Share

14. Sama-sama Mau

Author: Namericanou
last update Last Updated: 2025-04-24 15:42:31

Dov menggeliat beberapa kali dan berusaha menutup kedua telinga dengan bantal. Tak sampai di sana, ia juga menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

Suara alarm ditambah ketukan pintu membuat tidurnya yang baru lelap dua jam ini harus terganggu. Namun bukannya berhenti, ketukan pintu itu berubah menjadi suara Ravi yang berteriak memanggilnya.

Di balik selimutnya, Dov mengerang. “Jangan ganggu tidurku, Mas!”

“Ini sudah jam 8, kamu nggak ingat kata-katamu sendiri kemarin?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   29. Mulai Berdampak

    “Lo beneran udah baik-baik aja?” tanya Rona terdengar khawatir.Menangis di depan Rona dan keluarganya adalah momen paling sulit ia cegah. Di sisi lain, ia justru menyesal sudah menunjukkan sisi rapuhnya tiap kali membicarakan Kakek.Sesaat Dov hanya melirik Rona dan mengangguk sekali. Tangannya terkendali memegang kemudi dengan fokus yang sepenuhnya ia curahkan pada jalanan di depan, meski beberapa kali ia sempat mengingat kejadian canggung beberapa waktu lalu.“Gue bisa gantiin nyetir, Dov,” tawar Rona. “Lagian lo udah nyetir dari pagi pas berangkat, pasti capek.”“Ada rest area, aman.”“Apa lo mau mampir ke makan Kakek?”Dov mengerjap pelan. Rasanya sudah lama ia tidak menengok makam kakeknya karena selama ini kedua orang tuanya melarang keras.“Emang ... boleh?” Lirih, Dov bertanya.Sesaat Rona terdiam memerhatikan sekaligus mencerna, lalu menyahut, “Ya udah pasti boleh, siapa juga yang bakal melarang lo ziarah?”“Hmm, siapa tahu?”Sejauh ini baru Rona yang menanyakan hal itu seme

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   28. Tinggal Kenangan

    “Ini ... oleh-oleh dari toko roti yang viral dan banyak di-review sama kreator konten. Katanya brownies-nya enak,” ujar Dov setelah izin kembali ke mobil sebentar untuk mengambil dua kotak besar makanan.“Ya ampun,” sahut Tante Rani. “Repot-repot banget sampai beli makanan begini. Rona aja jarang bawa sesuatu dari Jakarta, lho.”Dov meringis dan menggelengkan kepala. “Sama sekali nggak repot, Tante. Sekalian semalam beli, kebetulan dekat komplek rumah.”Sama seperti sorotan mata Om Ivan, Rona hampir berdecak mendapati sikap Dov yang mirip calon mantu idaman itu. Ia pun duduk kikuk di sofa ruang tamu. Kecanggungannya sedikit reda saat ayah Rona melenggang masuk.“Niat banget ya, Dov?” Rona hanya melempar pandang sekilas lalu beranjak ke dapur, meninggalkan Dov bersama Yuyun.“Tegang banget, Pak?” celetuk Yuyun. “Dibawa santai aja, Pak. Apalagi Bapak waktu kecil pernah main di sini, pasti Om Ivan mengerti. Wajar seorang ayah protektif ke anak perempuannya.”Dov mengangguk pelan. “Ya, k

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   27. Yang Pertama

    “Ini bisa nggak jangan pegang-pegang gue terus?” Rona berbisik tak nyaman lantaran Dov masih saja merangkul pinggulnya tanpa ragu. Padahal tiga pria tadi sudah kabur entah ke mana. Dan sekarang penjual dan beberapa orang pembeli melihat mereka dengan tatapan horor. Jujur saja, jika bukan karena tuntutan pekerjaan, Rona benci menjadi pusat perhatian.“Mereka pergi bukan berarti berhenti memerhatikan, mata mereka masih di mana-mana,” tukas Dov santai sambil memilah makanan ringan di meja. “Kamu pesan makanan apa di sini? Harusnya bilang dari awal biar sekalian saya belikan dan kamu nggak perlu repot-repot turun, sampai diganggu banyak laki-laki mabuk.”Kening Rona berkerut-kerut mendengar ucapan Dov yang lumayan panjang dan dipenuhi pesan-pesan. Biasanya Rona yang berceramah tiap kali melihat Jeff bertindak ceroboh dan membahayakan diri. Lalu sekarang ia sendiri yang menerima ceramah panjang itu. Rasanya seperti mimpi. Rupanya begini mendengar pria dewasa memberi pesan untuknya.“Toh

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   26. Jangan Dekati Pacarku

    Suasana di mobil besar dan mewah milik Dov sunyi senyap. Hanya pantulan cahaya dari kendaraan lain yang menghias, sisanya kosong. Rona ingin sekali mengeluhkan Dov yang mendadak datang dan mengajaknya pergi bersama ke rumah, tapi kecerobohannya tadi membuatnya sungkan. “Lebih baik kamu tidur aja daripada kebanyakan bengong,” tukas Dov yang sesaat meliriknya sebelum fokus mengendalikan kemudi. Rona berdecak pelan saat Yuyun tertidur pulas di belakang tanpa rasa takut. Manajernya itu seakan tak peduli ketika Dov mengajukan diri untuk membawa mobil. Padahal jaraknya cukup jauh dan menghabiskan waktu tiga jam lamanya di perjalanan. “Nanti gantian aja, biar lo nggak kecapekan di jalan,” tandas Rona menawarkan diri. “Jaraknya bukan kayak lo ke kantor tiap hari, tapi jauh lebih lama dari itu—berkali-kali lipat.”“Aman, saya udah biasa.”“Biasa gimana?” Nyaris saja Rona berdecih meremehkan omongan Dov. “Lo tiap hari diantar sopir pribadi ke mana-mana, ya kali ....”“Ternyata kamu tahu ban

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   25. Sambutan di Pagi Hari

    “Lusa, setelah lo balik dari rumah Om Ivan dan Tante Rani, ada pemotretan di dua tempat,” tandas Yuyun setelah iseng menepuk paha Rona.“Hah?” Rona melongo, lamunannya buyar. Sejak sampai di penthouse satu jam lalu, waktu ia habiskan untuk memikirkan omongan dan sikap Dov sejauh ini. Namanya bahkan masih bertengger di barisan paling atas media sosial. Hampir semua orang mengomentari hubungannya dengan Dov, tak jarang nama Jeff terseret dengan sebutan kasar.Dunia hiburan rupanya semengerikan ini. Mudah sekali memutar balikkan keadaan dalam sekejap. “Bukannya senang dapat rejeki malah hah heh hoh?!” Yuyun berdecak melihat kebingungan Rona seraya menunjukkan layar iPadnya yang bertuliskan beberapa jadwal kegiatan seminggu ke depan. “Informasi soal konsep udah gue print dan taruh di kamar, lo bisa baca buat persiapan.”Rona mengerjap pelan sambil memerhatikan jadwal kegiatan yang terlihat di layar. “Yun, gue aja masih mencerna kejadian hari ini yang bikin campur aduk, belum lagi Ayah

  • Menjadi Simpanan Presdir Setelah Diselingkuhi Brondong   24. Jangan Harap Bisa Jauh

    “Jadi kamu perempuan yang sengaja mendompleng popularitas anak saya?!”Rona terhenyak ketika seorang wanita paruh baya menyambar ucapannya. Ia menoleh pada sosok yang kelihatan tak senang melihat keberadaannya.“Maksudnya gimana?” balas Rona gelagapan. “Mendompleng popularitas? Lho saya bukan—“ “Tunggu saya di ruangan tadi, Rona. Saya masih belum selesai di sini.” Dov memegang pundak Rona sembari menutupinya dari wanita garang di dalam sana. “Bisa, kan?”Rona mengerjap lambat. Ia masih mencerna situasinya yang kelihatan membingungkan. Di lain sisi ia ingin mengikuti ucapan Dov untuk pergi, tapi mendengar suara wanita di sana, justru membuatnya makin bertanya-tanya.“Tapi itu ... saya bukan perempuan yang dimaksud,” katanya lirih sambil memiringkan kepala, memastikan wanita itu.Sekejap wanita garang itu mendekat dan menunjuk-nunjuk ke arahnya. Beruntung Dov bergerak menahan tubuh wanita itu sebelum menerjang Rona di ambang pintu.“Hei kamu! Dengar baik-baik, ya! Jangan harap Dov perg

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status