"Aku dengar kamu berniat melamar seseorang hari ini. Siapa lagi yang akan kamu lamar kalau bukan aku?" jawabku, masih berusaha untuk tertawa.Akan tetapi, Xander malah mendengus. "Apakah aku menyuruhmu kemari?" Senyumku sepenuhnya sirna. "Tidak, tapi ... aku pacarmu. Kita sudah berencana untuk menikah, dan cincin berlian pink itu adalah cincin yang pernah kamu janjikan untukku. Kamu tidak mungkin memberikannya kepada orang lain, kan?"Aku tidak bisa lagi berpura-pura baik-baik saja. Mataku mulai memerah. Apalagi, ibu Xander menarik lenganku dengan kasar. "Heh, gadis kampung! Kamu itu tidak diundang ke sini. Berani-beraninya kamu datang kemari dan merusak lamaran putraku?" "Tapi ...." Tenggorokanku tercekat. Mataku semakin panas. "Xander, tolong berhentilah bercanda. Ini tidak lucu."Xander akhirnya beranjak dari posisi. Ia berdiri tepat di hadapanku, berbisik, "Aku tidak bercanda, Bri. Aku sudah memutuskan kalau kita tidak bisa bersama lagi. Aku memilih Carrie. Dia lebih pantas unt
Last Updated : 2025-08-27 Read more