Dal buongiorno al pomeriggio“Ayah”Suara yang memanggilnya membuat Darren mengangkat kepalanya. Ehaan Gharmond Archiviste.“Ehaan” ucap Darren lirih“Biarkan aku yang mencari kakak. Aku pasti akan menemukannya. Hanya katakan padaku bagaimana gambaran tentang Ibu” ucap EhaanEhaan memanggil ibu kandungnya dengan mama dan untuk istri pertama ayahnya yang tidak pernah dia temui, dia memanggilnya ibu.“Ayah tunda saja penobatan ku sebagai Alpha, hingga kakak di temukan” ucap Ehaan lagiDalam waktu 2 bulan, Ehaan akan menjadi Alpha menggantikan ayahnya. Tapi entah mengapa pria itu merasa ada yang kurang dan setelah beberapa minggu berpikir, Ehaan mengetahui jawabannya. Kakaknya masih belum di temukan.Kakak yang ingin dia lihat dari dulu, kakak yang dia sayangi meskipun mereka belum pernah bertatap muka.“Biarkan ayah saja yang mencari kakakmu. Setelah penobatanmu ayah akan bebas pergi kemanapun. Jadi akan sangat mudah bagi ayah menemukan kakakmu” meskipun aku sendiri tidak yakin lanjut D
Dal buongiorno al pomeriggio"Reiki, kau marah?" Tanya ReaReiki yang berada di depan sebagai penunjuk jalan hanya diam tidak menjawab ucapan Rea.Pria itu jadi sebal sendiri. Kenapa tadi dirinya saja yang berada di depan sebagai penunjuk arah. Jadinya mereka malah salah arah dan membuat mereka harus berputar balik. Rea tadi malah melangkah ke arah selatan, yang mana itu jalan itu benar-benar terbalik dari jalan yang akan mereka lalui."Rei~" panggil Rea lagi"Diamlah!" ketus ReikiRea memilih diam dan tidak berbicara lagi. Dia malas mendapat jawaban ketus lagi. Setelah di pikir-pikir, dirinyalah yang sang tuan. Tapi kenapa jadi dia yang sangat menurut pada Reiki."Kita tidak bisa terus berlari. Meskipun fisik kita kuat tapi aku yakin kita pasti akan kelelahan" ucap Reiki tiba-tiba"Lalu?"Reiki berhenti yang mana Rea pun ikut berhenti. Pria rubah itu berbalik dan menatap Rea datar."Kau benar-benar tidak bisa berubah menjadi Werewolf?" Rea menganggukMemang benar begitu bukan kenyata
Dal buongiorno al pomeriggioFlashbackRea kecil hidup hanya dengan foto dan cerita tentang ibunya. Dia di temani oleh beberapa maid di mansion yang bisa di bilang cukup besar untuk dia tinggali sendiri.Hari-harinya hanya di habiskan di dalam rumah bermain dan belajar di perpustakaan milik keluarganya.Alasan utamanya tidak keluar rumah adalah karena kepala maid melarangnya keluar dan mengatakan jika dunia luar sangat menyeramkan. Maka dari itu Rea yang saat itu berusia 3 tahun memilih tetap di rumah. Lalu saat dia sudah berusia 7 tahun dia mulai penasaran. Karena para maid yang keluar masuk mansion tidak ada yang terluka. Dari sana Rea tahu jika kepala maid hanya berbohong padanya.Melihat dari kondisi sekitar dan juga pintu itu yang sudah berdebu dan lapuk, Rea sadar jika pintu itu sudah tidak pernah di lalui oleh orang. Akhirnya gadis kecil itu mengelabuhi sang kepala maid dengan mengatakan jika dia akan berada di perpustakaan seharian dan tidak ingin di ganggu."Aku akan berada d
Dal buongiorno al pomeriggio “Reiki!” Rea berteriak dari lantai dua“Apa?!” Dibalas teriakan oleh Reiki“Pintu apa ini?” tanya ReaPintu berwarna coklat itu terlihat berkilau dan tidak tersentuh. Rea memang sedang berkeliling di lantai dua hingga hanya pintu ini yang belum dia buka. Karena melihat kilauan dari pintu membuat Rea tidak berani menyentuhnya.“Pintu itu terkunci. Aku dulu pernah mencari ke seluruh rumah, tapi aku sama sekali tidak menemukan kuncinya. Hanya pintu itu, selain pintu itu semua kuncinya aku dapatkan” jelas Reiki“Kenapa bisa begitu?” tanya Rea lagi“Mana aku tahu. Rumah ini bukan rumah ku. Memang tidak ada yang kau ingat dari rumah ini tadi?” ucap Reiki merujuk pada Rea yang tadi baru saja mendapatkan berbagai ingatan di kepalanya.Setelah agak lama berpikir, Rea langsung tersentak.“Sepertinya aku pun tidak bisa membuka pintu ini” ucap Rea“Kenapa?” tanya Reiki“Karena pintu ini hanya bisa di buka oleh keturunan langsung dari Ibu Floricel” ucap Rea“Tapi kau
Dal buongiorno al pomeriggio Seperti yang sudah di rencanakan keluarga De Sade, satu persatu pergi dari Kerajaan Utara."Flori, ibu mohon" ucap ibu 4 anak itu"Tidak ibu. Aku tidak mau. Aku akan tetap disini" ucap Floricel"Jangan keras kepala sayang. Kita pergi dari sini dan kita menetap di suatu tempat yang aman" ucap sang ayahFloricel tetap bersikeras menolak. Tidak ada yang tahu kenapa wanita hamil itu terus menolak untuk pergi. Hingga akhirnya ibunya terpaksa meninggalkan sang putri di sana dengan beberapa maid yang dia percaya untuk menjaga sang putri."Maafkan aku ibu. Aku tidak bisa pergi dari sini. Biarkan aku tetap disini hingga kematian ku datang" ucap Floricel dengan tatapan kosong melihat kepergian orang tuanya yang hampir sudah tidak terlihatKehamilan Floricel ini bisa di bilang sangat beresiko. Karena kekuatan besar yang dia dapat tentu memiliki kekurangan, yaitu melemahnya tubuh saat hamil. Sebenarnya Floricel tidak boleh hamil karena akan membuatnya mati, tapi Flor
Dal buongiorno al pomeriggio “Kemana kita akan pergi?” tanya Reiki “Aku tidak tahu” jawaban Rea mampu membuat Reiki menahan amarah Wanita di depannya ini memang selalu melakukan semua hal tanpa rencana. “Lagi pula kita tidak memiliki petunjuk apapun tentang keluargaku, bukan?” Saat mereka memasuki hutan tiba-tiba saja ada pria yang menghadang mereka. Reiki tidak sadar jika ada orang lain di hutan. ‘Kenapa aku tidak bisa mencium hawa keberadaannya?’ tanya Reiki pada dirinya sendiri “Siapa kau?” tanya Rea “Aku Ehaan” jawab pria yang ternyata adalah Ehaan “Apa yang kau inginkan?” ucap Reiki yang langsung menarik Rea ke belakang tubuhnya Melihat Reiki yang mulai waspada pada dirinya, Ehaan mengeluarkan mananya dan mata Reiki membulat saat hidungnya mencium bau yang sama dengan Rea. ‘Jadi ini alasannya aku tidak sadar jika ada dirinya disini karena baunya sama seperti Rea. Tapi apa hubungannya dengan Rea?’ pikir Reiki Ehaan berjalan ke arah Rea berdiri. Dirinya tidak peduli ak
Dal buongiorno al pomeriggio Jika Rea sedang mencari dimana keluarganya dan lupa dengan Vali. Maka Vali sedang gila karena tidak menemukan dimana keberadaan Rea. Ikatan Mate mereka yang sekarang cukup kuat dan seharusnya sekarang salah satu dari mereka atau malah keduanya akan tersiksa oleh perasaan rindu. Tapi Vali maupun Rea sama sekali tidak merasakan hal itu dan itu yang membuat Vali gila, karena tidak bisa merasakan dimana mate nya berada. “Kemana lagi aku harus mencari mu Rea?” tanya Vali pada udara kosong “Tidak ada tempat yang tidak aku datangi dan kamu masih belum aku temukan. Bahkan tidak biasanya bau tubuhmu tercium samar dan berbaur dengan bau sekitar” erang Vali kesal Lyan yang baru saja masuk setelah lama mengetuk pintu melihat Vali dengan prihatin. Sahabat sekaligus Alphanya benar-benar terlihat sangat kacau. “Val” panggil Lyan yang hanya di balas Vali dengan gumaman “Aku menemukan jejak Rea berada di sekitar Kerajaan Utara” ucap Lyan “Kerajaan Utara? Bukan kah
Dal buongiorno al pomeriggio Kayne De Sade sang kakek memeluk cucunya dengan erat. Cucunya tumbuh dengan baik. “Akhirnya kau menemukan kami disini” Kayne legai “Kenapa kakek tidak datang padaku?” tanya Rea dalam pelukan sang kakek “Kami tidak bisa menemuimu sampai kau mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya itu janji kami. Karena kami yakin kau pasti akan menemukan kami” ucap Kayne Rea melepaskan pelukan Kayne dan melihat wajah kakeknya yang sama sekali tidak menua, persis seperti yang dia lihat dari ingatan ibunya. “Siapa dibelakangmu?” tanya Kayne “Dia Reiki, pendampingku. Reiki kemarilah” Reiki berjalan kearah Rea dan Kayne. Begitu sampai di hadapan keduanya Reiki menunduk sebagai tanda hormat, yang di balas Kayne dengan anggukan kepala. “Ayo nenek dan juga bibimu sudah menunggu” ajak Kayne Mereka berjalan menuju kediaman De Sade. Rea berdecak saat sudah sampai, terlihat mansion yang bahkan lebih besar dari mansion mereka di Kerajaan Utara. Sang nenek, Wendy De Sade suda