Share

Bab 120

Penulis: Pixie
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-01 00:11:03

Kembang api bermekaran dalam hati Brandon. Meskipun Briony masih meragukan perasaannya, kemajuan dalam hubungan mereka mulai terlihat jelas.

"Tadi Briony bilang kalau dia suka menjadi pacarku. Lalu dia bilang suka tidur denganku, dan sekarang, dia minta dipeluk? Ini pertanda yang sangat baik," batin Brandon dengan hati yang terasa lapang. Sambil ikut memejamkan mata, ia mulai mengusap-usap punggung Briony. Namun, dua detik berselang, matanya kembali membuka.

"Tunggu dulu. Kenapa tidak ada apa-apa di sini? Apakah dia tidak memakai bra?" pikir Brandon, sedikit panik. Fokusnya langsung tertuju pada dada Briony yang menempel di tubuhnya. Sebelum pikirannya berubah liar, ia mengerjap.

"Astaga, Brandon. Kendalikan dirimu. Kau tidak ada bedanya dengan orang-orang berengsek itu kalau sampai dibutakan oleh nafsu," ia mengingatkan diri sendiri.

Brandon pun kembali terpejam. Ia paksakan otaknya untuk segera beristirahat. Malangnya, Briony tidak bisa diam. Tangannya terus mengelus dada Brandon
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
yustria.asri
wkwkwwkkk brionyyyyyy terlalu polos jdnya begoooo kasian brandonn hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 147

    Alex menggertakkan geraham. Ia tahu ke mana arah pernyataan Briony itu. Brandon. "Tidak apa-apa kalau kau masih marah kepadaku, Briony. Aku terima. Tapi tolong jangan mengambil keputusan sembarangan. Pernikahan itu bukan main-main. Jangan membuat kesalahan yang sama denganku. Pasangan yang tidak tulus hanya akan membuatmu menderita.""Kata siapa Brandon tidak tulus kepadaku?" Briony menggandeng lengan Brandon lalu mendongakkan dagu. "Aku justru bisa merasakan cinta yang tulus berkat dirinya. Kalau tidak ada Brandon, aku mungkin masih terpuruk dalam kesendirian dan kesedihan. Pikiranku yang telah kau racuni, dia yang memulihkannya. Perasaanku yang kau sakiti, dia yang menyembuhkannya. Bersama Brandon, aku yakin hidupku tidak akan menderita."Darah Alex mendidih mendengar perbandingan tersebut. Ia tidak terima posisinya di hati Briony tergeser oleh orang lain, dan ia tidak tahu apa jadinya kalau sampai Brandon menikahi Briony. "Itu hanyalah ilusi yang kau ciptakan untuk menyenangkan d

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 146

    Alis Briony tertaut. Kepalanya tertekan mundur. Dulu, setelah mereka putus, ia selalu berharap Alex mengucapkan itu lagi—bahwa ia mencintainya. Namun, itu terkesan mustahil dan selalu membuatnya putus asa. Sekarang, setelah ia berhasil move on, Alex malah mengatakannya? "Apakah kau sedang mabuk? Kau sadar apa yang baru saja kau katakan?" Ia menggeleng bingung."Aku sangat sadar, Bri. Aku memang mencintaimu. Sampai kapan pun akan selalu begitu," angguk Alex, meyakinkan. Briony mendengus samar. Ia tidak pernah menduga bahwa pernyataan yang dulu sangat ia nantikan sekarang malah membuatnya muak. "Sejam yang lalu, kau baru saja menghinaku. Kau jijik padaku, dan tidak mau lagi melihatku. Sekarang kau malah menyatakan cinta? Trik apa yang sedang kau mainkan, Alex?""Ini bukan trik. Aku baru tahu kalau selama ini, Caro menipuku. Dia menghasutku agar membencimu. Kupikir kau sudah tidur dengan banyak laki-laki karena videomu mabuk di klub malam itu. Aku merasa dikhianati dan sangat terluka.

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 145

    Alex menggeleng tak terima. "Tidak, tidak, tidak. Aku bukan laki-laki berengsek, Bri. Aku hanyalah laki-laki yang terlalu mencintaimu. Karena itu aku merasa sangat sakit saat melihat video dari Caroline itu. Aku tidak bermaksud menyakitimu. Aku hanya berusaha untuk melindungi hatiku," bisiknya seakan-akan Briony bisa mendengar.Dengan raut gelisah, ia memeriksa halaman selanjutnya. Ia berharap masih ada tulisan lain yang bisa ia baca. Namun ternyata, keputusan tadi adalah finalnya. Sadar bahwa dirinya bisa tergantikan, air matanya mulai menebal. "Aku harus segera meluruskan semua ini. Briony tidak boleh menikah dengan laki-laki lain," desah Alex, panik. Saat itulah, Alex teringat akan perkataan Briony tentang rencana pernikahannya hari ini. Sadar bahwa ia bisa saja terlambat, mata Alex membola. "Mungkinkah mereka sedang mengurus pernikahan di catatan sipil?" simpulnya, tegang. Keringat dingin telah menusuk tengkuknya. "Tidak," gelengnya kaku. "Itu tidak boleh terjadi. Aku harus seg

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 144

    "Itu ...." Alex masih ingat buku bergambar beruang itu. Dulu, Briony sering mencurahkan perasaan ke dalamnya. Setiap ia ingin membacanya, Briony selalu melarang. Katanya, semua yang tertulis di dalam situ adalah rahasia. Hanya dirinya dan Tuhan yang boleh tahu. Dalam keheningan, jantung Alex berdetak kencang. Ia gugup, tetapi penasaran. Alhasil, tangannya memungut buku itu dengan perlahan. Saat membuka halaman pertama, jantungnya berhenti berdetak. Ia seperti tertarik ke masa lalu karena di situ, tertempel foto Briony dan dirinya. "Me and my forever love" tertulis di bagian bawah foto. Meskipun sudah dicoret, itu tetap terbaca. Sama seperti wajah Alex yang telah digambari tanduk dan dipenuhi titik-titik tinta. Briony jelas melampiaskan kekesalannya lewat foto tersebut."Ini adalah foto pertama kita sebagai pasangan, Briony. Kenapa kau mencoretnya?" gumam Alex dengan wajah yang dipenuhi kerutan. Setelah mengelus wajah Briony di sana, ia mulai membaca lembaran berikutnya. "Dear Boobo

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 143

    Lagi-lagi, hanya deru napasnya sendiri yang terdengar. Tak terima dirinya diabaikan, Alex mulai menerka-nerka."Apakah ini karena Brandon? Laki-laki itu melarangmu untuk kembali padaku?" tanya Alex seolah-olah Briony berdiri di balik pintu. Kemudian, ia menyimpulkan sendiri. "Jangan dengarkan dia, Briony. Dia tidak benar-benar mencintaimu. Dia cuma mau merusak hubungan kita karena dia membenciku. Dia mau aku menderita, dan cara paling jitunya adalah dengan merebutmu dariku. Karena itu, tolong beri aku kesempatan. Aku bisa membuktikan kalau aku jauh lebih baik darinya. Aku yang lebih mencintaimu. Aku juga yang lebih pantas untukmu."Malangnya, upaya Alex tetap tidak membuahkan hasil. Merasa berang, ia mulai mengancam, "Briony, tolong jangan menguji kesabaranku. Pikiranku sudah sangat kacau dengan kebenaran tentangmu. Perasaanku bahkan lebih kacau karena rasa bersalahku kepadamu. Aku tidak bisa menahan ini lebih lama. Karena itu, buka pintu ini sekarang atau aku akan merobohkannya."Sel

  • Menjauhlah, Mantan! Aku Pantas Mendapatkan yang Lebih Baik   Bab 142

    "Kalau Mama tidak menyayangiku, ya. Aku lebih baik bersama Briony. Biar saja Mama bahagia bersama anak lain. Aku tidak apa-apa. Asalkan Briony terus bersamaku, aku pasti baik-baik saja," Andrew terdengar sangat yakin. Hal itu membuat Alex semakin takut menghadapi kesalahannya. "Kau ... tidak masalah berpisah dengan ibumu?" tanya Alex lebih pasti. "Kita sudah lama berpisah dengan Mama, Papa. Meskipun kemarin Mama sempat pulang, aku tidak merasa dia ada di rumah. Rasanya tetap tidak asyik. Untung saja, ada Briony yang menemaniku. Aku jadi tidak merasa sepi, seperti saat ini. Karena itu, jangan meninggalkan aku lama-lama di sini. Aku bosan! Aku mau cepat pulang dan bertemu Briony."Alex mendesah resah. Apa yang harus ia lakukan untuk membuat gadis itu kembali? "Bagaimana kalau Briony masih mau cuti? Dia bilang, dia mau istirahat sampai kakinya pulih. Itu butuh beberapa hari," ucap Alex datar. "Dia cuma perlu menemaniku bermain, Papa. Dia tidak perlu memasak atau mengerjakan tugas pel

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status