Share

Menata Hati

BAB 17. Menata Hati

Aku melihat Mas Alfi menggempalkan tangannya mana kalah mendengar jawaban dari Mutia. Aku mengukir senyuman tipis yang bahkan tidak ada yang tahu.

“Aku tidak munafik seperti Putri. Aku sesuai realita, apa-apa sekarang itu butuh duit Mas bukan butuh cinta. Jika tanpa uang cinta pun tidak mampu bekerja. Ingat itu Mas,” cicit Mutia.

“Jadi kamu tidak mau berjuang dari nol bersamaku?” Tanya Mas Alfi sekali lagi untuk memastikan. Aku melihat rahang Mas Alfi yang mengaras tanda ia sedang menahan emosi, terlebih matanya yang memerah membuat tampilannya begitu angker.

“Maaf Mas Aku tidak mampu. Hidupku selama ini sudah susah. Aku menikahimu supaya bisa merubah kehidupanku untuk lebih baik bukan malah memperburuk suasana,” ucap Mutia jujur.

“Kamu yakin sama keputusanmu itu?” kembali Mas Alfi melontarkan pertanyaan.

Aku hanya bisa mencibir dalam hati. Sudah jelas wanita itu tidak tulus mencintainya, tapi seolah Mas Alfi buta dan begitu mengharap wanita itu untuk berada di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status