"Sepertinya kamu mulai menikmati punya istri baru, Rey. Gimana Amber? Dia kamu perlakukan dengan baik, kan? Dia wanita baik-baik. Jangan buat Opa kecewa."

Reyvan mendesis pelan. "Wanita baik-baik? Yang ada, tukang buat onar. Tiap hari bikin masalah. Keras kepala, cerewet, selalu saja melawanku. Aku makin pusing."

Tawa Opa menggema ringan, tapi matanya kembali serius menatap R
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 32. Masih Hidup, di mana Dia?

    "Mana dia?!" sentak Reyvan, geram. Dia pun mengedar pandangan sekali lagi dan memang tak menemukan Amber.Prama mengangguk. "Maaf, mungkin saya salah lihat."Lalu, Reyvan menatap kerumunan di sisi sana dan mencegat salah satu waiters. "Ada apa di sana?"Waiters itu mengangguk kecil. "Barusan ada wanita pingsan di toilet dan sudah dibawa temannya pergi."Dahi Prama sedikit berkerut. Dia membuat cocoklogi dengan wanita pingsan dan wajah mirip Amber. Mungkinkah ada sesuatu? Akh, meski ada dugaan, mulutnya sudah tak punya keberanian untuk menyuarakan nama Amber."Dengar, wanita pingsan. Dan mana mungkin wanita galak dan keras kepala seperti Amber bisa pingsan!" Reyvan menghela napas. Entah kenapa dadanya berdenyut nyeri tanpa sebab. Sampai tangannya memegang dada.Prama mengangguk asal angguk.Lalu, Reyvan melanjutkan langkah tanpa berkata lagi. Kini pikirannya hanya ada wajah Amber dan kata 'sayang'. Akhh! Meski seharian ini berusaha menjauh, tapi makin menjauh malah suara 'sayang' itu

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 31. Tak Sepenuhnya Kalah

    Bisik-bisik di balik meja pantry."Yakin kamu mau ngelakuin ini?""Aku yakin seratus persen." Wanita itu mendesis pelan, wajahnya terukir jelas kebencian. "Tujuh turunan aku nggak terima kalau Amber yang jadi istrinya Pak Reyvan. Siapa sih dia? Anak haram yang nggak diakui, wajah biasa aja, sok cantik, sekarang malah makin sombong.""Kamu gila. Kalau sampai Pak Rey tahu—""Emang Pak Rey segitu pedulinya sama dia? Kalau Amber nggak jadi maling pelaminan, Pak Rey nggak bakal jadi nikah. Kita juga udah kena SP gara-gara dia. Manajer dipindah dan jadi karyawan biasa. Aku nggak peduli kalau harus dipecat. Yang penting Amber harus kena batunya duluan."Salah satu menarik napas pelan. "Terserah kamu aja, tapi aku nggak mau ikut campur.""Pokoknya serahin semua sama aku. Dia nggak akan berani ngadu. Kali ini, aku yang main halus. Tujuanku kali ini, kasih pelajaran sama dia dan buat dia nggak ngadu sama Pak Rey."----Amber masuk ruangannya, langsung dihampiri salah satu teman kerja. Wajah yan

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 30. Sayang .... panggil Amber

    Amber tiba-tiba memegang pelipisnya. Tubuhnya goyah."Akhh ..," desisnya lirih.Refleks Reyvan yang berdiri tak jauh langsung menangkap tubuhnya yang ambruk. Tatapannya melebar, tegang. "Amber?! Kamu kenapa?"Tubuh Amber limbung dalam pelukan suami. Nafasnya lemah.Opa yang berdiri tak jauh ikut maju satu langkah, tapi menahan diri. Wajahnya tampak jelas mengkhawatirkan. "Ada apa, Amber?"Amber meringis, memegang kepalanya. "Rey, sepertinya ini efek kemarin waktu aku kejatuhan rak buku. Kepalaku pusing banget." Secara langsung mau mengingatkan Opa dan Reyvan soal insiden itu.Reyvan terdiam sesaat. Tatapannya meruncing. Dalam pikirannya seperti mengantongi sebuah dugaan. "Kita ke rumah sakit sekarang. Bisa jadi kamu gegar otak," gumamnya.Opa mengangguk. "Benar. Cepat bawa dia ke rumah sakit, Reyvan."Amber tersenyum tipis. Entah apa yang akan terjadi nanti, yang pasti dia ingin menyelamatkan diri dulu.Tanpa banyak bicara, Reyvan langsung membungkuk, mengangkat Amber dalam gendongan

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 29. Kompensasi Jandanya Kalingga

    "Ini, Opa. Aku cuma mau tanya. Apa kompensasi seorang janda dari keluarga Kalingga cuma segini? Opa serius? Cuma satu miliar loh? Keluarga Kalingga pelit atau mau bangkrut?"Reyvan membelalak. "Amber! Jaga bicaramu!" pekiknya. Mata Reyvan menegang menatap cek itu, tak percaya. Sungguh dia tak paham dengan apa yang ada di pikiran istrinya. Dadanya sudah hampir meledak karena menahan emosi saat melihat Amber mengambil cek itu dan setuju bercerai darinya, tapi sekarang malah-Opa menatap cek itu dengan senyum tipis. Dia mulai paham arah maksud Amber. "Apa maksudmu, Amber? Kompensasi janda keluarga Kalingga? Bangkrut? Opa sama sekali nggak paham."Reyvan menarik nafas dalam-dalam. "Jangan dengarkan dia, Opa. Dia selalu asal bicara."Amber tersenyum sinis ke arah Reyvan, lalu menatap Opa dengan senyum lebar. "Suamiku, aku mohon kamu diam sebentar. Ada hal penting yang harus aku bahas sama Opa."Reyvan menekan barisan giginya. "Amber, jangan main-main. Kamu tahu apa artinya yang kamu bicara

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 28. 1 Miliar

    [Amber dalam bahaya, Pak. Dipanggil Nyonya Tania. Yang lebih gawat, Nyonya Olla pingsan karena Amber.]Reyvan membeliak saat membaca pesan Prama. Dia masih berdiri di hadapan Opa saat notifikasi ponselnya berbunyi. Wajah pria itu sontak panik dan cemas. "Aku pergi dulu, Opa. Mau nyari Amber, lalu akan kubawa menemui Opa," ucapnya, mencoba tenang.Opa mengangguk pelan. "Opa ada di ruangan kesayangan nanti.""Hem," jawab Reyvan, lalu bergegas keluar dari kamar sang kakek.Begitu pintu kamar ditutup, Reyvan langsung dicegat Prama yang sudah menunggunya di depan pintu."Bagaimana? Di mana dia? Apa saja yang sudah dia lakukan? Baru sebentar aku lepas, dia sudah membuat banyak kekacauan. Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk mengawasinya?" desis Reyvan.Prama menunduk sedikit. "Dia ada di teras dalam sisi belakang, bersama Nyonya Tania, Pak."Wajah Reyvan mengeras. Tanpa sepatah kata lagi, langkahnya langsung dipercepat, menuruni anak tangga besar di sayap kanan rumah itu.Akan tetapi, begit

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 27. Adonan Cicit? Bagaimana Caranya?

    "Opa," sapanya singkat. Lalu, melangkah pelan masuk kamar.Di dekat jendela tinggi yang dibuka separuh, Opa berdiri memoles patung kecil dari gading gajah, bentuknya seorang ksatria abad pertengahan lengkap dengan pedang. Elegan. Klasik. Koleksi pribadi yang hanya boleh disentuh tangannya sendiri.Lalu, Opa tersenyum tipis. "Kenapa datang lebih awal, Berandal?" Dia melirik dengan sorot mata tajam.Reyvan mengangkat alis. "Sekalian, Opa. Aku ada urusan lain. Oh ya, aku bawa cucu mantumu juga. Dia lagi main-main di bawah. Jangan tanya ngapain."Opa terkekeh. Lalu, duduk santai di kursi tinggi dengan bantalan kulit."Sepertinya kamu mulai menikmati punya istri baru, Rey. Gimana Amber? Dia kamu perlakukan dengan baik, kan? Dia wanita baik-baik. Jangan buat Opa kecewa."Reyvan mendesis pelan. "Wanita baik-baik? Yang ada, tukang buat onar. Tiap hari bikin masalah. Keras kepala, cerewet, selalu saja melawanku. Aku makin pusing."Tawa Opa menggema ringan, tapi matanya kembali serius menatap R

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status