Share

Bab 321

Penulis: Camelia
Begitu mengungkit nama Ghea, Belinda langsung meluapkan segudang keluhan. "Departemen tempat dia kerja itu punya tingkat pergantian karyawan paling tinggi di perusahaan. Sebagai kepala divisi, dia bukan cuma nggak membimbing bawahannya ...."

"Malah setiap hari ngotot ambil alih pencapaian staf bawahannya, cuma karena dia anak dari Bos. Perusahaan terus buka lowongan saja nggak cukup untuk nutup kerusakan yang dia timbulkan. Menyebalkan sekali."

Padahal Belinda yang sudah bertahun-tahun bekerja di perusahaan ini dan sudah terbiasa bersikap dingin terhadap semua hal. Namun kalau mengenai masalah Ghea, dia tetap saja tidak bisa tahan untuk mengomel.

Dia tertawa kecil sambil berkata, "Karena statusnya sebagai anak Bos, banyak orang di perusahaan yang sebenarnya nggak suka sama dia, tapi semuanya cuma bisa diam. Tapi sekarang kamu sudah datang. Aku yakin, waktunya Ghea bersinar juga nggak lama lagi."

Aura tersenyum tipis, menaikkan alis dan bertanya, "Yakin sekali sama aku? Nggak takut aku
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 327

    Karena tak tahan, Aura menarik napas dalam-dalam. "Sss ...."Dengan suara menyedihkan, dia mengeluh, "Pak Jose, sakit banget ...."Memang sakit. Namun, saat mengatakan itu, suaranya manja dan lembut, seperti sedang merengek atau mendesah.Tatapan Jose tampak suram. Akhirnya, dia melepaskan Aura. Namun, bibirnya perlahan bergerak ke atas, menutup bibir Aura yang sedikit bergetar.Aura telah berbohong. Dia tahu dirinya salah, jadi tidak berani melawan sedikit pun dan hanya bisa membiarkan Jose mempermainkannya sepuasnya.Bak mandi ini memang bak mandi kelas atas. Entah berapa lama kemudian, suhu airnya tetap hangat.Akhirnya, Aura bersandar di dada Jose dengan lemas. Dia memohon dengan suara lembut, "Pak Jose, cukup. Jangan lagi ...."Dia hampir kehilangan akal sehat. Jose jelas-jelas baru mengalami cedera, kenapa masih sekuat ini?Saat ini, bahkan aroma parfum yang tadi mengganggu sudah tidak dia pikirkan lagi. Yang dia inginkan hanya Jose segera mengakhiri "hukuman" ini.Sayangnya, Jos

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 326

    Tampak Jose telah berbaring di dalam bak mandi. Sepertinya cederanya sudah pulih.Badan Jose memang bagus. Dada yang terlihat di permukaan air pun sangat kekar, seolah-olah ingin menggoda orang.Aura memutar bola matanya dalam hati. Namun, dia tetap menyunggingkan senyuman menyanjung."Pak Jose, apa ada yang bisa kubantu?""Ambilkan handukku." Jose menoleh sambil melirik handuk di samping Aura.Aura termangu sejenak, lalu mengambil handuk itu dan menyerahkannya kepada Jose. Jelas-jelas sudah bercinta berkali-kali, tetapi Aura masih terpesona setiap kali melihat wajah dan tubuh Jose.Jika bukan karena aroma parfum yang pekat di dalam mobil, mungkin sekarang Aura sudah tergoda. Sayangnya ....Aura sedang memikirkan cara untuk melarikan diri dari Jose malam ini. Sambil berpikir, dia sudah sampai di depan bak mandi."Ini handuknya." Aura mengulurkan tangannya. Alhasil, tangannya sontak ditarik oleh Jose. Karena kehilangan keseimbangan, Aura pun terjatuh ke dalam bak mandi.Bak mandi ini cu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 325

    Di dalam mobil, tercium aroma parfum yang samar. Namun, itu bukan aroma yang biasa melekat pada tubuh Jose. Jose adalah pria yang sangat perhatian terhadap penampilan. Sekian lama Aura mengenal Jose, dia hanya pernah mencium satu jenis parfum dari tubuhnya.Yang jelas, bukan aroma ini.Sebagai seorang wanita, dia sangat paham, aroma ini jelas parfum wanita. Manis, tetapi disertai dengan aroma yang memikat dan menggoda. Sayangnya, wanginya terasa terlalu manis hingga membuat mual.Akan tetapi ....Dia menoleh melihat ke arah Jose, merasa kalau pria itu sepertinya memang menyukai tipe perempuan seperti itu. Muda, cantik, penurut.Ketika pikiran itu terlintas, entah mengapa Aura merasa tidak nyaman. Dia menunduk melihat posisi duduknya sekarang, lalu mengernyit pelan. Jadi, kursi yang dia duduki sekarang, barusan diduduki wanita lain?Atau Jose baru saja turun dari ranjang wanita lain dan tubuhnya masih membawa aroma parfum itu? Kemungkinan yang mana pun itu, dua-duanya sama-sama membuatn

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 324

    Tempat biasa ....Aura mencemberutkan bibirnya. Sebenarnya dia tidak ingin pergi. Beberapa hari terakhir sejak masuk ke perusahaan baru, kesibukan yang bertubi-tubi nyaris membuat Aura melupakan keberadaan Jose.Jadi, saat tiba-tiba menerima pesan darinya, Aura refleks merasa sedikit gentar. Terlebih lagi, setiap kali bertemu, sisi Jose yang gila dan tak terkendali selalu membuatnya merasa takut.Saat dia masih melamun, ponselnya kembali bergetar. Kali ini sebuah panggilan masuk. Melihat nama Efendi di layar, Aura pun mengangkatnya."Hei, Bu Wakil Presdir. Sibuk sekali kamu sekarang ya?"Aura memijat lehernya yang pegal dan malas menanggapi candaan itu. "Ada apa? Langsung saja.""Dananya sudah masuk. Sudah mutar ke luar negeri dulu, nggak ninggalin jejak apa pun. Kirim nomor rekening, aku transfer sekarang."Aura baru tersadar bahwa hampir lupa menyelesaikan urusan penting ini. "Oke, terima kasih. Langsung saja kirim ke lembaga amal, ya."Sebenarnya, uang itu dia minta hanya untuk mema

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 323

    "Dengan penugasan langsung dari Pak Anrez, mulai hari ini saya akan mengelola divisi SDM dan divisi Keuangan." Wajah Aura dihiasi senyum percaya diri yang sopan dan profesional.Namun begitu kata-kata itu keluar, Anrez langsung terdiam. "Kapan aku pernah bilang begitu?"Mendengar Aura langsung mengambil alih dua departemen paling penting di perusahaan, Anrez kaget dan jelas terlihat tidak senang.Aura menoleh dengan senyuman yang tetap hangat. "Pak Anrez, Anda yakin nggak pernah mengatakan hal itu?"Tatapan Anrez bertemu dengan matanya. Meski Aura tetap tersenyum manis, jelas dari sorot matanya terselip ancaman.Setelah terdiam beberapa saat, barulah Anrez teringat, saat menandatangani kontrak dengan Jhameson dulu, memang tertulis bahwa wakil presdir yang ditunjuk akan langsung memegang kendali atas Divisi SDM dan Keuangan.Itu adalah bagian dari kesepakatan mereka waktu itu. Hanya saja, karena kemunculan Aura yang tiba-tiba hari ini, pikirannya jadi kacau dan melupakan detail itu.Set

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 322

    "Pecat ju ....""Aku sudah hadir."Baru saja Aura hendak bicara, Ghea telah muncul di depan pintu. Di belakangnya diikuti oleh Tony dan Herman.Ghea mengernyit saat berjalan masuk. "Baru juga telat sebentar, apa perlu langsung dipecat segala?"Aura menoleh dan menatapnya sekilas dengan sorot mata yang perlahan menjadi dingin. "Sekarang Bu Ghea sedang meragukan otoritas saya?"Ghea melirik ke arah seluruh ruangan, lalu menggigit bibir merahnya sebelum berkata, "Aku cuma merasa kamu terlalu nggak berperasaan.""Hah!" Aura tertawa kecil, tetapi nadanya sangat sinis. Dia berdiri perlahan dan menyilangkan tangan di depan dada, lalu menatap Ghea. "Nggak berperasaan?""Kalau aku nggak salah ingat, satu jam yang lalu Bu Belinda sudah mengumumkan soal rapat ini. Kantor kamu hanya sepuluh menit dari sini. Tapi kamu tetap datang terlambat. Jadi, apa aku harus anggap kamu sedang meremehkan otoritasku?""Atau memang, selain kemampuan kerjamu yang payah, kemampuan mengikuti aturan juga nggak ada?"W

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status