Share

Bab 216

Penulis: Camelia
Di sisi lain, Ferdy menoleh memandang Fendro. Melihat luka yang jelas di wajah adiknya itu, dia berkata dengan ekspresi serius, "Mulai sekarang, jauhi Aura."

Mendengar itu, Fendro yang sebelumnya tak berekspresi langsung mengerutkan alis, lalu menatap balik ke arah Ferdy. "Apa urusannya denganmu?"

"Bukan urusanku, tapi itu urusannya Jose. Kamu juga lihat sendiri, Aura itu milik Jose."

Fendro mencela, "Miliknya? Serius? Memangnya sudah nikah?"

Ferdy mengernyit. "Kamu nggak bisa lihat kalau Jose punya perasaan buat Aura? Dia itu nggak pernah peduli sama perempuan, tapi hari ini begitu dengar kamu sama Aura, dia langsung ikut aku buat samperin kalian."

"Kamu tahu sendiri gimana karakternya Jose. Mending kamu jauhin Aura. Nanti kalau sampai ribut, semuanya jadi berantakan."

Fendro jelas tidak terpengaruh dengan peringatan itu. Dia hanya terkekeh-kekeh sinis sambil menyeka ujung bibirnya yang terluka. "Urus aja urusanmu sendiri, jangan campuri urusanku."

Ferdy menatapnya tajam. "Jangan bila
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Aura kan bkn melanggar perjanjian. Bagaimanapunkejadian td takn diduga dan beralhir di kantor polisi. Jason dan ferdi juga tau dan ikut datang kekantor polisi . Kalo semua urusan sdh selesai , tinggal kan saja jose. Jgn mau jd wanita simpanan dan murahan gt. Aura ka km pintar dan cantik.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 469

    Aura merasa terhina. Sikap santai Jose justru membuat Aura yang panik dan sok pintar untuk menguji Brian barusan terlihat sangat bodoh.Jose tidak menjawab, tetapi tiba-tiba menatap tajam ke arah pintu. Dia melirik Aura sambil menepuk lembut pipinya, lalu berkata dengan pelan, "Tenang. Aku belum rela membiarkanmu mati sekarang."Setelah Jose melontarkan ucapannya, Rohan dan Tiano tiba-tiba membuka pintu dan masuk. Ekspresi mereka berdua tampak serius. Di tangan mereka juga ada senapan.Setelah masuk, mereka melapor, "Pak Jose, di bawah ada sekitar delapan orang yang menuju ke atas. Sepertinya mereka semua bersenjata. Selain itu, kemampuan bertarung mereka juga hebat."Jose mengiakan. Dia berjalan ke depan ranjang, lalu mengeluarkan kotak hitam dari bawah ranjang dengan terampil dan membukanya. Di dalam kotak itu ada beberapa senapan dengan model yang berbeda-beda.Melihat situasi ini, Aura langsung tahu bahwa Jose sudah mempersiapkannya sejak awal. Dia mengatupkan bibir dengan perasaan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 468

    Brian seketika terdiam. Dia tidak langsung mengulurkan tangan untuk menerima gelasnya.Melihat Brian yang bengong, senyuman di bibir Aura tampak makin menawan. Aura memang sangat cantik sejak awal. Ketika tersenyum, tatapan Aura seperti bisa menggoda siapa pun.Aura menyodorkan gelas bir ke tangan Brian, lalu tersenyum seraya berujar, "Sebagai yang lebih muda, aku bersulang untukmu. Kamu nggak boleh tolak."Kala ini, suara Aura terdengar lembut dan manja. Pria mana pun yang mendengarnya pasti tidak tahan. Apalagi, Brian biasanya memang tergila-gila pada wanita dan bir. Hatinya sedikit tergoda karena rayuan Aura. Jika bukan karena Jose ada di sini, wanita secantik Aura cukup membuat Brian tertarik.Brian menunduk melirik sekilas bir di tangannya. Sorot matanya menunjukkan keraguan.Melihat Brian tidak minum, Aura sudah tahu tebakannya benar. Bir ini pasti bermasalah.Anak buah yang dibawa Jose kali ini tidak banyak. Tampaknya, kebanyakan orang yang ada di luar adalah anak buah Brian. Ti

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 467

    Ruang rapat berada satu lantai di bawah. Tidak termasuk jauh. Mungkin kedua lantai ini adalah area pribadi atau tempat yang hanya bisa diakses orang penting. Orangnya tidak banyak. Suasana di sini juga sangat tenang, tidak ada suara berisik dari lantai bawah.Ketika Rohan membawa Aura ke depan pintu ruang rapat, dari kejauhan sudah terlihat beberapa orang yang berjaga di sana. Kelihatannya, mereka bukan orang yang mudah dihadapi.Langkah Aura terhenti sejenak, lalu berjalan ke ruang rapat. Sebelum sempat tiba di depan pintu, seseorang maju untuk menghentikannya. Katanya, "Dilarang masuk ke tempat ini. Silakan segera pergi."Orang yang berbicara terlihat sangat garang.Aura mengatupkan bibirnya. Ketika dia hendak berbicara, Rohan yang berdiri di belakangnya segera maju sambil mengulurkan tangan untuk mencegahnya."Dia orangnya Pak Jose dan ada urusan dengannya," jelas Rohan.Rohan memang seorang ahli bela diri. Posturnya juga tinggi. Ketika berhadapan dengan orang luar, dia tidak selugu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 466

    "Tolong lebih cepat," kata Rohan dengan tanpa ekspresi. Wajahnya memang terlihat menakutkan.Aura menganggukkan kepala, lalu berjalan menuju toilet mengikuti petunjuk arah. Namun, begitu keluar dari toilet, dia tiba-tiba mendengar suara yang familier."Pak Brian, kalau kerja sama kali ini berhasil, kamu bisa tenang. Apa yang Jose janjikan padamu dulu, aku akan tambah 30% lagi.""Hehe .... Aku nggak ikut campur urusan kalian bersaudara. Aku sudah bawa ke sini orangnya, aku nggak ikut campur lagi urusan selanjutnya. Tapi, kalau kamu sampai kasih aku kurang sedikit saja, Pak Jordan boleh pikirkan sendiri bagaimana caranya turun dari kapal ini."Begitu mendengar nama Jose, Aura langsung menghentikan langkahnya dan bersembunyi di balik tembok di samping.Suara yang terdengar familier di telinga Aura itu ternyata adalah suaranya Jordan. Dia sudah melihat sosoknya Jordan sekilas saat berada di dek tadi, tetapi dia mengira dia sudah salah lihat. Bagaimanapun juga, Jordan dan Jose tidak pernah

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 465

    "Jangan sembarangan berkeliaran," kata Jose.Aura menoleh dan menatap Jose. Melihat ekspresi Jose yang serius, dia langsung tahu Jose tidak sedang menakut-nakutinya. Dia pun menganggukkan kepala, lalu berdiri di samping Jose dengan patuh.Jose tersenyum. "Jose, perjalanan ini cukup melelahkan, lebih baik kalian beristirahat di kamar dulu. Nanti kita lanjut diskusi lagi di ruang rapat."Jose mengernyitkan alisnya. "Ya."Setelah mengatakan itu, Jose merangkul bahu Aura dan masuk ke lift di samping.Lift berhenti di lantai paling atas. Begitu masuk ke kamar, Jose langsung menarik dasinya dan masuk ke kamar mandi untuk mandi. Sementara itu, Aura duduk di depan jendela besar dan menatap pemandangan di luar.Saat keluar dari kamar mandi, Jose melihat Aura masih meringkuk di dekat jendela seperti anak kucing. Dia pun menghampiri Aura dan bertanya, "Lagi lihat apa?"Aura tersadar kembali, lalu mengangkat kepala dan menatap Jose.Jose baru saja selesai mandi dan rambutnya belum sempat dikeringk

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 464

    Mendengar perkataan itu, Aura langsung melepaskan genggamannya. "Nggak."Saat menundukkan kepala dan menatap ekspresi Aura yang terlihat kasihan, Jose pun tertawa. "Aku hanya keluar untuk mengobrol sebentar, nanti aku balik lagi."Aura langsung meringkuk di atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya dengan selimut. "Nggak perlu lapor padaku."Setelah mengatakan itu, Aura langsung menarik selimut dan menutupi seluruh kepalanya. Saat mendengar langkah kaki Jose yang meninggalkan kamar, dia baru menoleh ke arah pintu. Dia awalnya sudah sangat mengantuk karena sekarang sudah larut malam dan tadi juga baru berhubungan dengan Jose. Namun, entah mengapa, dia malah tidak bisa tidur.Aura juga pernah naik kapal bersama teman-temannya sebelumnya, tetapi sekarang dia malah tiba-tiba merasa panik padahal dia sedang berada di atas kapal pesiar. Kapalnya bergoyang cukup kuat.Tak lama kemudian, Aura pun benar-benar tertidur karena kelelahan. Entah sudah berapa lama, baru ada seseorang yang menepuk pipi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status