Share

Membela Menantu

Aku dan Santi pamit pulang karena badan masih butuh istirahat. Tak lupa juga Lita kuajak tidur di rumah. Aku sudah merindukannya. Lita ini suka membaca, tapi kurang suka menulis. Dia lah yang memperkenalkanku dengan platform kepenulisan untuk mengusir kejenuhan. Siapa sangka, qku malah berpenghasilan dari sana.

"Kita tidur di kamar ibu aja, ya," usulku. Karena Akmal dulu gak mau pisah tidur sampai remaja, tempat tidur kami yang terbuat dari papan didesain lebih luas. Muat lah untuk tiga orang dewasa.

"Santi tidur di kamar sebelah aja, Bu. Tadi udah janjian mau nelpon sama Bang Akmal. Nanti Ibu sama Lita terganggu," balas menantuku. Aku tersenyum dan mengiyakan. Mereka masih dimabuk asamara. Wajar kalau saling merindukan.

Aku mengajak Lita ke kamar dan malam ini kami bisa bercerita dengan bebas. Aku sempat melihat perubahan ekspresi wajah Lita saat Santi bilang mau menelpon dengan suaminya. Apakah keponakanku ini masih kepikiran abang Akmalnya?

"Sayang! Apa benar kamu menyukai Akmal?
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status