Share

Ch 08

Dal buongiorno al pomeriggio

Sudah hari ketiga sejak Reiki pergi mencari tentang keluarga Rea tetapi pria itu masih belum kembali sampai sekarang. Belum lagi tingkah aneh Vali yang semakin menjadi-jadi. Pria itu dari ke hari semakin suka menempel padanya, Rea yang tidak terbiasa akan hal itu jadi risih sendiri.

Di tambah mimpi aneh yang terus datang selama dua hari ini. Mimpi yang membuat Rea tidak bisa tidur dan gilanya adalah dia bisa tidur jika Vali datang dan memeluknya.

‘Ikatan Mate yang mengganggu’ gerutu Rea yang lagi dan lagi terbangun di pelukan Vali.

Rea melepaskan lengan Vali yang masih bertengger di perutnya dan mulai bangun untuk memulai aktifitasnya.

Vali mengatakan jika latihan nya sudah cukup dan tugas Luna sudah lama terbengkalai jadi Rea harus menyelesaikan semuanya.

Setelah membersihkan diri dan meminta pada Omega untuk menaruh sarapannya di ruang kerjanya.

Mata Rea serasa akan keluar saat mengetahui banyaknya tumpukan kertas disana. Sebenarnya tugas Luna itu seberapa banyak hingga kertas itu sudah menggunung disana.

“Sepertinya aku benar-benar akan sibuk mulai sekarang” dengan langkah kaki yang tidak bertenaga Rea menuju ke mejanya. Belum sehari saja dirinya sudah ingin kabur dari sini.

Sedangkan Vali yang baru saja terbangun dari tidurnya di buat bingung karena wanitanya sudah tidak ada. Biasanya Rea akan bangun setelah Vali bangun.

“Kemana dia? Tidak biasanya sudah bangun terlebih dulu” ucap Vali heran

Setelah membersihkan dirinya Vali keluar dari kamar untuk mencari kemana Rea pergi.

“Kau tahu dimana Luna?” Tanya Vali pada Omega yang lewat

“Luna berada di ruang kerja Alpha” jawab Omega itu

Setelah Vali mendengar jawaban yang dia inginkan dirinya segera pergi ke arah ruang kerja Rea.

Vali tersenyum tipis saat melihat Rea yang mengerutkan dahinya hingga membentuk beberapa lipatan dan jangan lupakan bibir manisnya yang terus menerus mengeluarkan umpatan.

“Kamu tidak akan selesai jika terus mengumpat seperti itu” ucap Vali yang langsung mengalihkan fokus Rea

“Ck. Bagaimana bisa mulutku diam saat melihat semua tumpukan ini ada di hadapanku. Jangan lupakan kamu memintaku untuk menyelesaikan semua ini hari ini! Otakku sudah akan meledak sebentar lagi!” Keluh Rea

Vali terkekeh, “Percuma kamu memarahiku. Tugas itu memang tugasmu dan segera harus di selesaikan, Luna" ucap Vali

Rea mendengus mendengarnya. Dia tidak menyangka menjadi Luna akan semerepotkan ini. Dia kira Luna hanya akan duduk diam dan bersenang-senang sambil menunggu Alphanya, ternyata semua tidak seindah bayangannya.

Tugasnya disini mengecek semua bahan pangan yang masuk ke pack dari tempat lain. Luna bertugas atas kelangsungan hidup pack dalam bentuk pangan dan barang dagang lainnya, yang artinya adalah tugasnya mengatur keuangan pack. Karena mau bagaimana pun mereka tidak mungkin hanya memenuhi kebutuhan mereka dari dalam pack.

“Kalau begitu pergilah! Jika kamu masih berada disini aku yakin tidak akan fokus. Karena kamu akan terus mengganggu ku” ucap Rea

“Baiklah” ucap Vali lalu pergi dari sana

Sebenaranya Vali masih ingin berada di sana. Tapi mengingat jika juga punya pekerjaan jadi dirinya mengalah.

‘Pekerjaan sialan’ Umpat Vali

***

“Kenapa keluarga Rea yang lain tidak memiliki jejak sama sekali sih?” Kesal Reiki

Bagaimana pria itu tidak kesal, sudah banyak tempat yang dia kunjungi dalam sehari tapi tidak ada tanda-tanda dari keluarga De Sade. Meskipun Reiki masih bisa di bilang mencari hanya di sekitar Kerajaan Utara saja.

“Penyihir Utara selalu memiliki koneksi yang kuat antar keluarga. Tapi bagaimana caranya membawa dia keluar dari pack!” Frustasi Reiki

“Tapi tunggu. Bagaimana bisa Rea bisa keluar dari sana tanpa di ketahui oleh orang kerajaan Utara?”

Memang jika di pikir hal itu cukup aneh bagaimana bisa Rea keluar dari kerajaan dengan mudah? Banyak hal yang tidak mungkin disini. Jika keturunan dari orang yang cukup berpengaruh di kerajaan itu terutama perempuan sudah di pastikan harus ada ijin saat keluar dari lingkup kerajaan.

“Ini benar-benar aneh. Aku harus kembali ke pack terlebih dahulu dan menanyakan pada Rea bagaimana dia keluar” ucap Reiki dan segera merubah wujudnya menjadi rubah dan masuk ke hutan.

.

“Aku dengar ada yang mencari keluarga De Sade beberapa hari yang lalu” ucap pria berambut perak

“Siapa?” tanya pria berambut merah darah

“Mana aku tahu. Aku hanya mendengar saat berada di pasar. Mereka mengatakan sepertinya ada yang mencari putri tunggal Flori"

“Tidak mungkin!”

“Kenapa tidak? Putri tunggal Flori keturunan dari salah satu Alpha terkuat dan ibunya adalah penyihir hebat. Bahkan kau tidak bisa masuk ke dalam rumah itu saat putrinya masih tinggal di sana” ejek si pria berambut perak

“Sial!”

***

“Kau menemukannya?” tanya pria bernama Darren Archiviste

“Belum Alpha” ucap Alton sang Beta

“Apa saja yang kau lakukan hingga membuat mu tidak bisa menemukannya?” Marah Darren

“Maaf Alpha. Saya tidak masuk ke sana dan mereka benar-benar bungkam tentang Luna. Saya tidak mendapat petunjuk apapun. Mereka seperti sengaja menutup semua informasi tentang Luna pada orang luar” ucap Alton

Darren Achiviste adalah Alpha dari Red Hunde Pack. Alpha yang bisa di bilang cukup istimewa karena memiliki dua Mate. Mate yang pertama seorang penyihir dan yang ke dua Werewolf. Darren memilih sang penyihir sebagai pasangan hidupnya tapi Darren membuat kesalahan besar dengan mengusir Matenya yang di jebak. Lalu satu minggu setelahnya dia menikah dengan mate keduanya.

Dari keduanya Darren memiliki satu putri dan putra yang hanya berbeda beberapa bulan. Tapi sayang hingga saat ini Darren belum pernah bertatap muka dengan sang putri karena setelah pengusirannya Darren tidak pernah bertemu dengan matenya.

“Harus aku cari kemana lagi mereka Alton?” Darren mulai frustasi

Sudah sepuluh tahun lebih dirinya mencari sang putri namun sama sekali belum menemukan hasil. Istrinya benar-benar sangat hebat menyembunyikan keberadaannya.

“Tapi Alpha, saya mendengar jika Luna sudah meninggal saat melahirkan putri anda” ucap Alton

Mendengar ucapan Alton, Darren semakin merasa bersalah. Dirinya saat itu di butakan cinta yang besar pada istrinya hingga rasa cemburu menguasainya dan tanpa dirinya sadar sudah mengusir wanitanya pergi.

Meskipun dia memiliki satu mate lagi tapi rasa cintanya tidak sebesar pada istri pertamanya. Bahkan hingga kematian menjemput istri keduanya, Darren tidak merasa sesakit itu.

“Maafkan aku Icel. Bahkan sampai maut menjemputmu pun aku masih belum mendapatkan maaf itu. Aku benar-benar bodoh hingga terhasut ucapan mereka, padahal aku tahu kamu bukan wanita seperti itu. Menemukan putri kita pun aku masih belum bisa”

“Ayah-”

***

Continuato

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status