Share

Bab 15 Uang Arisan

Aku melihat mertuaku terjatuh di lantai, dia mengaduh kesakitan karena kakinya terantuk kursi.

"Aduhh!" Terdengar ibu mengaduh.

"Ibu tidak apa-apa?" tanyaku.

"Gundulmu itu, udah tau sakit masih tanya gak apa-apa? Hayo bantu Ibu!" Perintah ibu agar aku segera membantu mengangkatnya.

Saya menurut saja, lagi kasihan juga jika saya tinggalkan dia.

"Ibu kenapa bisa jatuh?" Saya kembali bertanya setelah ibu berhasil berdiri.

"Ini gara-gara kursi sialan itu!" Ibu menunjuk kursi yang masih di tempatnya.

"Hati-hatilah Bu makanya, masa kursi disalahkan."

"Kamu itu ya, ini pasti kamu yang menaruh kursi itu!"

Lho... aneh sekali mertuaku ini, kursi sudah dari kapan tau di sana kenapa baru sekarang dipermasalahkan?

"Ibu sepertinya kurang istirahat, sebaiknya istirahat dulu Bu! Kursi itu sudah dari kemarin-kemarin di sini." Aku berbicara sambil menahan tawa.

"Huh, ini semua gara-gara kamu!"

Aku menggeleng pelan, heran dengan mertuaku ini.

Seperti biasanya aku menjemput Adnan pukul 12.00
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status