Share

Bahagia Atau Sedih

Permainan panas Ikhsan dan Amanda tak hanya berlangsung sekali saja. Seolah ingin melampiaskan hasrat liarnya, mereka melakukan untuk yang kedua kalinya.

"Aku sayang banget sama kamu, Manda," bisik Ikhsan ditengah pergumulannya.

"Aku juga, Mas," sahut Amanda.

Ting ... ting ... ting!

Ponsel Ikhsan berbunyi tanda ada panggilan masuk. Pria itu tak mempedulikannya, dia lebih memilih memadu kasih bersama wanita idaman lainnya.

Setelah selesai menuntaskan hasratnya, Ikhsan mengucapkan kata-kata mesra pada Sang Kekasih.

Manda beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Ikhsan masih duduk bersandar di ranjang. Pria itu meraih ponsel yang berada di atas nakas.

Dilihatnya ada panggilan masuk dari Rani dan Bapak Mertuanya. Merasa penasaran kenapa mereka berdua kompak menelponnya, Ikhsan pun menghubungi Rani.

"Halo, Ran. Tadi kamu menelponku?" tanya Ikhsan.

"Iya, Mas. Mbak Naila tadi pingsan." jawab Rani.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status