Share

Naila Mengalah

Esok harinya, Naila menitipkan beras, gula dan minyak goreng untuk mertuanya. Ikhsan akan memberikannya sekalian berangkat kerja. Kali ini dia memilih mengalah daripada masalah terus berlanjut.

Hanya karena masalah ini semalaman Ikhsan mendiamkan istrinya. Karena itu Naila merasa harus menuruti permintaan mertuanya.

"Nduk, suamimu kenapa gak menyentuh sarapan yang kamu buat. Kopi pun masih belum diminumnya,"

"Mungkin dia terburu-buru, Bu." Naila mencoba menutupi masalah rumah tangganya dari orangtuanya.

"Benar begitu? Apa kalian sedang ada masalah? Apa karena mertuamu marah-marah tadi malam?" tanya Ibu Naila.

"Iya, Bu. Memang karena itu," Naila akhirnya jujur karena tidak bisa menyembunyikannya dari Sang Ibu.

"Oalah, Nduk ... sampai kapan mertuamu itu selalu mencampuri masalah rumah tangga kalian. Percaya sama Ibu, rumah tangga kamu gak akan bisa tenang selama mertuamu itu gak bisa berubah," geram Bu Rima.

"Entahlah, Bu ...." j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status