Dal buongiorno al pomeriggio Seperti yang sudah di rencanakan keluarga De Sade, satu persatu pergi dari Kerajaan Utara."Flori, ibu mohon" ucap ibu 4 anak itu"Tidak ibu. Aku tidak mau. Aku akan tetap disini" ucap Floricel"Jangan keras kepala sayang. Kita pergi dari sini dan kita menetap di suatu tempat yang aman" ucap sang ayahFloricel tetap bersikeras menolak. Tidak ada yang tahu kenapa wanita hamil itu terus menolak untuk pergi. Hingga akhirnya ibunya terpaksa meninggalkan sang putri di sana dengan beberapa maid yang dia percaya untuk menjaga sang putri."Maafkan aku ibu. Aku tidak bisa pergi dari sini. Biarkan aku tetap disini hingga kematian ku datang" ucap Floricel dengan tatapan kosong melihat kepergian orang tuanya yang hampir sudah tidak terlihatKehamilan Floricel ini bisa di bilang sangat beresiko. Karena kekuatan besar yang dia dapat tentu memiliki kekurangan, yaitu melemahnya tubuh saat hamil. Sebenarnya Floricel tidak boleh hamil karena akan membuatnya mati, tapi Flor
Dal buongiorno al pomeriggio “Kemana kita akan pergi?” tanya Reiki “Aku tidak tahu” jawaban Rea mampu membuat Reiki menahan amarah Wanita di depannya ini memang selalu melakukan semua hal tanpa rencana. “Lagi pula kita tidak memiliki petunjuk apapun tentang keluargaku, bukan?” Saat mereka memasuki hutan tiba-tiba saja ada pria yang menghadang mereka. Reiki tidak sadar jika ada orang lain di hutan. ‘Kenapa aku tidak bisa mencium hawa keberadaannya?’ tanya Reiki pada dirinya sendiri “Siapa kau?” tanya Rea “Aku Ehaan” jawab pria yang ternyata adalah Ehaan “Apa yang kau inginkan?” ucap Reiki yang langsung menarik Rea ke belakang tubuhnya Melihat Reiki yang mulai waspada pada dirinya, Ehaan mengeluarkan mananya dan mata Reiki membulat saat hidungnya mencium bau yang sama dengan Rea. ‘Jadi ini alasannya aku tidak sadar jika ada dirinya disini karena baunya sama seperti Rea. Tapi apa hubungannya dengan Rea?’ pikir Reiki Ehaan berjalan ke arah Rea berdiri. Dirinya tidak peduli ak
Dal buongiorno al pomeriggio Jika Rea sedang mencari dimana keluarganya dan lupa dengan Vali. Maka Vali sedang gila karena tidak menemukan dimana keberadaan Rea. Ikatan Mate mereka yang sekarang cukup kuat dan seharusnya sekarang salah satu dari mereka atau malah keduanya akan tersiksa oleh perasaan rindu. Tapi Vali maupun Rea sama sekali tidak merasakan hal itu dan itu yang membuat Vali gila, karena tidak bisa merasakan dimana mate nya berada. “Kemana lagi aku harus mencari mu Rea?” tanya Vali pada udara kosong “Tidak ada tempat yang tidak aku datangi dan kamu masih belum aku temukan. Bahkan tidak biasanya bau tubuhmu tercium samar dan berbaur dengan bau sekitar” erang Vali kesal Lyan yang baru saja masuk setelah lama mengetuk pintu melihat Vali dengan prihatin. Sahabat sekaligus Alphanya benar-benar terlihat sangat kacau. “Val” panggil Lyan yang hanya di balas Vali dengan gumaman “Aku menemukan jejak Rea berada di sekitar Kerajaan Utara” ucap Lyan “Kerajaan Utara? Bukan kah
Dal buongiorno al pomeriggio Kayne De Sade sang kakek memeluk cucunya dengan erat. Cucunya tumbuh dengan baik. “Akhirnya kau menemukan kami disini” Kayne legai “Kenapa kakek tidak datang padaku?” tanya Rea dalam pelukan sang kakek “Kami tidak bisa menemuimu sampai kau mengetahui siapa dirimu yang sebenarnya itu janji kami. Karena kami yakin kau pasti akan menemukan kami” ucap Kayne Rea melepaskan pelukan Kayne dan melihat wajah kakeknya yang sama sekali tidak menua, persis seperti yang dia lihat dari ingatan ibunya. “Siapa dibelakangmu?” tanya Kayne “Dia Reiki, pendampingku. Reiki kemarilah” Reiki berjalan kearah Rea dan Kayne. Begitu sampai di hadapan keduanya Reiki menunduk sebagai tanda hormat, yang di balas Kayne dengan anggukan kepala. “Ayo nenek dan juga bibimu sudah menunggu” ajak Kayne Mereka berjalan menuju kediaman De Sade. Rea berdecak saat sudah sampai, terlihat mansion yang bahkan lebih besar dari mansion mereka di Kerajaan Utara. Sang nenek, Wendy De Sade suda
Chapter 17“Kau sudah menulis suratnya?” tanya Wendy“Sudah, Vali juga sudah membaca surat itu” jawab KayneMereka kembali menghadap taman dan melihat cucunya yang sedang asik bermain dengan salah satu singa.“Belakangan ini kenapa dia suka sekali bermain dengan hewan buas” gerutu Wendy“Mana aku tahu. Dia hanya mengatakan jika hewan-hewan itu lucu”“Dia sama anehnya dengan Flori” Wendy menggeleng tidak percaya lalu berlalu pergi***Waktu bergulir dengan cepat. Kini kandungan Rea sudah memasuki usia 5 bulan. Perutnya membesar dengan cepat hingga sang kakek selalu berteriak panik saat melihat cucunya yang tidak pernah bisa diam.Kini Rea sudah bisa menguasai mananya dengan baik. Meskipun dia hanya mengeluarkan sihir dengan mana rendah. Kata neneknya, Rea baru akan mempelajari ilmu sihir tingkat tinggi saat bayinya lahir. Keadaan Rea yang hamil membuat wanita itu lemah sekarang.Rea hanya bisa mengiyakan semua ucapan sang nenek karena dirinya tidak boleh ceroboh akan kesehatannya.Wani
“Buang saja matemu dan nikahi putriku”Vali mengetatkan rahangnya dan Pierce melotot terkejut mendengar ucapan Cabot.Betanya sudah sangat kurang ajar mengatakan hal seperti itu pada Werewolf yang sudah memiliki mate, apalagi dengan posisi Alpha.Seketika Pierce memundurkan langkahnya seolah membiarkan Vali melakukan apapun pada Betanya.Bisa di bilang Madfur pack adalah pack yang hancur. Pemimpinnya adalah Alpha yang tidak begitu peduli. Maka dari itu banyak hal buruk yang terjadi disana.Bagi Pierce kejahatan apapun selama itu tidak berhubungan dengannya, dia tidak peduli. Dia datang ke pack Vali saja karena desakkan dari Betanya dan Pierce ingin pack Vali berada di bawahnya. Saat dia mendengar cerita dari Cabot, dia mulai berpikir jika hal itu benar terjadi dirinya bisa mendaptkan pack yang sangat besar di kendalinya.Namun setelah mendengar ucapan Vali dirinya jadi meragukan ucapan Beta dan putrinya. Vali adalah Alpha yang sangat menjunjung tinggi harga dirinya.Pierce pergi dari
Hari-hari Rea berubah sejak kelahiran sang anak. Rea yang biasa di sibukkan oleh hal lain kini disibukkan dengan mengurus kedua anak kembarnya. Putra putrinya tidak mau di pegang oleh orang lain selain Rea. Jadi mau tidak mau wanita yang baru saja menjadi ibu itu harus turun tangan sendiri. “Kenapa sayang-sayangnya mama?” tanya Rea saat melihat keduanya mengerutkan dahi Gumaman kecil keluar dari mulut mereka yang kemudian di susul bau semerbak di ruangan. Rea terkekeh saat tahu kenapa anak-anaknya mengerutkan dahi. “Ya ampun, dalam hal ini pun kalian melakukannya bersamaan” kedua bayi itu tersenyum saat sakit di perut mereka menghilang “Masih ingin keluar?” tanya Rea sambil mengusap perut keduanya Rea melahirkan sepasang anak kembar sekitar 4 hari yang lalu. Mereka diberi nama Rain Hazel Crawford untuk sang kakak dan River Lucian Crawford untuk sang adik. Rain dan River sangat mirip dengan Vali, hanya yang membedakan mata dan bibir Rain mirip seperti Rea. Sedangkan River benar-b
Kepala Rea mulai pening. Kedua anaknya mulai tidak bisa di ajak kerjasama. Jika biasanya Rain rewel maka dengan pengertian River tidak akan rewel. Tapi sudah 2 hari mereka selalu rewel bersamaan. “Mama mohon berhentilah menangis, hm?” pinta Rea. Wajahnya sudah mau ikut menangis. Sedangkan keduanya masih berlomba menangis. Wajah mereka pun mulai memerah karena terlalu lama menangis. Rea rasanya ingin menangis juga sekarang. Ingin meminta bantuan pada sang nenek, tapi anaknya tidak mau di pegang selain dirinya. “Mama mohon berhenti menangis dan tidur ya?” air mata Rea ikut berlomba keluar sama seperti si kembar. Rea memberi mereka susu dan untung saja mereka mau meminumnya dan mulai tertidur. Mungkin mereka sudah lelah menangis berjam-jam. “Apa kalian rindu pada papa kalian, hm?” Rea mengusap kepala si kembar pelan Tidak bisa Rea pungkiri, sejak hamil si kembar tiada hari tanpa merindukan pria itu. Mungkin bayinya ingin bersama sang ayah. *** “Ada apa denganmu belakang ini?” ta