Share

Dua Puluh

Anita sudah sampai di kontrakan Alika. Ia sudah sampai saat Alika pun sampai. Keduanya langsung masuk dan langsung berbincang.

Alika memesankan makanan lewat online untuk keduanya makan.

Anita langsung merebahkan tubuh di kasur, pekerjaannya kali ini membuatnya suntuk dan bosan. Apalagi saat mengingat Ferdi, rasanya semakin sumpek.

“Kamu bete kayanya, Nit?” Alika bertanya saat sang sahabat terlihat sangat suntuk.

“Banyak kerjaan, suntuk jadinya.” Anita tidak mungkin menceritakan masalahnya pada Alika, ia merasa malu.

Masa lalu ia simpan rapi dan tak ada yang mengetahuinya. Apalagi kedua orang tuanya. Beruntung ia tak hamil setelah melakukan hubungan dosa itu. Namun, ia takut untuk menikah karena banyak mendengar saat suami tahu kita sudah tak suci, maka akan diceraikan saat itu juga.

“Bastian belum ada kabar, sejak tadi aku telepon dan kirim pesan nggak di balas. Kalau sudah begini mikin sebel,” ujar Alika

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status