Share

Bab 22--Kehidupan Baru

[Uang sudah kukirimkan. Salam untuk anak-anak dan ibu, ya]

Sebuah pesan singkat kukirimkan pada nomor Namira yang dari awal kami bertemu hingga sekarang tidak pernah ganti. Pernah sekali ia mengganti nomor teleponnya waktu awal-awal hubungan kami retak. Namun entah kenapa ia justru kembali menggantinya dengan nomornya yang lama.

Sampai saat ini bingkai foto keluarga yang kubanggakan dari dulu tak kuturunkan dari meja kerjaku. Sebuah foto kecil berisikan diriku, Namira dan kedua anakku.

Saat ini usia Kirani dan Zafar sudah semakin besar. Perpisahanku dan ibunya sudah hampir dua tahun. Dan selama itu pula aku belum bisa bangkit dari keterpurukanku.

Kuremas kertas kerjaku kasar, lalu kulempar sembarang. Aku tak perduli itu kertas penting atau bukan. Saat ini rasa sakit benar-benar tengah menelusup dalam dada.

Penyesalan? Ah, sudah pasti. Jangan ditanya lagi selama hampir dua tahun ini aku menyesal atau tidak. Sudah tentu jawabannya iya, aku menyesal dan sangat menyesal. Namun apa daya? N
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status