Share

Bab 7

last update Last Updated: 2025-06-13 06:34:23

Ketika Lein tiba di luar toko perhiasan, sistem memberikannya beberapa pesan.

[Anda mendapatkan nilai A! Anda melakukan balas dendam Anda dengan sangat baik! Neraka memuji bakat Anda. Anda layak menjadi iblis sungguhan!]

[Hadiah sedang dihitung. Mohon tunggu...]

[Hadiah diberikan: Anda mendapatkan 250 juta dollar dan 15 poin.]

[Karena Anda melakukan kinerja pertama Anda dengan sangat baik, Anda diberikan hadiah tambahan: sebuah rumah mewah di Mountainview Real Estate; Mountainview No. 1, dan sebuah mobil Bugatti Tourbillon. Sertifikat kepemilikan properti dan kunci untuk keduanya telah disimpan di ransel Anda.]

Melihat semua pesan itu, Lein terkejut. Dia tidak menyangka bahwa hadiahnya akan sebanyak ini!

Dia bahkan mendapatkan sebuah rumah dan mobil?! Apakah ini artinya dia telah memiliki rumah dan mobil tanpa harus membelinya?

Dia yang awalnya merasa tertekan karena telah menghabiskan 14 juta dollar begitu saja, mendapatkan kembali semangatnya. Ini adalah pertukaran yang sangat layak!

Sepertinya, di masa depan dia akan membalaskan dendamnya dengan cara yang jauh lebih kejam! Dia ingin mendapatkan lebih banyak uang!

Sejujurnya, dia sangat menikmati momen di mana dia berhasil membuat mereka yang dulunya merendahkannya, berlutut dan menangis di kakinya. Ini sama dengan membunuh dua burung dengan satu peluru, 'kan?

Melihat Lein yang menunjukkan wajah puas, berpikir bahwa itu karena Lein telah berhasil membawa dia ke sisinya, Delta tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya, "Sekarang kita akan pergi kemana? Apakah kita akan berbelanja lebih banyak barang-barang mewah?"

Mendengar itu, Lein seketika menunjukkan ekspresi jijik. Benar-benar wanita yang serakah! Dia baru saja mendapatkan sebuah kalung senilai 14 juta dollar, tapi dia masih menginginkan lebih?

Sejujurnya, Lein sangat ingin mengusirnya. Kehadirannya mengingatkannya pada Miya. Namun, Delta masih berguna untuknya. Karenanya, dia akan bertahan sedikit lebih lama.

Lein membalas, "Apakah kalung itu masih belum cukup untukmu?"

Delta kemudian menunjukkan ekspresi genit, memeluk lengan kanan Lein dengan lembut, membiarkan kedua gumpalan lemaknya menyentuh Lein. Dia berkata, "Sejujurnya, kalung ini sudah lebih dari cukup. Ini adalah kalung terbaik yang pernah kumiliki. Namun, tas yang sedang kukenakan ini sudah sangat usang. Apakah kau akan membiarkan wanita cantik sepertiku terus mengenakan tas ini?"

Dia sangat yakin bahwa Lein akan sama seperti pria lainnya. Hanya dengan sedikit rayuan manis, mereka akan jatuh ke dalam perangkapnya, bersedia melakukan apa saja untuknya, termasuk menghabiskan uang mereka.

Namun, apa yang terjadi selanjutnya berbeda dengan apa yang dia harapkan.

Lein menatapnya dengan dingin, membalas, "Apakah menurutmu aku sama seperti pria lainnya yang jatuh ke dalam rayuan rendahanmu itu?! Jika kau tidak ingin kalung itu kuambil kembali, cukup ikuti perintahku! Hanya ketika kau berguna untukku aku akan memberikanmu sesuatu! Jangan pernah berharap kau bisa memerasku!"

Delta seketika menunjukkan ekspresi tidak percaya. Ini merupakan pertama kalinya dia direndahkan dan diancam oleh seorang pria.

Apa yang sebenarnya terjadi?! Bukankah sebelumnya dia sangat menginginkanku sehingga harus menghancurkan Edgar?!

Seolah memahami isi pikiran Delta, Lein segera menambahkan, "Jangan salah paham. Aku sama sekali tidak menginginkanmu. Apa yang kulakukan kepada Edgar adalah karena aku sangat membencinya. Alasan mengapa aku memberikan kalung itu kepadamu, sehingga kau berada di sisiku, tentu saja agar Edgar lebih-lebih menderita! Namun, jangan khawatir. Aku akan memberikan sesuatu yang lebih daripada kalung itu selama kau mengikuti semua perintahku. Masih ada beberapa orang yang sangat ingin kuhancurkan, sehingga aku membutuhkan bantuanmu."

Mendengar itu, Delta memberikan anggukan mengerti. Walaupun Lein adalah pria yang sangat kejam dan kasar, tapi di saat yang bersamaan dia sangat kaya. Dia memiliki banyak sekali uang. Sehingga, dia memiliki kuasa untuk menjadi seperti itu.

Selama Lein memberikannya uang, dia bersedia untuk mengikutinya dan membantunya. Dia bersedia menjadi anjing penurut Lein, melakukan apa saja yang Lein minta.

Delta membalas, "Baiklah, aku akan membantumu dan mengikuti semua perintahmu, selama kau memberikanku bayaran yang pantas."

Lein tersenyum puas, "Bagus sekali. Aku harap kau tidak mengecewakanku."

Setelahnya, Lein menyuruhnya pergi. Dia akan menghubunginya ketika dia membutuhkannya.

Delta hanya bisa memberikan anggukan mengerti dan pergi. Walaupun dia tidak mendapatkan banyak barang, setidaknya dia memiliki kalung super mahal ini. Untuk sekarang, dia harus puas hanya dengan ini.

Pada titik ini, Lein membeli beberapa apel Sekai Ichi, lalu menuju Rumah Sakit Umum Corholt, menemui ibunya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 49

    Beberapa menit sebelumnya.Lein telah berhasil mengumpulkan semua perlengkapan yang ia perlukan. Tinggal menunggu malam tiba untuk melancarkan aksinya.Namun, tepat saat ia menghela napas lega, sebuah penglihatan masa depan mendadak menghantam pikirannya.Delta, wajahnya pucat, napasnya terburu, sedang menelepon, memberitahunya bahwa ada mobil van yang terus membuntutinya. Seketika, Lein sadar: sekelompok orang sedang mengincar Delta!Tak butuh waktu lama baginya untuk menyimpulkan siapa dalangnya. Selama dua hari terakhir, ia selalu terlihat bersama Delta. Itu cukup bagi musuh-musuhnya untuk menemukan titik lemah yang bisa dieksploitasi. Delta adalah sasaran mereka!Jantung Lein berdegup kencang. Ketakutan dan kemarahan bercampur jadi satu. Ia tak bisa membiarkan Delta celaka, tak peduli apapun taruhannya.Rahangnya mengeras. “Berani-beraninya mereka…” desisnya, jemarinya menggenggam ponsel hingga buku-bukunya memutih. Ia bersumpah akan membalasnya, membuat mereka menyesal karena per

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 48

    Saat Lein sibuk mempersiapkan segalanya, tiga kaki tangan Keluarga Cedric yang selama dua hari terakhir mengawasinya dengan ketat, mengirimkan laporan terbaru kepada Chaidan.“Lord Chaidan, Lein Anthony sedang menuju sebuah toko pakaian,” lapor salah satu dari mereka melalui walkie-talkie dengan suara tertahan.Mendengar itu, Chaidan yang berada di ruang kerjanya mengerutkan kening. Toko pakaian? Apa yang sedang dia rencanakan sekarang?Selama dua hari terakhir, ia harus mengakui satu hal: Lein bukan orang biasa. Fakta itu membuat Chaidan sempat berpikir untuk membatalkan niat menghancurkannya.Bagaimana tidak? Malam kemarin, anak buahnya melaporkan bahwa Lein terlihat di kediaman Keluarga Abraham. Ia tidak tahu apa yang terjadi di sana, tetapi dari desas-desus yang beredar, keluarga itu tengah mengadakan acara lelang rahasia.Jika Lein bisa hadir di acara sekelas itu, jelas dia memiliki hubungan istimewa dengan mereka.Bukan hanya itu. Lein juga ternyata pemimpin utama The Blackjack.

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 47

    Namun, sebelum Miya sempat menyentuh Delta, Lein segera menghentikannya dengan satu dorongan kuat, memaksanya mundur. Tatapan Lein sedingin baja saat ia berkata, “Kau ingin melukai Delta? Jangan pernah bermimpi. Aku akan menghentikanmu dengan cara apa pun!”Miya meraung marah. Lagi-lagi dia membela jalang ini?! Apakah Lein benar-benar melupakan semua yang telah mereka lalui bersama? Mengapa ia berpihak pada wanita yang baru dikenalnya?!Tak kuasa menahan diri, Miya berteriak,“Apa yang membuatmu memilihnya, Lein?! Aku jelas lebih baik darinya! Aku lebih cantik, lebih menarik! Lalu mengapa dia, bukan aku?!”Lein mengerutkan kening. Dari mana datangnya kepercayaan diri Miya? Ia berani membandingkan dirinya dengan Delta?Delta seribu kali lipat lebih baik darinya! Wanita ini hangat, tulus, bahkan rela membersihkan rumah dan memasak untuknya. Dialah yang paling layak disebut terbaik!Sedangkan Miya? Manja, egois, dan penuh masalah. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi.Namun, Lein t

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 46

    Dari informasi yang dia peroleh dari Hylos, Lein mengetahui bahwa Keluarga Anthony memiliki beberapa anak perusahaan yang diduga kuat menjual barang-barang ilegal. Meski kabar itu masih abu-abu di mata masyarakat, Hylos meyakini kebenarannya. Ia bahkan memiliki sejumlah bukti yang sudah diperlihatkannya langsung kepada Lein.Namun, meski bukti-bukti itu tergolong solid, Hylos tak berani melapor ke pihak berwajib. Keluarga Anthony terlalu kuat, dan langkah gegabah hanya akan menyeret Keluarga Abraham menuju kehancuran.Karena itu, Hylos memilih menyimpan bukti-bukti tersebut, hanya akan menggunakannya jika Keluarga Anthony benar-benar mencoba menghancurkan keluarganya atau setidaknya mengusik mereka.Berbeda dengan Hylos, Lein memiliki keunggulan: identitasnya tak diketahui siapa pun. Ia bisa bergerak bebas, menghancurkan bisnis gelap Keluarga Anthony dengan tangannya sendiri, tanpa perlu melibatkan aparat.Terlebih, dengan kekuatannya saat ini, ia lebih dari mampu melakukannya.Karena

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 45

    Di dalam mobil, Lein menatap Tenmu dan David sebelum berkata tegas, “Aku akan memberi kalian lebih banyak dana. Rekrut lebih banyak orang! Kita harus memperkuat The Blackjack secara besar-besaran.”Lein tahu betul, kini banyak mata yang mengawasinya. Para keluarga besar pasti mulai menggali latar belakangnya, mencari tahu siapa dia sebenarnya.Tentu saja, yang akan mereka temukan hanyalah sosok mahasiswa biasa yang kerap bekerja paruh waktu. Mungkin, sebagian akan mencium fakta bahwa ia adalah putra terbuang Keluarga Anthony.Namun Lein yakin, mereka takkan mudah mempercayainya. Dengan kekayaan yang ia pamerkan, mereka justru akan curiga bahwa identitas aslinya jauh lebih besar dari itu. Secara alami, ini akan membuat kesan kemisteriusan tentang dirinya semakin besar dan besar.Dan misteri itu harus dipelihara. Untuk menegaskannya, ia perlu menguatkan pengaruhnya. Ia tidak bisa bersantai! The Blackjack harus segera tumbuh menjadi salah satu kekuatan terbesar di Kota Corholt, bahkan me

  • Menjadi Tak Terkalahkan Bersama Sistem Balas Dendam   Bab 44

    Setelah Norman meminta maaf, Hylos menoleh kepada Lein. “Nak, Norman sudah meminta maaf atas kekacauan ini. Jadi, bisakah kau menganggap seolah hal ini tidak pernah terjadi?”Hylos jelas tak ingin perselisihan ini berlarut. Ia membutuhkan keduanya, dan memihak salah satu sama saja menggali jurang kerugian bagi dirinya. Inilah jalan terbaik yang bisa ia tempuh.Beruntung, Lein tidak memperpanjang masalah. Dengan senyum hangat, ia berkata, “Jangan khawatir, Tuan Abraham. Saya tidak marah. Ini hanya masalah kecil.”Lagi pula, pihaknya tak benar-benar dirugikan. Lein tak merasa perlu membesarkan urusan sepele. Namun, dalam hatinya, ia tahu: kelak ketika kekuatan dan pengaruhnya telah mengakar, ia tak akan membiarkan perlakuan seperti ini berlalu begitu saja. Mereka yang berani menantangnya akan ia hancurkan tanpa ampun.Untuk saat ini, ia memilih merendah.Hylos mengangguk puas mendengar jawabannya. “Senang mendengarnya. Ngomong-ngomong, maukah kau duduk sebentar bersama kami dan berbinca

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status