Share

Bab19_Bram Pulang

BAB 19

Deg!

Airin terkejut bukan kepalang saat mendengar kalau ternyata Bram sudah ada di Jakarta tanpa mengabarinya terlebih dahulu. Keringat dingin tiba-tiba saja mengalir dari pelipisnya, kupingnya berdengung menandakan ia sedang panik.

Airin menarik napas panjang lalu membuangnya perlahan, berkali-kali ia lakukan itu untuk meredam gejolak perasaannya. Perasaan takut mendera hatinya, perlahan ia mencium aroma tubuhnya sendiri ia takut ada aroma laki-laki yang menempel di badannya dan tercium oleh Bram.

[Halo, Mi, Sayang kamu enggak papa?] Terdengar nada cemas pada suara Bram saat beberapa detik lamanya tak ada jawaban dari istrinya.

“E—enggak, Sayang, sebentar aku menepi dulu, Pi.” Masih dengan pikiran kalut Airin menepikan mobilnya di pinggir jalan yang tak terlalu ramai.

Setelah mematikan mesin mobilnya ia kembali mengatur napas dan mencoba meredam debaran dalam dadanya yang semakin menjadi.

“Papi di mana? Sudah di rumah?” tanyanya setelah merasa sudah mulai dapat menguasai dir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status