Share

Bab 6 MJDMP A

Author: Pena_Zahra
last update Last Updated: 2023-05-15 21:36:23

Bab 6 MJDMP

Anjani POV

Aku menutup pintu kamar saat Ummi Fahira baru saja keluar dari ruangan ini. Ruangan dengan ukuran yang cukup luas jika dibandingkan dengan kamarku di kampung.

Bagiku ini cukup mewah untuk sekelas kamar pembantu, walaupun minimalis, tapi semua lengkap tersedia di sana. Ada lemari baju, meja rias dan juga TV berukuran 24 inch, bahkan di kamar ini juga tersedia kamar mandi lengkap dengan WC-nya.

Keluarga ini memang sangat baik, mereka sangat menghargai orang lain. Kekayaan tidak membuat mereka bersikap congkak bahkan semena-mena terhadap orang kecil.

Bagaikan langit dan bumi jika dibandingkan dengan Supeno. Orang yang mendadak kaya karena warisan sehingga menjadi latah. Berlaku seolah dia yang paling berkuasa, seenaknya sendiri menindas orang-orang lemah yang berada di bawahnya.

Padahal jika dihitung, mungkin kekayaan Supeno hanya seujung jari dari harta milik bib Ahmad dan Ummi Fahira.

Ternyata memang benar, semakin berilmu seseorang, membuatnya semakin beradab. Ibarat padi yang semakin berisi semakin merunduk. Bukan seperti tong, yang kosong, hanya besar bunyinya, tapi zonk isinya.

Hanya syukur yang dapat kupanjatkan saat ini, entah apa yang Allah rencanakan pada hidupku. Aku tiba-tiba terlempar pada takdir yang sama sekali tak pernah terpikirkan olehku. Terjerumus ke lembah penderitaan, kemudian terbawa arus hingga sampai di tempat yang seolah menjanjikan kebahagiaan.

Bukan aku tak pernah memikirkan pernikahan, sebagai gadis yang mengalami pubertas, aku pun memiliki keinginan untuk menikah, membayangkan pernikahan sederhana nan indah bersama pasangan pilihanku dan hidup bersamanya hingga menua, ini adalah harapan terbesarku, bahkan mungkin harapan setiap gadis yang belum menikah.

Akan tetapi takdir seperti merusak imajinasi indahku. Pernikahan itu akhirnya terjadi tanpa persetujuanku. Aku dipaksa menikah dengan lelaki bringas yang sama sekali tidak kuinginkan demi membayar hutang paman yang konon disebabkan oleh ku.

Sejak kecil, aku memang dirawat oleh paman dan bibiku, sebab orang tuaku sudah tiada sejak aku masih balita. Dulu kukira paman dan bibi sengaja merawatku sebab mereka begitu menyayangiku, mengingat mereka juga tak memiliki anak. Akan tetapi, semakin ke sini aku semakin ragu, terlebih saat aku tahu paman menikahkanku dengan Supeno sebagai tebusan atas hutang-hutangnya.

Aku tahu, hutang itu memang tanggunganku, sebab paman mempergunakannya untuk biaya operasiku, yang bahkan sampai saat ini membuatku heran, apa motiv di balik keputusannya itu?

Mengapa paman tak membiarkanku buta saja? Mengapa harus berhutang demi membuatku dapat kembali menikmati keindahan dunia? Padahal aku tahu, hidup kami cukup susah untuk sekedar makan saja.

Andai aku aku bisa memilih, antara buta dan menikah dengan Juragan Supeno, sungguh aku akan memilih buta selamanya, dari pada harus menjadi istri yang melayani manusia sepertinya.

Namun, apa yang terjadi semalam, membuatku sakit sekaligus bersyukur, seperti yang Bu Ambar katakan, setidaknya hikmah dari kejadian ini aku bisa terlepas dari Supeno, walaupun dengan cara yang begitu menyakitkan.

Aku dipermalukan di depan banyak orang di malam pertamaku. Dia mengataiku cacat sebagai seorang istri tanpa lubang kenikmatan. Entah apa yang terjadi malam itu, mengapa Juragan Supeno tidak berhasil melakukannya, aku pun tak tahu.

Benarkah aku gadis cacat seperti yang Supeno katakan? Sedangkan selama ini aku sama sekali tidak merasakan kekurangan itu ada pada diriku.

Tapi yang jelas, ini jalan Tuhan untuk menyelamatkanku dari pernikahan ini. Walaupun tak dapat kupungkiri, bahwa pernyataan Supeno begitu mengganggu pikiranku.

Sebaiknya aku fokus pada pekerjaan baru, sejenak melupakan apa yang telah terjadi dalam hidupku.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 34 (ENDING)

    Bab 34 - DILEMASatu per satu rangkaian acara telah terlewati. Tak banyak yang dilakukan hari ini, hanya doa dan mauidzoh hasanah singkat. Tidak ada acara adat yang beragam. dr. Ahmad sengaja menfokuskan acara pada jamuan para tamu, sebagaimana judulnya tasyakuran.Satu per satu tamu undangan dan keluarga berpamit, kini hanya tersisa beberapa kerabat dan kolega dr. Ahmad, berkumpul untuk sekedar mengobrol, karena niatnya memang perkumpulan mereka untuk reuni.dr. Ahmad berkumpul dan bercengkrama dengan teman-temannya, sementara Anjani menemui para istri yang turut serta.Adapun Zahira, gadis itu berpindah-pindah, kadang berada di pangkuan Daddy-nya, kadang pula berpindah ke sisi Mommy untuk bersiaga. Kelucuan gadis itu menjadi bahan pembicaraan malam ini, gadis kecil dengan sikap dewasa namun tetap dengan cara khas anak-anak. Sungguh sangat menggemaskan.Sejak tadi, Anjani sebenarnya menahan sakit di perutnya. Semakin lama sakit itu semakin terasa intens. Namun di depan para tamu, ia

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 33

    Bab 33Anjani dan Zahira tengah berada di kamar untuk dirias. Malam nanti adalah malam acara 7 bulanan kehamilan Anjani.Sejak pagi, rumah sudah ramai kunjungan sanak saudara dr. Ahmad. Mereka berkumpul untuk meramaikan acara. Walaupun semua jamuan acara sudah di-handle oleh EO (event organizer) tapi tetap saja Mbak Sri dan kerabat dr. Ahmad menyibukkan diri menyiapkan jamuan.Zahira sangat bahagia hari ini, karena banyak teman saudaranya yang berkumpul. Terlebih, Anjani mengajaknya serta dalam hal tata rias, gadis kecil itu berasa akan disulap menjadi peri saat make up tipis disapukan ke wajah cantiknya.Zahira selesai lebih awal dirias. Gadis kecil itu kemudian dibantu oleh MUA untuk mengenakan gaunnya. Gaun berwarna biru langit senada dengan warna kebaya yang dikenakan Anjani juga jas yang dikenakan oleh Daddy-nya.Di depan cermin full body, Zahira memutar dirinya, mirip seperti tinkerbell yang imut dan menggemaskan.Anjani tersenyum melihat putri sambungnya begitu happy dan antusi

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 32

    Bab 32 - DILEMA"Bang ...." Anjani memanggil suaminya manja. Di minggu siang yang damai, karena hanya ada mereka berdua di rumah. Mbak Sri berpamit pulang kampung barang sehari, sementara Zahira, tadi.pagi dijemput saudara dari Surabaya untuk diajak ke taman safari.Anjani menolak untuk ikut serta, karena kehamilan yang semakin besar membuatnya merasa mudah capek saat melakukan perjalanan. Terlebih area taman safari sangat luas, kebun binatang Surabaya saja tak mampu ia taklukkan.Kandungannya sudah memasuki usia 7 bulan. Sejak masuk trimester tiga, Anjani menjadi sangat doyan makan. Setelah tiga bulan hanya terbaring dengan makanan infus, ia seperti balas dendam saat perutnya mulai bisa menerima makanan. Kata mbak Sri, itu namanya "Maruk'i". Akibat dari itu, berat badannya melonjak tinggi. Membuat aktivitasnya terasa sangat berat.dr. Ahmad pun tak mempermasalahkannya, asalkan masih di batas normal, dan asal istrinya bersedia melakukan senam hamil untuk tetap menjaga kebugaran. Apapu

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 31

    Bab 31 - DILEMASetelah rasa kram di perut Anjani berangsur hilang, dr. Ahmad membawa istrinya ke tempat makan. Sekedar duduk sembari menikmati es teh dan beberapa macam gorengan yang tersedia.dr. Ahmad memesan beberapa potong tempe mendoan, ote-ote dan juga pisang goreng. Kemudian membawany ke hadapan sang istri yang tengah duduk manis menikmati es teh."Masih anget, Sayang ... cobain, enak!" ucap dr. Ahamd seraya meletakkan sekotak forengan dengan toping cabe rawit yang menggugah selera.Tak menolak, Anjani pun langsung mencomot tempe mendoan dan memakannya."Enak?" tanya dr. Ahmad."Enak, Bang ... rasanya beda gitu kalau bikinan tangan orang," balas Anjani.dr. Ahmad terkekeh, "itu hanya perasaan kamu saja, kalau bagi Abang, ya jelas jauh lebih enak bikinan kamu," sanjung dr. Ahmad."Nah, itu juga cuma perasaan Abang. Jadilah makan gorengan aja bawa-bawa perasaan," sahut Anjani. Keduanya terkekeh bahagia.Sementara Anjani menikmati gorengan, dr. Ahmad mengangkat kaki Anjani dan me

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 30

    Bab 30 - DILEMAMobil dr. Ahmad melesat cepat membelah jalanan yang cukup senggang pagi ini. Sepanjang perjalanan, Zahira terlihat riang. Ia berceloteh dan bernyanyi. Sementara Ayuma lebih banyak diam. Moodnya hancur pagi ini. Ia sudah sangat keras memutar otak untuk menggagalkan rencana kepulangannya, namun ia tak mendapatkan hasil apa-apa. Pada akhirnya ia pun berada di mobil ini menuju bandara."Ante Yuma kenapa diem aja?" tanya Zahira menyapa Ayuma."Ante Yuma sedih, Sayang ...," sahut Ayuma mulai berdrama."Sedih kenapa, Ante? tanya Zahira peduli."Karena mau berpisah sama Zahira," sahut Ayuma. Anjani yang berada di bangku depan hanya bisa mengerlingkan kepala, senyum puas tergambar di wajah Ayuma saat melihat Anjani memalingkan wajah ke jendela, berhasil membuat Anjani kesal cukup membuatnya terhibur.Namun senyum itu mendadak berubah masam saat tangan dr. Ahmad meraihnya, lalu mereka saling berpandangan mesra dan menguatkan. Seketika rasa cemburu menguasai hati Ayuma."Ante Yum

  • Menjadi Janda di Malam Pertama   SEASON 2 MJDMP BAB 29

    Bab 29 - DILEMA"Zahira ... dengar Daddy, Nak ... Mommy minta Ante Yuma untuk pulang itu bukan karena Mommy nggak suka sama Ante Yuma, Sayang ... tapi karena Mommy peduli sama Ante Yuma. Ante Yuma punya kesibukan di tempatnya, jadi Mommy nggak ingin merepotkan Ante Yuma di sini." dr. Ahmad menjelaskan dengan lembut pada Zahira. Namun gadis itu hanya terdiam."Lagi pula, tadi yang minta Ante Yuma pulang bukan Mommy, kok. Tapi Daddy," lanjut dr. Ahmad seketika membuat Zahira menoleh ke arahnya."Kok Daddy malah minta Ante Yuma pulang sih? Daddy nggak asih ah!" gerutu Zahira dengan kedua tangan disilangkan di dada.dr. Ahmad membelai kepala Zahira sayang. "Iya, Nak ... Daddy memang sengaja minta Ante Yuma untuk pulang, karena Daddy mau ajak Zahira ke Surabaya untuk bertemu saudara-saudara di sana? Gimana, Zahira mau, kan? Zahira bisa bebas bermain dengan banyak teman di sana." dr. Ahmad menyampaikan rencananya pada Zahira. Seketika raut wajah gadis itu berubah bahagia."Wah, beneran, Dad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status