Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 69. Skenario Reyvan

Share

Bab 69. Skenario Reyvan

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-08-05 11:43:24
Prama menatap lekat wajah atasannya dengan dahi berkerut cemas. "Pak, apa ada sesuatu lagi soal Amber? Apa yang Nyonya Tania lakukan tadi? Tapi ... kenapa Anda malah tersenyum?" Antara cemas dan bingung.

Seketika itu juga, Reyvan sontak mengerutkan lengkungan bibirnya dan merubah ekspresi wajahnya jadi datar. Tatapannya langsung tajam, tajam sekali. "Ehem! Jangan ngelantur. Kita bahas soal kerjaan!" Langsung berubah dingin.

Prama mengangguk, meski bibirnya terlihat menahan sesuatu. Matanya sempat melirik atasannya sekilas, lalu menatap lurus ke depan lagi.

"Ehm, sepertinya Anda harus masuk kantor, Pak. Saya sudah tidak bisa menahan lagi. Pak Robin (ayah Reyvan) juga sudah marah-marah terus dan tidak peduli lagi jika Anda diserang yang lain."

"Biarkan saja. Asal hasil kerjaku memuaskan, mereka hanya berani bicara di belakangku. Besok aku akan masuk kantor," jawab Reyvan santai.

Ya, meski perusahaan kacau, dan Amber seperti itu. Tapi bukan berarti Reyvan lengah. Dia tahu kalau ada y
Angsa Kecil

Semoga nanti sore bisa update lagi ya 🥰🥰🥰🥰

| 53
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Al Ghazali
lanjut terus kk Thor .........
goodnovel comment avatar
imanendah16
up lagi thorr yg banyak
goodnovel comment avatar
Numm Harnum
Harus bisa up lagi. Enak aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 410. Suara Galaxy

    "Dia menghubungi kita. Dengarkan dia mau mengoceh apa." Ketua preman itu melempar ponselnya ke atas meja. Di sekelilingnya, para anak buah berdiri dengan napas memburu dan baju yang kusut berantakan karena aksi baku hantam tadi. Langsung saja, suara asisten Marta melengking memenuhi ruangan melalui loudspeaker. "Kalian benar-benar sampah! Bagaimana bisa satu bocah lima tahun hilang dari pengawasan sepuluh orang pria dewasa?!" teriak asisten Marta dari balik telepon. Para Preman saling tatap dan menahan geram. "Aku tidak membayar kalian untuk bermain-main! Kalau sampai bocah itu tidak ditemukan kembali, jangan harap sisa bayaran kalian akan cair!" Sontak, ruangan itu jadi memanas. Wajah-wajah preman jadi memerah dengan deru napas memburu. Salah satu preman yang lengannya terluka maju dan berteriak tepat di depan ponsel itu. "Tutup mulutmu, Bos Besar! Nyawa kami hampir melayang menghadapi orang-orang berpakaian hitam tadi!" "Kami ini bekerja untuk uang, bukan untuk mati demi

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 409. Terlambat ....

    "Pak, sinyalnya sudah stabil. Titik keberadaan Tuan muda Galaxy sudah kembali terbaca!" David menatap titik koordinat itu. "Berapa lama lagi, Boy?" "Lokasinya di sebuah rumah di bagian utara. Sekitar dua jam dari posisi kita sekarang jika kita mengikuti jalur utama." Rahang David mengeras, urat-urat di lehernya menegang mendengar estimasi waktu tersebut. Dua jam bagi David terasa seperti dua abad saat keponakannya berada dalam bahaya. "Dua jam?! Aku memberimu gaji besar bukan untuk mendengar kata 'dua jam', Boy! Aku mau sampai di sana sebelum bajingan-bajingan itu macam-macam dengan Galaxy!" geram David dengan mata tajam bak pedang. "Tapi Pak, lalu lintas di depan sedang—" "Terobos! Gunakan jalur darurat, naik ke trotoar, atau tabrak apa pun yang menghalangi. Kalau perlu, buat mobil ini terbang!" pekik David. Boy gelagapan dan tidak menjawab lagi. Dia langsung menyuruh supir andalan menginjak pedal gas lebih dalam. ---- Kembali ke sisi Galaxy. Ketua preman sedang serius mene

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 408. Terpaksa Mengacau Lagi

    Di kamar mandi pertama lantai atas. Galaxy melirik jam tangannya, masih merah tak ada sinyal. Harus menang debat.Galaxy kembali berulah. "Ini tidak ada air hangatnya. Dan kenapa sabunnya merk murah begini? Kulitku bisa iritasi dan ruam-ruam.""Masuk, Bocah! Atau aku remas-remas kamu sekarang!" pria itu sudah hampir kehilangan kendali, tangannya gemetar menahan emosi dan diremas-remas di depan mata nyalangnya.Akan tetapi, ujung-ujungnya si preman tetap tak berkutik.Ok, ganti kamar mandi lagi."Kamar mandi ini lampunya terlalu kuning, aku tidak bisa melihat kebersihan airnya!" protes Galaxy di kamar mandi itu."Apa hubungannya lampu dengan pipis, hah?!" teriak pria itu sampai suaranya serak. Dadanya naik turun bergetar. "Logika dasar. Kalau airnya keruh dan aku tidak melihatnya, itu berbahaya!"Preman itu menyingsingkan lengannya. "Bocah, bilang saja kalau kamu bosan hidup!"Galaxy sebenarnya takut, tapi ditahan. "Om yang bosan hidup. Aku cukup teriak kalau Om macam-macam dan yang d

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 407. No Signal

    "Dari pada kalian bekerja untuk orang itu, bagaimana kalau bekerja untukku saja? Aku akan membayar kalian tiga kali lipat dari apa yang kalian dapatkan. Papaku kaya, kalau kurang, aku punya Om kaya juga."Ruangan itu seketika pecah oleh tawa mengejek.Ha ha ha ha ha ha ha ...."Tiga kali lipat katanya? Ha ha ha! Pakai apa kamu bayar, Bocah? Pakai uang mainan? Atau pakai permen?" olokan itu bersahut-sahutan."Bocah bau minyak telon aja ngomongnya sok sokkan. Mending mikir aja gimana caranya diem, dan nggak bikin darah tinggi!""Lihat ini, bos kecil kita mulai berhalusinasi. Mungkin dia kebanyakan nonton kartun," timpal yang lain sambil menunjuk-nunjuk Galaxy.Galaxy membuang napas malas. "Sayang sekali. Padahal itu penawaran yang sangat serius. Ingat ya, tidak ada penawaran kedua kalinya. Dan jangan nangis darah nanti kalau kalian berakhir babak belur."Dua preman yang paling temperamen dengan bekas luka di pipi, melangkah maju. Mereka sudah mencapai titik nadir kesabaran.Salah satu d

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 406. Sayang Dilewatkan

    "Argghh!" Dan langsung mengangkat meja itu ingin melemparkan pada Galaxy. Galaxy melebarkan matanya.Hampir saja ....Rekan lainnya cepat menahan dan menenangkan. "Tahan! Tahan!" Dua orang memegang tangannya kuat. "Jangan sampai Bos marah!" Dua orang lagi menahan di depan.Akan tetapi, wajah pria itu sudah memerah tak kuat menahan diri. Dia terus berontak ingin meremas-remas Galaxy. "Kamu pikir kami ini pelayanmu?!"Galaxy tetap tenang, bahkan dia menyunggingkan senyum miring yang sangat sarkas. "Memukul anak kecil adalah tanda kalian lemah dan sangat tidak profesional sebagai penculik anak konglomerat."Pria itu masih ditahan oleh rekannya yang lain.Sebenarnya yang lain juga sudah menyadari kalau anak ini lebih sulit dihadapi daripada orang dewasa.Mereka semua frustasi, napas mereka memburu karena emosi yang tertahan."Oh, satu lagi. Siapkan popcorn juga. Sebentar lagi aku mau nonton adegan film action secara langsung. Sayang kalau dilewatkan tanpa camilan," tambah Galaxy dengan

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 405. Tawanan Cerewet

    "Sudah kubilang nggak usah pakai begituan! Aku cukup profesional jadi korban penculikan! Jadi, jangan berani merusak rambutku!" Galaxy mengelak lagi saat kepalanya ingin ditutupi kain.Dua preman menghela napas geram. Mereka menekan rahang dan melotot tajam."Ingat, Bocah! Jangan macam-macam! Karena satu macam saja kamu berulah, maka tak akan ada jalan kembali!""Dan jaga benar-benar mulutmu, agar masih utuh!"Galaxy menaikkan alisnya dan tersenyum miring.Mobil van hitam itu berhenti di sebuah rumah dua lantai dengan desain minimalis yang terletak di area terpencil. Meski jauh dari keramaian, bangunan itu tampak bersih dan terawat, bukan seperti tempat penyekapan kumuh pada umumnya.Pintu geser van dibuka kasar. Seorang pria bertubuh besar menarik lengan Galaxy, memaksanya turun dengan gerakan kasar yang membuat tubuh kecil itu terhuyung."Turun! Cepat jalan!" bentak pria itu sambil mendorong bahu Galaxy."Akhh! Hishh!" Galaxy segera menyeimbangkan tubuhnya dengan menahan jengkel."C

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status