Share

Bab 4. Salah Orang

Auteur: Onynaga
last update Dernière mise à jour: 2022-04-07 11:44:14

Sementara itu di tempat lain, seorang gadis meringkuk dengan tangan dan kaki terikat. Mulutnya ditutup dengan lakban. Gadis itu masih mengenakan pakaian pengantin. Perlahan ia membuka mata dan melihat sekeliling ruangan itu yang tampak asing baginya. Samar-samar ia mendengar seseorang sedang berbicara.

“Dia baik-baik saja, Tuan.”

“Dimana aku?” tanya Calantha pada dirinya sendiri.

Gadis itu adalah Calantha Mariama. Seharusnya ia sekarang sudah berbulan madu bersama dengan suaminya. Melihat keadaannya yang sedang terikat, jangankan bulan madu menikah saja mungkin ia tidak jadi.

Pria itu melihat ke tempat tidur. “Dia sudah siuman. Sekitar lima menit yang lalu, Tuan,” kata pria itu. Pandangannya masih tetap terarah pada Calantha.

“Baik, saya akan pastikan dia baik-baik saja."

"....."

"Bagaimana dengan ikatannya, Tuan?"

"....."

"Baik, saya akan melepaskannya dan menyuruh pelayan wanita untuk membantu membersihkan tubunya."

"...."

"Siap, Tuan!"

Pria berkepala plontos itu pun mengakhiri pembicaraannya dan menghampiri Calantha. Kemudian ia membuka lakban yang menutupi mulut Calantha.

“Si-siapa kamu?” tanya Calantha dengan terbata.

“Jangan men-dekat.”  ucapnya lagi

Calantha berusaha menjauhi pria yang mendekatinya hingga sampai ke sudut kepala tempat tidur. Pria itu tidak menjawab pertanyaan Calantha dan berlalu begitu saja dari ruangan.

Tak lama kemudian terdengar langkah kaki mendekat, pria itu masuk di ikuti dengan seorang wanita paruh baya.

“Lepaskan semua ikatan di tangan dan kakinya, bersihkan badannya. Dandani dia sebaik mungkin,” ucap pria berkepala plontos itu. Ia pun keluar dari kamar itu.

Wanita paruh baya itu membuka semua ikatan dari tubuh Calantha, terlihat ada bekas ikatan di pergelangan tangan dan kakinya berwarna merah. Kontras sekali dengan warna kulitnya yang putih bersih.

“Mari, Nona. Kita bersihkan tubuh Nona terlebih dahulu. Saya sudah mempersiapkan air hangat dengan aroma terapi. Nona berendam saja dahulu untuk merilekskan tubuh kaku nona. Mari saya bantu membuka pakaian nona,” ucap wanita paruh baya itu dengan lembut.

Wanita paruh baya itu hendak membuka pakaian yang dikenakan Calantha, tapi ia menolak. Tidak ada yang pernah melihat dia tanpa busana. Saat berpacaran dengan Redra, mereka hanya berpegangan tangan saja, ciuman pun hanya sekilas saja.

“Sa-ya bisa sen-diri,” jawab Calantha gugup. Dia lelah, badannya semua lengket. Ia juga tidak tahu jam berapa sekarang. Sudah berapa hari ini berada di tempat ini, ia pun tak tahu tanggal dan hari apa sekarang ini.

“Tapi Nona. Tuan memerintahkan kami untuk membantu dan mempersiapkan semua keperluan Nona.”

Wanita paruh baya itu sekali lagi mencoba untuk membantu menanggalkan pakaian Calantha. Lagi-lagi Calantha menolak. Saat ingin membuka resleting gaun pengantinnya, ia kesulitan untuk membukanya. Wanita paruh baya itu pun membantu menurunkan resleting itu. Namun, hanya sebatas itu saja.

“Jangan takut, nama saya Marina. Panggil saja Rina. Tuan adalah orang yang sangat baik dan sangat sayang pada Nona. Dia tidak bermaksud menyakiti Nona. Tuan membawa Nona ke tempat ini agar Nona tidak kabur lagi,” kata pelayan yang bernama Marimar.

Saat ini mereka sedang berada di kamar mandi. Calantha sedang berendam di bathup. Ia tidak punya tenaga untuk melawan dan saat ini ia tak tahu sedang berada dimana. Rina masih setia menunggu Calantha berendam, sesekali Rina menggosok tubuh Calantha. Rina juga membatu Calantha untuk berpakaian dan juga membantu Calantha untuk berdandan.

“Cantik,” guman Rina lirih, namun masih di dengar oleh Calantha, ia pun tersenyum.

Calantha menggunakan dress selutut dengan kerah V dan berwarna merah marroon. Agak risih juga ia mengenakannya apalagi dengan warna dress yang terlalu mencolok menurutnya. Sudahlah tak ada guna buat protes, ia tak tahu sedang berada dimana saat ini. Akan ia ikuti saja permaianan ‘Tuan’ sebelum ia kabur dari tempat ini.

Rina membawa Calantha menuju ruang makan. Mereka menuruni anak tangga, rumah ini sangat luas. Ruang makannya saja seluas apartemennya, dari anak tangga, Calantha bisa melihat pohon kelapa yang berbaris dengan rapi, ia juga mendengar suara deburan ombak. Apa tempat ini berada di sebuah pulau? Calantha melihat Rina.

“Villa ini berada di sebuah pulau pribadi milik Tuan Linardy, Nona,” jawab Rina. Meski tidak bersuara Rina tahu kalau Calantha sedang bertanya hanya dengan tatapan mata.

Banyak lukisan yang terpajang di sepanjang dinding rumah ini. Calantha menghitung dalam hati, sekitar sepuluh lukisan, ini masih hanya disatu dinding belum di dinding lainnya. Belum lagi guci yang berada disudut anak tangga, lampu kristal yang menggatung menambah kesan mewah rumah ini. Calantha berusaha mencari foto keluarga, ia memindai setiap sudut rumah tak ada foto keluarga yang ia temukan, hanya berbagai lukisan yang menempel di dinding.

Saat dirinya telah sampai di ruang makan. Ia melihat seorang laki-laki tengah duduk. Dihadapannya telah terhidang berbagai jenis makanan laut. Dan dibelakang pria itu ada dua orang pelayan. Lihatlah meja makannya saja sangat mewah dengan berbagai ukiran di pinggiran meja, menurut Calantha meja itu terbuat dari kayu jati pilihan.

Pria itu melihat Calantha, sorot matanya sangat tajam seakan ingin membunuh. Sempat Calantha terpesona melihat betapa tampannya pria di hadapannya. Itu berlangsung hanya lima detik, karena detik berikutnya kemarahanlah yang ia lihat dari wajah tampan itu. Pria itu berusaha menahan emosi dengan mengepalkan kedua tangannya yang ada di atas meja. Sebelum Calantha duduk pria itu berkata.

“Bagaimana kabarmu, Calanthe Samira?”

Adam Linardy.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 25. Menerima Lamaran (End)

    "Ayo, masuk!" ajak Ayu begitu mereka sudah keluar dari mobil.Namun, langkah Rendra terhenti kala melihat sesuatu yang panjang tepat berada dekat pintu masuk rumah. Pria itu ragu melangkah dengan kaki gemetar dan telapak tangannya mulai berkeringat dingin."Kenapa?" Ayu membalik badan dan melihat Rendra yang mematung dan mengikuti tatapan mata pria itu yang tertuju pada sebuah benda di dekat pintu. Kemudian Ayu mendekat dan mengambil benda itu."ini hanya tali," ucap Ayu sambil menunjukkan tali tepat di wajah Rendra. "Kenapa kamu melihatnya seperti ular?" lanjutnya lagi.Sontak pria itu mundur dan memegangi dada. Napasnya memburu, keringat sebesar jagung sudah membasahi wajah tampannya. Ingatan tentang 21 tahun silam berkelabat di benaknya dan pria itu jatuh tersungkur dengan wajah menghadap tanah. Masih memegangi dadanya. Melihat hal itu dengan langkah terburu Ayu mendekati Rendra."Jauhkan tali itu," ucap Rendra dengan napas tersenggal.Tanpa pikir panjang Ayu langsung membuang tali

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 24. Lamaran Mendadak

    "Kamu pesan makanan dulu! Aku mau ke toilet," ucap Rendra begitu mereka sampai di sebuah Resort.Resort yang mereka kunjungi memiliki sebuah restoran yang dibuka untuk umum. Resort ini juga sangat unik karena ada area makan di tengah kolam.Sebelumnya Rendra sudah memesan tempat untuk mereka. Melalui koneksi yang ia punya, akhirnya ia bisa memesan tempat di area kolam. Karena tempat itu biasanya sangat diminati, jadi sebelum berkunjung harus memesan terlebih dahulu sehari sebelumnya. Atau bisa juga menunggu giliran. Namun, sangat kecil kemungkinan mengingat banyaknya pengunjung ke tempat itu."Sudah pesan?" tanya Rendra begitu tiba dan mendudukkan bokong di kursi sebelah Ayu."Sudah," jawab Ayu dengan lirih hampir tak terdengar. Namun, dari tempat Rendra duduk, pria itu masih bisa mendengar suara Ayu walau samar."Apa yang kamu pesan?" Kenapa banyak tanya sekali? Apa gak sabar menunggu pramusaji saja yang menyajikan. Saat di mobil saja diam, tak ada percakapan diantara mereka. Kenapa

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 23. Rencana Liburan.

    "Sambalnya enak, mah.""Uhuk."Sontak semua mata tertuju pada Ayu yang tiba-tiba saja terbatuk."Kamu tidak apa-apa?" tanya Rendra menyodorkan segelas air putih pada Ayu. Dengan sigap Ayu meraih gelas pemberian Rendra dan menegak habis cairan berwarna bening itu.Setelah meletakkan gelas Ayu pun berucap, "tidak apa-apa."Namun, wajahnya sudah memanas bak kepiting rebus. Ia tidak bisa menyembunyikan wajahnya, satu-satunya cara adalah dengan menundukkan kepala dan berpura-pura memotong daging, padahal potongan sudah pas untuk masuk ke mulut."Ayu yang membuat sambalnya, Pak," ucap Roma seakan tak peduli dengan keadaan sahabatnya."Enak sekali," puji Bayu dan Nia hampir bersamaan.Tidak dapat diragukan sambal racikan Ayu memang pas di lidah. Rasa pedas yang membuat lidah seakan terbakar dan menggoyangkan lidah tergantikan dengan adanya rasa manis dari sambal.Rendra yang memperhatikan Ayu yang semakin menunduk malu akhirnya menyodorkan ikan bakar, yang tentunya telah ia sisihkan tulangny

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 22. Outdoor Party 2

    "Kenapa lo bisa kesini?"Roma bergeming tak menjawab pertanyaan Ayu. "Kau lihat Pak Rendra itu dari tadi asik kau saja yang dilihat.""Jangan lo alihkan pertanyaan gue!" ketus Ayu sambil menepuk kepala Roma dengan serai."Sakit!" Roma meringis kala menerima pukulan di kepala dan membuat ia harus memijitnya."Lo pacaran ama Pak Dito?"Pertanyaan telak membuat Roma membelalakan mata. Sepandai pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Sepandai pandainya menyimpan hubungan pasti akan ketahuan."Sejak kapan? Kenapa gak cerita?" cecar Ayu sembari mengangkat dagu.Dengan malu-malu Roma akhirnya menjawab,"sudah lama." Roma pun melirik pria yang sedang mereka bicarakan."Trus?""Terus apa?""Kenapa lo gak cerita?""Kau gak ada nanya," elak Roma.Hubungan Roma dan Dito sudah berlangsung lama, terbilang sejak Ayu masih bekerja di kantor yang sama dengan Ayu. Mereka merahasiakan hubungan itu karena tidak ingin diketahui oleh teman sekantor. Lagi, di perusahaan mereka bekerja tidak boleh ber

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 21. Outdoor Party

    Ayu berlari begitu melihat Roma turun dari mobil. Tak menyangka sahabatnya yang berasal dari Tapanuli itu datang ke desa X. Mereka berpelukan sebagai tanda melepas rindu setelah Ayu mencium pipi kiri dan kanan Roma secara bergantian."Ayo kita ke sana."Ayu mengajak Roma ke arah meja yang berada di halaman villa. Mobil yang ditumpangi Roma, terparkir di halaman belakang hanya untuk menurunkan barang-barang yang dibawa dari kota. Bahan makanan yang khusus dibeli oleh keluarga Narendra. Sebagian bahan makanan akan mereka pakai untuk acara outdoor party malam ini.Seperti yang telah dijanjikan oleh Deasy, ibu dua anak itu mengajak Ayu untuk datang ke villa mereka. Sebelumnya, Deasy juga sudah ke warung Ayu. Meski warung Ayu tampak kumuh dari luar, Deasy tetap melangkah masuk ke warung tanpa merasa jijik sedikit pun. Karena di dalam warung tampak bersih, rapi dan kinclong berbeda dengan penampakan dari luar. Deasy memesan nasi uduk buatan Ayu, satu suapan masuk ke mulut dan berlanjut ke s

  • Menjadi Istri Mantan Bos   Bab 20. Kakak dan Adik

    "Apa Kakak perlu bantuan?""Tidak," jawab Rendra dengan cepat.Bantuan yang dimaksud Nia adalah untuk mendekati Ayu. Ia tahu sang kakak sangat kaku dan tak tahu bagaimana cara untuk bersikap romantis. Entah bagaimana Rendra bisa berpacaran dengan Calantha dan menikah meski gagal."Kakak yakin tidak perlu bantuanku?" tanya Nia sekali lagi.Rendra mendengus kasar, memandang keponakan dan adik iparnya yang sedang bermain di halaman belakang villa. Sedangkan mereka duduk bersebelahan di sebuah ayunan sembari minum teh hangat.Rendra mengambil pisang goreng buatan bik Minah, pengurus villa yang sudah bekerja sejak Rendra masih kecil. Memasukkan ke mulut dan menggigit sedikit, rasa manis terasa di lidah dari pisang yang telah digoreng bercampur dengan tepung.Bik Minah memilih bekerja di villa karena umurnya sudah tidak muda lagi, tenaganya juga sudah mulai berkurang. Jika di villa tidak terlalu banyak yang dikerjakan karena villa jarang ditempati. Karena keluarga Narendra semua sedang ada

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status