Share

Bukan pengemis

~Jangan pernah memulai sebuah hubungan hanya karena kamu kesepian. Sebab, ketika kau sadar cinta mulai tumbuh perlahan, maka itu akan terasa sangat menyakitkan.~

***

Ketika sampai di rumah Erna, Fito berlari mendekatiku. Mungkin, anak itu heran kenapa aku membawa buntalan baju ke rumah ini. Aku menyeka kembali air mata yang hampir mengering di pipiku.

"Sudah, kamu suapi Fito makan dulu, terus sekalian kamu juga makan. Baru nanti kita cari kontrakan," tutur Erna sambil menyerahkan piring lengkap dengan lauknya ke tanganku.

"Terima kasih banyak, Na. Kebaikan kamu, tidak akan pernah habis terbayar sepertinya."

"Jangan bilang seperti itu. Sudah sepatutnya kita saling tolong, kan?"

Aku menyuapi Fito, lalu menyuapi diriku sendiri. Makanan yang masuk tidak terasa di tenggorokan ini, padahal rasa lapar sudah dari tadi terasa. Akhirnya, aku tidak bernapsu untuk makan. Hanya Fito yang menghabiskannya.

Erna sibuk memasak, sedangkan Mitta mewarnai buku gambarnya. Suami Erna telah mengijinkan aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status