Share

Dua Puluh Satu

Sandrina menyiapkan sarapan tanpa kata, Bastian pun duduk dan menyesap kopi dengan santai seolah-olah ia sedang tidak bersalah.

Sepulang dari rumah Agam, Sandrina kebingungan mencari sang suami. Tak ada kabar hingga membuatnya panik, tapi setelah ia tahu Bastian baru saja pulang dari rumah sang kekasih, ingin sekali ia meracuni dengan sianida.

Rasa keram di perut membuat aktivitasnya melambat. Perlahan ia duduk sembari memegangi perutnya. Suasana hening, hingga akhirnya Bastian beranjak dan pamit untuk pergi.

Bastian melangkah, tapi terhenti di ambang pintu. Ia berpikir, mungkin Sandrina masih marah. Jika tidak, ia mungkin sudah menghampirinya dan melihat dirinya hingga ke luar halaman.

Pria itu melanjutkan langkahnya, ia langsung menuju mobil. Lagi, ia seperti sedang kehilangan sesuatu. Ia menoleh ke arah rumah, tapi tak ada Sandrina yang berdiri di ambang pintu.

Bastian langsung  melajukan mobilnya, kali ini ada meeting di kantor cabang yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status