Share

12|Proyek Rahasianya

“Silakan masuk.” Terdengar jawaban dari balik pintu yang aku ketuk. Aku menelan ludah dengan berat, lalu membuka pintu tersebut.

Galang menepati ucapannya pada saat aku dipecat lima belas tahun yang lalu. Dia membantu aku mencari informasi dari seluruh teman-temannya mengenai lowongan pekerjaan untuk desainer grafis. Hanya satu minggu menganggur, aku mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Tentu saja setelah melewati seleksi yang ketat.

Aku sangat menyukai tempat ini dan lingkungannya. Para karyawan sangat akrab dan mau bekerja sama dengan baik. Iya, aku pernah mengalami hal yang kurang menyenangkan, tetapi itu bukan masalah. Sudah biasa di tempat yang nyaman selalu akan ada yang sengaja mengusik kedamaian.

“Selamat siang, Bu,” sapaku dengan sopan.

“Selamat siang, Fayola. Silakan duduk.” Aku terkejut melihat makanan yang ada di atas meja. “Ayo, duduk. Jangan berdiri saja. Aku sudah lapar.”

“Ng, baik, Bu.” Aku menurut dengan duduk di kursi di depannya. Jantungku berdebar dengan cepa
Meina H.

Selamat datang, bulan Maret. ♡ Selama bulan ini, aku berencana untuk menambah dua bab setiap hari. Jika aku hanya bisa menulis satu bab berarti aku sedang sok sibuk, ya, teman-teman. :D Terima kasih untuk setiap dukungan kepada Fayola dan Galang sampai hari ini. ♡♡♡ Jangan segan untuk berkomentar dan beri tahu aku apa yang teman-teman pikirkan mengenai novel ini, ya. Salam sayang, Meina H.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Meina H.
Warung kesannya lebih ke menyajikan makanan lokal ketimbang western, ya, Kak. ≧ω≦ Tidak apa-apa, supaya kita terbiasa. ♡
goodnovel comment avatar
debby miracle
"warung" burger ? kok terdengar aneh ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status