Share

Bab 259

Author: Camelia
Aura benar-benar tidak tahu harus bagaimana mengatakannya. Apanya yang kurang memuaskan? Justru karena terlalu memuaskan.

"Bukannya ada urusan? Yuk kita pergi dulu," ujar Aura buru-buru berkata. Dia takut kalau terus berdebat, dia malah tidak bisa keluar dari kamar ini hari ini.

Jose hanya tertawa ringan, tetapi tidak berbicara lagi. Kemudian, dia berbalik keluar dari pintu. Setengah jam kemudian, Jose membawa Aura langsung ke sebuah toko teh. Dari luar, toko itu tampak sederhana. Namun bagi orang yang paham, dekorasinya jelas tidak biasa.

Terlihat jelas bahwa tempat ini dibangun dengan sangat teliti. Setiap sudut memancarkan aura yang seolah tidak terikat duniawi. Aura melirik ke arah Jose di sebelahnya. Dia merasa heran bagaimana pria seperti Jose bisa suka datang ke tempat seperti ini.

"Ayo," kata Jose sambil mengabaikan tatapannya, lalu melangkah ke depan.

Saat tiba di sebuah ruang VIP, dia berhenti dan memberi isyarat agar Aura duduk. "Kamu cuma ngajak aku ke sini untuk minum teh?
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 259

    Aura benar-benar tidak tahu harus bagaimana mengatakannya. Apanya yang kurang memuaskan? Justru karena terlalu memuaskan."Bukannya ada urusan? Yuk kita pergi dulu," ujar Aura buru-buru berkata. Dia takut kalau terus berdebat, dia malah tidak bisa keluar dari kamar ini hari ini.Jose hanya tertawa ringan, tetapi tidak berbicara lagi. Kemudian, dia berbalik keluar dari pintu. Setengah jam kemudian, Jose membawa Aura langsung ke sebuah toko teh. Dari luar, toko itu tampak sederhana. Namun bagi orang yang paham, dekorasinya jelas tidak biasa.Terlihat jelas bahwa tempat ini dibangun dengan sangat teliti. Setiap sudut memancarkan aura yang seolah tidak terikat duniawi. Aura melirik ke arah Jose di sebelahnya. Dia merasa heran bagaimana pria seperti Jose bisa suka datang ke tempat seperti ini."Ayo," kata Jose sambil mengabaikan tatapannya, lalu melangkah ke depan.Saat tiba di sebuah ruang VIP, dia berhenti dan memberi isyarat agar Aura duduk. "Kamu cuma ngajak aku ke sini untuk minum teh?

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 258

    Aura mengeluh dalam hati, membatin betapa sulitnya menghadapi Jose. Seandainya dari awal dia tahu kalau Jose sesulit ini, mungkin dia tidak akan mengetuk pintu kamar pria itu. Namun, sekarang sudah terlambat untuk menyesal. Dia hanya bisa menghela napas dalam hati sambil mengumpat diam-diam.Namun, wajahnya tetap menampilkan senyuman manis. "Ah, nggak. Pak Jose 'kan sibuk sekali, pastinya aku cuma terlalu banyak berpikir."Jose tampaknya cukup puas dengan jawaban ini. Akhirnya dia mau melepaskan Aura, lalu bangkit dari ranjang dan turun untuk mengenakan pakaian. Barulah Aura menyadari punggung Jose penuh luka. Bisa dibilang, luka itu sangat mengerikan.Tadi saat dibuat mabuk kepayang oleh Jose, dia sama sekali tidak menyadari luka-luka di punggung pria itu. Kini setelah melihatnya, matanya pun memicing. Dia bangkit dan mengulurkan tangan untuk menyentuh luka di punggung Jose sambil bertanya, "Ini ... kenapa bisa seperti ini?"Tangan Jose yang sedang bersiap memakai baju mendadak berhen

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 257

    Aura belum sempat bereaksi, suara Fendro yang agak khawatir langsung terdengar dari ponsel, "Halo, kudengar kamu dibawa pergi oleh Jose. Kamu nggak apa-apa?"Aura membuka mulut. Baru saja dia hendak mengatakan bahwa dia baik-baik saja, tapi Jose justru sengaja bertingkah jahil. Tadinya dia telah menghentikan gerakannya, tapi sekarang malah dilanjutkannya lagi.Bahkan, kekuatannya sepertinya malah bertambah."Ah ...." Aura terkejut hingga tanpa sadar mengeluarkan erangan pelan. Dia memandang kesal ke arah Jose, tetapi yang dia lihat hanyalah senyum nakal penuh kemenangan di wajah pria itu.Jose sengaja!Tatapan marah Aura justru seolah semakin membuat Jose bersemangat. Gerakannya pun semakin liar. Aura menggigit bibirnya sekuat tenaga agar tidak kehilangan kendali. Namun, Fendro tetap saja mendengar suara-suara aneh itu di ujung telepon.Dia kemudian bertanya dengan cemas, "Aura, kamu nggak apa-apa?""Aku baik-baik saja." Suara Aura terdengar pelan dan dia buru-buru berbohong, "Tadi cum

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 256

    Padahal ekspresi Jose saat ini terlihat cukup normal. Namun, Aura tetap merasa bulu kuduknya meremang. Dia mengatupkan bibir, lalu menjelaskan dengan sabar, "Aku dan Fendro cuma teman biasa.""Oh ya?"Ini bukan pertama kalinya dia menjelaskan, tetapi Jose tampaknya memang tidak mau percaya. Sifat posesif pria ini membuatnya merasa agak takut. Ekspresi Jose tidak banyak berubah, tetapi nada bicaranya jelas menunjukkan ketidakpuasan terhadap jawaban Aura.Aura buru-buru menegaskan, "Tentu saja."Jose menatapnya dengan mata yang indah itu cukup lama, kemudian mendadak menahan kepalanya dan mencium bibirnya yang lembut. Gerakannya terlalu cepat, membuat pikiran Aura sempat kosong sejenak.Namun, Jose sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk bereaksi. Cengkeramannya sangat kuat,seolah-olah ingin merampas semua udara yang diperlukan Aura untuk bernapas. Dia tidak memberinya ruang untuk menarik napas sedikit pun.Ciumannya turun perlahan-lahan. Seolah merasa tidak puas, tangan Jose yang

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 255

    Jose menatap jalan dengan serius, tapi hal itu tidak menghalanginya untuk langsung memutus panggilan dari Fendro, lalu melemparkan ponsel kembali ke Aura. Melihat aksinya yang begitu cepat dan mulus, membuat Aura tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan alis."Kenapa kamu matikan teleponnya?" Begitu kata-kata Aura keluar, dia baru sadar Jose sudah membawanya sampai ke depan hotel.Aura kebingungan.Menyadari apa yang mungkin terjadi selanjutnya, hati Aura mulai merasa tidak tenang. Dia menoleh ke arah Jose dan berkata, "Sebenarnya hari ini, aku sedang nggak bisa.""Oh ya?" Jose menoleh padanya sambil tersenyum memesona.Aura mengangguk cepat, "Iya, iya."Beberapa hari tidak bertemu, sekarang tiba-tiba diajak ke ranjang? Dalam hati, Aura sebenarnya menolak. Namun siapa sangka di detik berikutnya, Jose malah mendekat padanya dan matanya turun perlahan hingga akhirnya berhenti pada area di bawah perutnyaAroma khas tubuh pria itu menguar ke hidungnya, membuat jantung Aura berdebar kencan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 254

    Tiba-tiba dipeluk erat oleh Jose di depan banyak orang seperti ini, Aura langsung merasa seluruh tubuhnya kaku. Sebelum dia sempat bereaksi, Jose sudah mendekat ke telinganya dan berbisik dengan suara pelan sambil tertawa, "Bukankah begitu?"Aura terdiam.Boleh tidak dia melarikan diri saat ini juga?Aura merasa, tatapan gadis di depannya itu hampir saja menembus tubuhnya. Gadis ini pernah dia lihat sebelumnya. Dia adalah sepupu Kaley yang berasal dari keluarga terpandang dan terkenal dengan temperamennya yang buruk.Aura memang tidak takut padanya, tapi dia juga tahu gadis ini tipe yang sulit dihadapi. Hari ini Jose menolak gadis itu gara-gara dirinya, entah apakah gadis itu akan membalas dendam padanya atau tidak.Aura mengatupkan bibir dan diam-diam memutar bola matanya. Ternyata setelah beberapa hari tidak bertemu, Jose memang merasa hidupnya terlalu mulus dan harus cari masalah.Namun, Jose hanya tersenyum santai, lalu mengangkat kepala dan menatap gadis itu sambil berkata dengan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status