Share

Bab18_Menjadi Candu

BAB 18

Guyuran air hangat kembali memulihkan tenaga Airin yang sempat habis terkuras tadi, Airin selesai lebih dulu dan gegas keluar dari kamar mandi meninggalkan Dazel yang masih membersihkan diri.

Airin terkekeh saat kembali memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai dan kembali mengenakannya. Lututnya masih terasa gemetaran dan perutnya pun terasa sangat lapar sekali. Permainan Dazel benar-benar membuatnya bertekuk lutut dan lupa siapa dirinya dan siapa Dazel.

Dazel keluar dari kamar mandi dengan segaris senyum di bibirnya, dilihatnya Airin yang sedang merias diri di depan cermin dan ia berkata dalam hati, “Aku harus bisa memilikimu, Airin. Kamu perempuan yang mampu menyita semua pikiranku. Aku sangat mencintaimu dan inginkan kamu menjadi istriku.”

“Yank ....” Airin memanggil Dazel manja.

“Ya, kenapa, Sayang,”

“Aku—lapar,”

“Ya sudah, habis ini kita makan dulu, Sayang,”

“Tapi tolong bantu keringkan rambut aku dulu, Yank,” pinta Airin yang masih membalut rambutnya yang basah meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status