Home / Romansa / Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan / Bab. 390: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Share

Bab. 390: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Author: Faoo pey
last update Last Updated: 2025-12-14 23:05:32

Mobil melaju tanpa hambatan hingga tiba di pinggiran timur kota.

Darma menghentikan mobil sekitar tiga atau empat mil dari halaman kecil tempat Nadya bersembunyi.

“Bu, Ibu turun di sini,” katanya dengan suara rendah. “Cari halaman sesuai alamat ini, lalu selipkan amplop itu di bawah pintu. Setelah itu, segera kembali.”

Wanita tua itu mengangguk mantap. “Tenang saja. Ibu tahu harus bagaimana.”

Ia menyelipkan amplop ke saku mantel, lalu turun dari mobil. Angin dingin langsung menerpa wajahnya, membuat tubuhnya menggigil. Ia segera menarik syal lebih rapat ke leher, lalu melihat sebuah becak melintas.

Ia mengangkat tangan dan menghentikannya.

Tak lama kemudian, becak berhenti di depan sebuah gang kumuh. Wanita tua itu membayar ongkos, lalu berjalan masuk ke dalam gang yang sempit dan sepi.

Dengan susah payah, ia akhirnya menemukan halaman sesuai alamat yang ditulis Darma. Ia memperhatikan kusen pintu beberapa kali. Meski sudah usang, ciri-cirinya cocok.

Setelah memastikan tak ada siapa p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 392: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Fajar melirik Riska dengan santai.“Jangan khawatir. Dia tidak akan mudah menemukan kesalahanmu. Kalaupun suatu hari ketahuan, paling-paling kau berhenti saja. Selama ada kami di belakangmu, apa yang perlu kau takutkan?”Riska tetap gelisah.“Kalian tidak mengenal Agatha. Dia memang terlihat lembut dan mudah ditindas, tapi sebenarnya sangat tegas. Dia pernah bilang, mengambil desain pabrik lain itu pencurian dan bisa langsung dilaporkan ke kantor polisi.”Fajar tersenyum tipis.“Riska, tahukah kau kenapa aku menyetujui hubunganmu dengan Naufal?”Riska menggeleng pelan.“Karena kau pintar,” lanjut Fajar tanpa ragu. “Meski bukan penduduk lokal, aku percaya kemampuanmu. Kau membawa keberuntungan bagi keluarga Nugroho.”Dia menatap Riska dengan tatapan penuh kepuasan.“Tanpa desain yang kau bawa, Pabrik Pakaian Shengli sudah lama tutup. Satu model pakaian saja mampu menghidupkan kembali pabrik kami. Penjualan seminggu itu menutup semua kerugian berbulan-bulan. Kau pahlawan kami.”Riska te

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 391: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Berita itu menyebar begitu cepat, seperti api yang ditiup angin, dan dalam waktu singkat seluruh Beijing membicarakannya.Karena tekanan opini publik yang semakin besar, kepala kepolisian terpaksa mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan garis besar kasus tersebut kepada masyarakat.Keesokan harinya, hampir semua televisi dan surat kabar memuat berita tentang Darma dan Nadya.Bukan hanya berita resmi—berbagai desas-desus yang entah berasal dari mana juga beredar luas. Seluruh kota dipenuhi diskusi panas, membuat suasana Beijing menjadi riuh.Wali kota berada di bawah tekanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Penangkapan Darma telah memberikan pukulan besar terhadap citranya. Suara ketidakpuasan pun bermunculan satu per satu.Akhirnya, karena tidak mampu menahan tekanan itu, wali kota menulis pernyataan kritik diri di surat kabar. Ia mengakui kelalaiannya dalam menjalankan tugas, berjanji akan menerima pengawasan publik, dan menyatakan tekadnya untuk menjadi pemimpin yang be

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 390: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Mobil melaju tanpa hambatan hingga tiba di pinggiran timur kota.Darma menghentikan mobil sekitar tiga atau empat mil dari halaman kecil tempat Nadya bersembunyi.“Bu, Ibu turun di sini,” katanya dengan suara rendah. “Cari halaman sesuai alamat ini, lalu selipkan amplop itu di bawah pintu. Setelah itu, segera kembali.”Wanita tua itu mengangguk mantap. “Tenang saja. Ibu tahu harus bagaimana.”Ia menyelipkan amplop ke saku mantel, lalu turun dari mobil. Angin dingin langsung menerpa wajahnya, membuat tubuhnya menggigil. Ia segera menarik syal lebih rapat ke leher, lalu melihat sebuah becak melintas.Ia mengangkat tangan dan menghentikannya.Tak lama kemudian, becak berhenti di depan sebuah gang kumuh. Wanita tua itu membayar ongkos, lalu berjalan masuk ke dalam gang yang sempit dan sepi.Dengan susah payah, ia akhirnya menemukan halaman sesuai alamat yang ditulis Darma. Ia memperhatikan kusen pintu beberapa kali. Meski sudah usang, ciri-cirinya cocok.Setelah memastikan tak ada siapa p

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 389: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Adnan keluar dari kamar dan langsung melihat Agatha berdiri di halaman, sedang berbicara pelan dengan seekor burung pipit kecil.Ia tidak mendekat untuk mengganggu. Baru setelah burung pipit itu mengepakkan sayap dan terbang menjauh dari bahu Agatha, Adnan melangkah menghampiri.“Ada kabar tentang Nadya?” tanyanya.Agatha mengangguk. “Dia masih bersembunyi di halaman kecil yang dulu disewanya bersama Darma. Hari ini Darma datang menemuinya. Sepertinya Nadya memaksanya menggunakan pengaruhnya untuk pergi dari Beijing. Dia juga meminta uang dua ribu yuan.”“Darma terpaksa setuju,” lanjut Agatha dengan suara tenang namun dingin. “Dia berencana mengirim Nadya keluar dari Beijing dalam dua hari ke depan.”Senyum tipis muncul di wajah Adnan. “Darma akhirnya bergerak.”“Aku mau ke kantor polisi sekarang.”“Tunggu, aku ikut,” ujar Agatha tanpa ragu.Mereka segera menuju kantor polisi.Malam sudah larut, tetapi kantor polisi masih terang. Para petugas polisi tampak sibuk mondar-mandir. Penjaga

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 388: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    “Ada apa? Kenapa terdengar begitu serius?” Suara Agatha terdengar tegang.“Mantel yang belum kita rilis… sudah muncul di pasaran.”Agatha langsung terdiam. “Bagaimana bisa?”“Kau harus kembali sekarang. Kita perlu membicarakannya langsung.”Telepon terputus. Agatha menarik napas, lalu berkata kepada Ardi,“Ada masalah besar di pabrik. Mesin-mesinnya bisa kau simpan dulu atau kirim langsung ke pabrikku. Maaf, aku harus pergi sekarang.”Ardi ikut mengerutkan kening. “Ada apa sebenarnya?”“Desain mantel wol baruku—yang belum dirilis—sudah dijual orang lain.”Ardi langsung berdiri. “Begitu? Kalau begitu pergi saja dulu. Jika butuh bantuan, kau tahu harus menghubungiku.”Agatha mengangguk dan buru-buru meninggalkan pabrik.Setibanya di pabrik, Agatha melihat mantel yang dibeli Tirta. Modelnya sama persis dengan desainnya—hanya berbeda bahan.Ia menggunakan wol berkualitas tinggi, dengan tekstur lembut dan hangat. Harga kainnya bahkan sepertiga lebih mahal daripada wol kasar. Sedangkan mant

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 387: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    "Kalau aku berjalan di jalan dengan pakaian seperti ini, Ibu masih akan mengenaliku?" Darma berbalik, wajahnya nyaris tak terlihat di balik topi lusuh, syal kusut, dan kacamata bulat yang membuatnya tampak seperti pria tua dari desa.Wanita tua itu menggeleng cepat. "Tidak. Bahkan Ibu sendiri tidak yakin itu kau."Darma mengangguk puas. Jika ibunya saja tidak mengenalinya, itu berarti penyamarannya cukup sukses."Bu, aku mau keluar sebentar. Jangan beri tahu siapa pun soal surat anonim yang datang tadi." Suaranya rendah tetapi tegas."Bahkan istrimu juga tidak?" tanya ibunya ragu."Hanya kita berdua yang tahu."Wanita tua itu akhirnya mengangguk patuh. "Baiklah. Tapi… kau tidak akan berada dalam bahaya, kan?""Tidak. Aku pergi dulu."Ibunya mengantarnya sampai ke gerbang. Darma memasukkan kedua tangannya ke saku, berjalan menjauh perlahan, sebelum akhirnya memanggil taxi dan menuju Distrik Timur.Para polisi, mengerahkan pencarian besar-besaran. Seluruh Beijing dipenuhi poster buronan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status