Share

Bab 6

last update Last Updated: 2025-06-12 08:26:52

Mendengar itu, Edgar langsung terbangun dari rasa terkejutnya. Melihat bagaimana Lein berhasil melakukan transaksi dengan Benedict, dia tidak bisa mempercayai matanya.

Jadi, bajingan ini benar-benar memiliki kemampuan untuk membeli kalung super mahal itu?!

Apakah ini artinya dia benar-benar berasal dari Keluarga Anthony?!

Walaupun faktanya telah terhampar jelas di depan matanya, dia masih tidak bisa mempercayainya. Bagaimana mungkin seorang bajingan yang selalu dia rendahkan, selalu dia anggap berada di bawah kakinya, sesungguhnya adalah seseorang yang berasal dari sebuah keluarga yang sangat kaya?!

Tidak! Ini tidak mungkin! Bajingan ini pasti sedang menipuku! Dia pasti telah bekerja sama dengan Benedict untuk menipuku!

Karenanya, dia membalas dengan nada marah, "Apakah menurutmu kau bisa menipuku, Bajingan?! Kau pasti bekerjasama dengan Tuan Benedict untuk menipuku, 'kan?! Kau benar-benar seorang bajingan busuk! Aku tidak akan mau melakukannya, Sialan! Kau curang!"

Mendengar itu, Lein tersenyum jahat. Dia tahu bahwa ini akan terjadi. Bagaimana mungkin bajingan sombong ini akan langsung bersedia mencium kaki seseorang yang sebelumnya selalu dia pandang rendah?!

Tentu saja, Lein memiliki cara untuk memaksa Edgar melakukannya.

Dia kemudian mengalihkan pandangannya ke arah Benedict, bertanya, "Tuan Benedict, tampaknya orang ini telah menghina kita berdua. Menurutmu, hukuman apa yang pantas untuknya?"

Benedict menunjukkan ekspresi hormat saat dia membalas, "Dia pantas untuk mati, Tuan Muda."

Ketika Benedict mendengar Edgar meragukan identitas Lein, bahkan mengatakan bahwa dia dan Lein bekerjasama untuk menipunya, keinginan Benedict untuk menghancurkan wajahnya telah sampai ke tulang.

Siapa dia sehingga aku dan Tuan Muda harus bekerjasama untuk menipunya?! Identitasnya tidak sepenting itu! Dia bahkan tidak sebanding dengan ujung kuku Tuan Muda!

Namun, Benedict berhasil menahan diri mengingat Lein ada di tempat ini. Dia tidak ingin menunjukkan sikap kurang ajarnya di depan Lein. Dia hanya akan menunggu perintah dari Lein.

Mendengar itu, Lein tersenyum puas, bertanya, "Tidak perlu sampai membunuhnya. Bisakah kau membuatnya mencium kakiku?"

"Tentu saja saya bisa melakukannya, Tuan Muda."

Tanpa berpikir panjang, dia memerintahkan kedua kaki tangannya yang menunggu di pintu untuk melakukannya.

Melihat keduanya bergerak ke arahnya, Edgar berteriak ketakutan, "Apa yang ingin kalian lakukan padaku?! Aku; putra Keluarga Fraser tidak akan pernah melakukan itu!"

Namun, tidak peduli apa yang dikatakan Edgar, keduanya hanya melakukan yang diperintahkan Benedict. Keduanya membuat Edgar bersujud tepat di depan kaki Lein dengan paksa.

"Sekarang lakukan, Bajingan!" kata Lein dengan nada dingin.

"Tidak! Aku tidak akan pernah melakukan ini..."

Sebelum Edgar menyelesaikan kalimatnya, Benedict menendang keras wajahnya, membuat hidungnya mengeluarkan banyak darah. Itu berhasil membuat Edgar menerima syok berat.

"Beraninya kau menentang kata-kata Tuan Muda?! Jika kau tidak melakukannya, aku akan menghancurkan wajah jelekmu itu!" kata Benedict dengan niat membunuh yang besar.

Edgar sangat ketakutan. Apa yang dilakukan Benedict sebelumnya berhasil menciptakan teror di benaknya. Namun, dia masih ragu.

Karenanya, Benedict kembali menendang keras wajahnya, membuat Edgar memuntahkan dua giginya.

"Cepat lakukan, Bajingan! Semakin kau menundanya, semakin aku menghancurkanmu!"

Melihat wajah Benedict yang begitu mengerikan, Edgar mau tidak mau melakukannya. Dia mencium kaki Lein dengan ekspresi pahit.

Pada titik ini, dia merasa telah kehilangan harga dirinya. Dia merasa telah kehilangan alasannya untuk hidup.

Dia yang awalnya ingin mempermalukan Lein demi lebih menarik perhatian Delta, itu justru menjadi bumerang untuknya. Dialah yang dipermalukan di sini!

Jika dia tahu Lein memiliki identitas yang tidak biasa, dia tidak akan berani menghampiri Lein. Dia akan segera menghindarinya, menjauh secepat mungkin dari dia!

Di sisi lain, melihat bagaimana dia berhasil mempermalukan Edgar dengan sangat parah, Lein merasa sangat puas. Kebencian yang selama ini tersimpan dalam di benaknya akhirnya bisa dia luapkan! Ini benar-benar memuaskan!

Jika bukan karena fakta bahwa Edgar berasal dari sebuah keluarga kelas menengah, Lein tidak akan menahan semua hinaan yang Edgar berikan kepadanya. Dia sudah pasti menghancurkan wajah Edgar sejak awal.

Lein khawatir itu menimbulkan masalah untuknya, sehingga dia harus sangat menahan diri. Namun, sekarang dia memiliki uang! Dia bahkan lebih kaya daripada Keluarga Fraser! Karenanya, tidak ada lagi alasan untuknya menahan diri!

Tentu saja, Lein masih belum cukup puas hanya dengan ini. Dia kemudian menghampiri Delta, bertanya, "Kau tidak masalah, 'kan, jika aku memperlakukan kekasihmu seperti ini, Delta?"

Delta yang mengabaikan kondisi Edgar sepenuhnya, buru-buru membalas, "Tidak masalah sama sekali! Aku bahkan tidak pernah menganggapnya sebagai kekasihku. Dia hanyalah seorang idiot yang kumanfaatkan sebagai ATM-ku. Selain dari itu, dia tidak berarti apa pun! Wajahnya yang jelek bahkan membuatku ingin muntah!"

Apa yang dikatakan Delta berhasil menusuk hati Edgar dengan sangat dalam. Dia tahu bahwa Delta hanya menyukai uangnya, tapi tidak bisakah Delta menaruh sedikit saja rasa simpati padanya?

Tidak hanya itu, dia bahkan secara terang-terangan menghinaku?! Kau sungguh kejam, Delta. Kau sangat kejam! Aku menyesal karena telah mencintaimu!

Lein di sisi lain, mengangguk puas. Dia kemudian merangkul pinggang Delta, menyentuh bokongnya dalam prosesnya. Dia sengaja melakukannya tepat depan mata Edgar, memprovokasinya.

Namun, tidak ada yang bisa dilakukan Edgar selain menunjukkan ekspresi pahit.

"Ayo kita pergi," kata Lein.

Delta yang tidak menyangka bahwa Lein akan seberani ini, hanya bisa memberikan anggukan mengerti.

Sebelum keduanya meninggalkan toko perhiasan, Lein bertanya kepada Benedict, "Bisakah aku menyerahkan sisanya kepadamu, Tuan Benedict?"

"Jangan khawatir, Tuan Muda. Serahkan bajingan ini kepada saya," balas Benedict dengan nada hormat. Namun, di saat yang bersamaan dia memancarkan niat membunuh yang besar ke arah Edgar, membuat Edgar secara alami menelan seteguk ludahnya. Edgar tahu bahwa nasib yang lebih buruk dari ini sedang menunggunya.

"Lakukan apa pun yang kau inginkan. Namun, jangan bunuh dia!" kata Lein sebelum akhirnya meninggalkan toko perhiasan.

Tentu saja, Edgar masih berpotensi untuk menjadi musuhnya! Ada kemungkinan dia kembali untuk membalas dendam, 'kan?

Karenanya, ini bisa memicu sistem untuk memberikannya pesan yang sama. Dia akan memanfaatkan kebencian dan kemarahan Edgar sebagai sumber kekayaan dan kekuatannya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 49

    Beberapa menit sebelumnya.Lein telah berhasil mengumpulkan semua perlengkapan yang ia perlukan. Tinggal menunggu malam tiba untuk melancarkan aksinya.Namun, tepat saat ia menghela napas lega, sebuah penglihatan masa depan mendadak menghantam pikirannya.Delta, wajahnya pucat, napasnya terburu, sedang menelepon, memberitahunya bahwa ada mobil van yang terus membuntutinya. Seketika, Lein sadar: sekelompok orang sedang mengincar Delta!Tak butuh waktu lama baginya untuk menyimpulkan siapa dalangnya. Selama dua hari terakhir, ia selalu terlihat bersama Delta. Itu cukup bagi musuh-musuhnya untuk menemukan titik lemah yang bisa dieksploitasi. Delta adalah sasaran mereka!Jantung Lein berdegup kencang. Ketakutan dan kemarahan bercampur jadi satu. Ia tak bisa membiarkan Delta celaka, tak peduli apapun taruhannya.Rahangnya mengeras. “Berani-beraninya mereka…” desisnya, jemarinya menggenggam ponsel hingga buku-bukunya memutih. Ia bersumpah akan membalasnya, membuat mereka menyesal karena per

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 48

    Saat Lein sibuk mempersiapkan segalanya, tiga kaki tangan Keluarga Cedric yang selama dua hari terakhir mengawasinya dengan ketat, mengirimkan laporan terbaru kepada Chaidan.“Lord Chaidan, Lein Anthony sedang menuju sebuah toko pakaian,” lapor salah satu dari mereka melalui walkie-talkie dengan suara tertahan.Mendengar itu, Chaidan yang berada di ruang kerjanya mengerutkan kening. Toko pakaian? Apa yang sedang dia rencanakan sekarang?Selama dua hari terakhir, ia harus mengakui satu hal: Lein bukan orang biasa. Fakta itu membuat Chaidan sempat berpikir untuk membatalkan niat menghancurkannya.Bagaimana tidak? Malam kemarin, anak buahnya melaporkan bahwa Lein terlihat di kediaman Keluarga Abraham. Ia tidak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi dari desas-desus yang beredar, keluarga itu tengah mengadakan acara lelang rahasia.Jika Lein bisa hadir di acara sekelas itu, jelas dia memiliki hubungan istimewa dengan mereka.Bukan hanya itu. Lein juga ternyata pemimpin utama The Blackjack.

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 47

    Namun, sebelum Miya sempat menyentuh Delta, Lein segera menghentikannya dengan satu dorongan kuat, memaksanya mundur. Tatapan Lein sedingin baja saat ia berkata, “Kau ingin melukai Delta? Jangan pernah bermimpi. Aku akan menghentikanmu dengan cara apa pun!”Miya meraung marah. Lagi-lagi dia membela jalang ini?! Apakah Lein benar-benar melupakan semua yang telah mereka lalui bersama? Mengapa ia berpihak pada wanita yang baru dikenalnya?!Tak kuasa menahan diri, Miya berteriak,“Apa yang membuatmu memilihnya, Lein?! Aku jelas lebih baik darinya! Aku lebih cantik, lebih menarik! Lalu mengapa dia, bukan aku?!”Lein mengerutkan kening. Dari mana datangnya kepercayaan diri Miya? Ia berani membandingkan dirinya dengan Delta?Delta seribu kali lipat lebih baik darinya! Wanita ini hangat, tulus, bahkan rela membersihkan rumah dan memasak untuknya. Dialah yang paling layak disebut terbaik!Sedangkan Miya? Manja, egois, dan penuh masalah. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi.Namun, Lein t

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 46

    Dari informasi yang dia peroleh dari Hylos, Lein mengetahui bahwa Keluarga Anthony memiliki beberapa anak perusahaan yang diduga kuat menjual barang-barang ilegal. Meski kabar itu masih abu-abu di mata masyarakat, Hylos meyakini kebenarannya. Ia bahkan memiliki sejumlah bukti yang sudah diperlihatkannya langsung kepada Lein.Namun, meski bukti-bukti itu tergolong solid, Hylos tak berani melapor ke pihak berwajib. Keluarga Anthony terlalu kuat, dan langkah gegabah hanya akan menyeret Keluarga Abraham menuju kehancuran.Karena itu, Hylos memilih menyimpan bukti-bukti tersebut, hanya akan menggunakannya jika Keluarga Anthony benar-benar mencoba menghancurkan keluarganya atau setidaknya mengusik mereka.Berbeda dengan Hylos, Lein memiliki keunggulan: identitasnya tak diketahui siapa pun. Ia bisa bergerak bebas, menghancurkan bisnis gelap Keluarga Anthony dengan tangannya sendiri, tanpa perlu melibatkan aparat.Terlebih, dengan kekuatannya saat ini, ia lebih dari mampu melakukannya.Karena

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 45

    Di dalam mobil, Lein menatap Tenmu dan David sebelum berkata tegas, “Aku akan memberi kalian lebih banyak dana. Rekrut lebih banyak orang! Kita harus memperkuat The Blackjack secara besar-besaran.”Lein tahu betul, kini banyak mata yang mengawasinya. Para keluarga besar pasti mulai menggali latar belakangnya, mencari tahu siapa dia sebenarnya.Tentu saja, yang akan mereka temukan hanyalah sosok mahasiswa biasa yang kerap bekerja paruh waktu. Mungkin, sebagian akan mencium fakta bahwa ia adalah putra terbuang Keluarga Anthony.Namun Lein yakin, mereka takkan mudah mempercayainya. Dengan kekayaan yang ia pamerkan, mereka justru akan curiga bahwa identitas aslinya jauh lebih besar dari itu. Secara alami, ini akan membuat kesan kemisteriusan tentang dirinya semakin besar dan besar.Dan misteri itu harus dipelihara. Untuk menegaskannya, ia perlu menguatkan pengaruhnya. Ia tidak bisa bersantai! The Blackjack harus segera tumbuh menjadi salah satu kekuatan terbesar di Kota Corholt, bahkan me

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 44

    Setelah Norman meminta maaf, Hylos menoleh kepada Lein. “Nak, Norman sudah meminta maaf atas kekacauan ini. Jadi, bisakah kau menganggap seolah hal ini tidak pernah terjadi?”Hylos jelas tak ingin perselisihan ini berlarut. Ia membutuhkan keduanya, dan memihak salah satu sama saja menggali jurang kerugian bagi dirinya. Inilah jalan terbaik yang bisa ia tempuh.Beruntung, Lein tidak memperpanjang masalah. Dengan senyum hangat, ia berkata, “Jangan khawatir, Tuan Abraham. Saya tidak marah. Ini hanya masalah kecil.”Lagi pula, pihaknya tak benar-benar dirugikan. Lein tak merasa perlu membesarkan urusan sepele. Namun, dalam hatinya, ia tahu: kelak ketika kekuatan dan pengaruhnya telah mengakar, ia tak akan membiarkan perlakuan seperti ini berlalu begitu saja. Mereka yang berani menantangnya akan ia hancurkan tanpa ampun.Untuk saat ini, ia memilih merendah.Hylos mengangguk puas mendengar jawabannya. “Senang mendengarnya. Ngomong-ngomong, maukah kau duduk sebentar bersama kami dan berbinca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status