Home / Romansa / Menjadi Pembantu Maduku / Jatuhnya talak tiga

Share

Jatuhnya talak tiga

Author: Fefe
last update Last Updated: 2022-05-22 16:48:53

Tuhan … 

Malangnya nasib mereka, karena memiliki Ibu tiri tempramental seperti Mona, kembali rasa sesal menyelimuti hatiku, andai tidak ada pengkhianatan mungkin saat ini aku dan anak-anakku pasti hidup bahagia bersama Nia. 

Tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Apa yang sudah ku tabur itulah yang akan aku tuai, dan inilah karmanya. 

"Cukup, Mona! Bisakah sedikit saja kau curahkan rasa kasihan ku terhadap mereka, bukan kah aku sudah menceritakan semuanya padamu, tolong mengertilah Mona. Cukup jangan berkata yang tidak-tidak pada almarhum Nia, bagaimanapun juga dia adalah istriku."

Mona hanya tersenyum mencibir, karena memang aku telah menceritakan kebenaran jika Nia telah meninggal, aku hanya ingin Mona bisa memperlakukan kedua anak-anakku dengan baik seperti anaknya sendiri. 

"JANGAN PERNAH BERMIMPI! SEKALI TIDAK YA TETAP TIDAK! AKU TIDAK AKAN PERNAH MENGANGGAP MEREKA KELUARGA APALAGI ANAKKU! SAMPAI KAPANPUN ITU TIDAK AKAN PERNAH TERJADI! SEKARANG USIR MEREKA! AKU TIDAK MAU MENDENGAR TANGISAN SERTA RENGEKAN ANAK-ANAK ITU! "

Aku tercengang karena apa yang aku katakan tidak Mona dengarkan, justru dia semakin menggila melontarkan kata-kata kasar di hadapan anak-anakku. 

Seketika kesabaran yang ada di dalam diri ini kian terkikis setiap mendengar ucapannya. 

"AKU BENAR-BENAR TIDAK MENGERTI! KENAPA KAU SEPERTI INI MONA, MONA YANG AKU KENAL TIDAK SEPERTI INI. DIA LEMBUT DAN PENYAYANG, KENAPA KAU BEGITU BERUBAH SEKARANG, HAH! KENAPA KAU BEGITU MEMBENCI ANAK-ANAKKU YANG TIDAK BERSALAH! KENAPA, HAH!" Cecar ku tidak kalah emosi, karena tingkahnya semakin membuat ku kehilangan akal sehat. 

"AKU TIDAK PERLU MENJAWABNYA! KARENA KAU PASTI SUDAH TAHU APA ALASANNYA! " balas Mona, tidak ada lagi panggilan hormat padaku setelah dirinya melahirkan beberapa minggu yang lalu. 

Sesaat ku tarik nafas dalam lalu melirik Nana dan babysitter yang masih berdiri di belakang ku. Karena sejak perbedaan Hafiz terbangun dan menangis. 

"Bi Ijah, tolong bawa mereka ke kamar atas." Titah ku, bi Ijah dengan cepat menuntun Nana dan mengisyaratkan babysitter Hafiz agar mengikutinya. 

"BERENGSEK! MAU KEMANA KALIAN, HAH! " Teriak Mona dengan keras, tangisan Hafiz semakin menjadi di dalam gendongan babysitter. 

Aku semakin kalap melihat sikap Mona yang kian tidak beradab.

"HENTIKAN MONA! KAU MENYAKITI DAN MENAKUTI ANAK-ANAKKU! " Aku benar-benar tidak terima dengan sikap Mona terhadap anak-anakku yang tidak bersalah. 

Terlihat Mona ingin meraih tangan Nana, tapi dengan cepat bi Ijah menghalanginya. 

"ANAK-ANAK ITU HARUS KELUAR DARI RUMAH INI! BUANG MEREKA ATAU TITIPKAN KE PANTI ASUHAN, AKU TIDAK MAU MEREKA ADA DI SINI! " Histeris Mona seperti orang yang kesetanan. 

Aku yang emosi semakin geram melihat kelakuannya yang tidak memiliki etika dan rasa kasihan. 

Plakk! 

Dengan spontan tangan ku mengayun menampar wajahnya hingga Mona terhuyung dan membantu

"HIKS … pa .... " Teriak Nana ketakutan.

Aku cukup tercengang, karena aku sendiri tidak menyadari semua ini terjadi begitu cepat dan singkat. 

"KAU MENAMPARKU! !HANYA KARENA ANAK-ANAK BODOH INI!" Marah Mona dengan wajah merah padam. 

Aku pikir setelah tamparan tadi, Mona akan sadar dan tidak akan lagi melontarkan kata-kata tidak pantas di hadapan Nana, tapi ternyata aku salah, dia semakin menggila.  

"MEREKA ANAK-ANAKKU! KAU TIDAK BERHAK MENGATAKAN HAL YANG TIDAK - TIDAK APA LAGI INGIN MENGUSIR MEREKA! KAU TIDAK ADA HAK ATAS SEMUANYA MONA! INI RUMAHKU, SERTIFIKATNYA BERATAS NAMA KAN DIRIKU! JANGAN LUPA ITU! "

Mona tersenyum miring meremehkan diriku yang telah mengungkapkan semuanya, aku hanya ingin dia sadar dan tidak lagi berpikir jika hanya dia yang pantas tinggal di rumah ini. 

"Ooooh! Kini kau berani mengungkit semuanya! Oke, lebih baik aku pergi dari sini. "Ancam Mona dengan nada yang sedikit rendah, aku cukup terkejut dengan kenekatan nya, tapi aku ingin tahu apa dia benar-benar akan pergi atau hanya menggertak agar aku kasihan dan memohon maaf padanya

" Yah, tentu. Silahkan pergi dari rumah ini, lakukan apapun yang ingin kau lakukan di luar sana, karena aku sudah muak dengan sikap kekanak-kanakan mu itu Mona. "Pancing ku, begitu terlihat ia gelagapan dengan ucapanku yang menyetujui keinginannya. 

" Mas…."cegah Mona panik. 

"Sudahlah, bukankah kau ingin pergi! Pergi saja sana. Aku tidak habis pikir bagaimana bisa aku menikahi wanita seperti mu yang tidak memiliki hati dan rasa kasihan. Aku benar-benar menyesal Mona. Jika aku tahu semua akan seperti ini pada akhirnya, aku tidak akan menikahimu. Karena istriku jauh lebih baik darimu! "Cercaku mengutarakan semua kekesalan dan kekecewaan yang ada di hati ini, aku tidak peduli seperti apa tanggapan Mona, yang jelas aku sudah muak dengan sikapnya. 

" Mas … . Apa kau sadar dengan ucapanmu. "Serkas Mona gemetar. 

" Yah, sekarang pergilah seperti keinginan mu tadi, mulai hari ini aku aku jatuhkan talak tiga untuk mu Mona indah Permata sari, mulai hari ini kau bukan lagi istriku. "

Mona bergeming, sementara diriku sudah lelah dengan semua ini, aku sadar apa yang telah aku katakan karena talak telah lolos dari bibirku. 

Terlihat Mona meneteskan air mata setelah talak yang aku jatuhkan padanya, karena langsung talak tiga. 

" KAU AKAN MENYESAL KARENA TELAH MEMBIARKAN AKU PERGI! "Kecam Mona lalu bergegas ke kamarnya. 

Sekitar 20 menit akhirnya dia kembali sembari menyeret koper besar lalu pergi begitu saja, aku tidak berniat untuk mencegah karena bagiku inilah yang terbaik, bukankah dia yang mengatakan ingin pergi dari rumah ini terlebih dahulu, aku hanya mengabulkan keinginannya saja. 

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Pembantu Maduku   Tentang Nila

    Nila pov) Cukup lama aku aku mencoba memejamkan mata, tapi mata ini enggan untuk terlelap, jangankan untuk terlelap, rasa kantuk pun enggan hinggap padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tapi mata ini tetap tidak mau terpejam dan tidur setelah kejadian tadi. Aahh… dia memang selalu membuat ku ingin gila. Batin ku bersua jika mengingat semua kejadian demi kejadian bersangkutan dengannya. Kriit!Pintu terbuka, orang yang aku pikirkan sejak tadi kini masuk dan menghampiri ku. "Kenapa kau tidak tidur? " tegurnya basa basi. Ku tatap mata hitamnya dengan lekat, apa dia tidak sedang mengigau? Kenapa malam-malam seperti ini kemari. "Kau sendiri? Kenapa kesini? " balas ku cuek, aku sengaja bersikap seperti ini karena aku tidak ingin dia menganggapku mudah terpengaruh, mengingat dia tahu siapa aku ini, dan aku juga memang ingin berubah menjadi yang lebih baik demi ibuku. "Apa salahnya? " balasannya merasa tidak bersalah. "Bay, apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan? " tany

  • Menjadi Pembantu Maduku   Rasa yang sama

    (Pov Bayu) Aku semakin merasa serbasalah, karena setelah kejadian tadi siang, Nila tidak bertegur sapa dengan ku, jangankan bertegur sapa, saat makan malam bersama Nila tidak adanya percakapan di antara mereka begitu juga Nana, gadisku seolah-olah sengaja mendiamkan aku setelah kejadian tadi. Setelah makan malam mereka berdua berlalu begitu saja kembali ke kamar, aku semakin bingung harus melakukan apa, karena aku tahu semua ini adalah kesalahan ku, semua berawal dari diriku. Andaikan aku tidak membawa masuk Mona ke dalam keluarga ini, semuanya tidak akan pernah terjadi. "Hahhh…." Kuhela nafas dalam sembari menatap langit langit ruang makan setelah aku sendirian di sini. "Lebih baik, bapak susul nak Nila. "Aku menoleh di mana bi Ijah berdiri di sampingku, karena ia tengah membereskan makan malam yang sudah usai. "Saya takut bi, " lirih ku jujur, karena aku memang sedikit takut saat melihat reaksi Nila saat membalas perlakuan Mona. "Saya yakin Tuan, nak Nila tidak seperti itu, d

  • Menjadi Pembantu Maduku   Nila murka, Mona merana

    Hari semakin sore, Nana mulai merasa jenuh di kamar, karena ia hanya menghabiskan waktu untuk menggambar dan belajar bersama Nila. "Ma… Nana bosan. "Nila yang tengah mengganti pokok Hafiz menatap wajah memelas Nana lalu tersenyum gemas. "Oooh… bosan? "Nana mengangguk membenarkan lalu menutup buku gambarnya. "Baiklah, sekarang Nana turun ke bawah saja, ya. Nanti Mama susul, adik Hafiz lapar, setelah urusan Mama selesai, Mama akan susul Nana di bawah. "Nana mengangguk lalu dengan senang memungut satu boneka kesayangannya dan membawanya lebih dulu ke lantai bawah. Dengan langkah riang Nana menuruni tangga, sembari bernyanyi-nyanyi, karena memang jam seperti ini semua pembantu yang bekerja di rumah itu sedang sibuk melakukan tugas mereka, Nana melangkah dengan hati-hati hingga ia sampai di lantai bawah dan disana tatapannya tidak sengaja tertuju pada seorang wanita yang selama ini pergi dari rumah, wanita itu kini tengah menyeret koper besar di tangannya dengan omelan dan ocehan se

  • Menjadi Pembantu Maduku   Candaan membawa kebahagiaan

    Suara riuh di ruang makan pasti terjadi di pagi hari, saat Nana menolak babysitter menyuapi nya sarapan, karena Nana hanya ingin makan satupun sarapan bersama Nila, wanita yang mirip dengan ibunya. Tapi karena kesibukan Nila mengurus Hafiz, dengan terpaksa ia mengabaikan Nana terlebih dahulu, karena Hafiz pagi ini juga tidak mau bersama babysitter. "Bersama, nenek saja, ya. Bukan kah Nana harus segera ke sekolah. " Bujuk bi Ijah mengambil alih piring sarapan Nana dari babysitter. "Tidak mau, Nana maunya sama, mama… . "Rengek Nana memalas,karena Nila masih di kamar belum bergabung dengan mereka di meja makan sarapan. " Tapi, sayang. Mama sedang menjaga adik Hafiz, Nana sama nenek dulu, ya. "Nana menggeleng cepat menolak, bi Ijah menghela nafas dalam karena selama ini memang Nana dan Hafiz sangat sulit dikendalikan jika tidak bersama Nila. "Pokoknya, Nana mau mama, Nana mau makan bersama Mama saja, titik. " Sentak Nana sembari menghentakkan kakinya ke lantai. Bayu yang baru bergab

  • Menjadi Pembantu Maduku   Mimpi

    Sementara di kamar lain Bayu menangis sejadi-jadinya saat ingatannya terus tertuju pada Nia, karena rasa bersalah dan sesal semakin bertambah setelah kejadian tadi, ia kembali melakukan pengkhianatan untuk kesekian kalinya pada Nia istrinya, padahal Bayu telah berjanji pada dirinya sendiri, ia akan berubah dan memulainya dari awal agar menjadi diri dan pribadi yang lebih baik lagi untuk anak-anak mereka, meski sosok yang harus dirinya perjuangkan tidak lagi bersamanya, tapi Bayu sudah bertekad untuk terus menembus semua dengan caranya selalu setia pada Nia. Akan tetapi malam ini ia kembali mengulang kesalahan yang sama, kesalahan yang seharusnya tidak ia lakukan, yang lebih parahnya lagi dirinya tidak bisa membedakan Nia dan orang lain. "Hiks… Maaf sayang, hiks... Maafkan aku. Hiks... " Isak Bayu dalam penyesalan terdalamnya sembari meringkuk di atas tempat tidur. "Aku, hiks… tidak mengerti, hiks… apa yang sebenarnya terjadi. Hiks... Dan rencana apa ini, hiks... Kenapa dia begitu mi

  • Menjadi Pembantu Maduku   Perasaan Nila

    Minggu-minggu berganti begitu cepat, Nila sangat menikmati hari-harinya setelah bekerja menjadi babysitter Nana dan Hafiz, bahkan ia selalu sukses menggoda Bayu saat mereka sedang berdua, meski sejujurnya Nila melakukan semua itu tidak lebih agar bisa membuat perasaan bersalah Bayu sedikit berkurang, karena dari iris mata duda tampan itu setiap memandangnya menyiratkan penyesalan yang mendalam dan kesedihan. Itu sebabnya Nila selalu melancarkan aksinya menggoda majikannya itu, meski ia tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, jika dirinya cukup tertarik dengan duda beranak dua itu.Akan tetapi Nila memiliki batasan, dirinya sadar jika semua itu tabu untuknya terus melangkah, itu sebabnya Nila memilih menikmati keadaan yang tercipta setiap kali ia menggoda Bayu. Seperti malam ini, Bayu menemani Nana sebentar di kamar mereka, karena Nila tengah menyusui Hafiz, Bayu tidak ingin membuat membuat Nila kelelahan menjaga kedua anaknya, itu sebabnya ia turun tangan langsung mengurus Nana sa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status