Di tengah kota, para tahanan membantu para budak melarikan diri dari Bangsawan Keji. Suasana Kota sangat kacau balau.
“Kalian semua, kembalilah ke Kota untuk menghindari Konflik dan bawalah para Budak yang disana.” Smarter yang berada di Luar Penjara mengarahkan para Tahanan untuk segera menuju ke kota menyelamatkan para Budak yang terjerat oleh para Bangsawan yang keji itu.
Para Tahanan mengikuti arahan dari Smarter dan segera menuju ke Pusat Kota. Nijirou (Wind) dan Nina ikut Bersama dengan para tahanan.
“Morine San, aku dan Nina akan membantu para tahanan. Ayo Nina kita bantu mereka.” Nijirou (Wind) spontan mengajak Nina dan Clori untuk membantu para Tahanan yang bergegas menuju ke pusat kota. Mereka berdua naik punggung Clori keluar dari Gerbang Penjara terbang menuju Pusat Kota.
“Baiklah, aku juga akan ke Istana untuk mengalahkan Master G.” Morine juga ikut keluar tetapi melewati rute yang berbeda.
Akhirnya Pusat Kota menjadi porak-poranda. para bangsawan menjadi panik dan melarikan diri dari kota. Suasana semakin kacau dimana para Prajurit bertarung dengan sangat sengit dengan para Tahanan. Sebagian dari para Tahanan membawa budak pergi ke Arah Utara menuju ke pantai.
Sementara itu, Nina dan Nijirou (Wind) terlihat berusaha membantu para Tahanan yang tersisa untuk kabur dari sergapan para Prajurit.
“Nina Chan, kamu bawalah bersama dengan para Tahanan tersisa, bawa mereka ke Pantai di Utara kota ini.” Kata Nijirou (Wind) sembari menyerang para Prajurit dengan semangat.
“Nijirou Kun, berhati-hatilah.” Nina berkata kemudian meninggalkannya seorang diri.
>> Komentar Author : (:v) Astaga, pejantannya ditinggalin (:v) <<
Saat Nina mulai meninggalkannya, Nijirou merasa heart hurt xD...
>> SKIP >> SKIP >> SKIP >>
Beberapa saat kemudian akhirnya salah satu Perisai ESDA muncul. bertubuh seperti Anak kecil berdiri di atas reruntuhan Gedung melihat ke arah Nijirou dan...
“Masih ingat dengan saya?” Popol menatap Nijirou dengan sangat nafsu, bocah hitam bertanduk itu memulai serangan jarak dekatnya.
“Element Form, Water Mode. Water Style : Great Water Ball. Kamu... Si Pengikut ESDA tadi.” Nijirou yang melihat Popol langsung menggunakan sihir Transformasinya dan mengambil kuda-kuda menyerang.
“Bagus... Kamu akan kujadikan sebagai peliharaanku, HAHAHA...” Popol tertawa dengan senyuman Iblis.
Suara tawa Popol membuat Nijirou (Water) menjadi sangat geram “Sialan!”
Sementara itu pada saat Nina dan para Tahanan yang hendak menuju ke Pantai, Natasha muncul dan menghadang. Seorang Assassin berseragam mirip seperti Perisai ESDA Gorry dengan mata biru, berambut merah tua pendek. Senjatanya seperti Cakar ditangan kanannya.
“Kalian pergilah ke Pantai tunggulah kami disana.” Ujar Nina kepada para tahanan dan para budak.
“Tidak akan kubiarkan..” Natasha terlihat mulai menyerang para Tahanan dengan sangat cepat akan tetapi serangan cakar beracun Natasha ditangkis oleh tubuh Clori yang lembut..
“Bagus Clori... Kau! Lawanmu adalah aku!” Ujar Nina tampak waspada.
“Wow... Kita bertemu lagi... Apa kau mau kuculik lagi? Wkwkwk...” Akhirnya mata Natasha berfokus kepada Nina dan para tahanan dan Budak langsung segera berlari menuju ke arah Pantai.
“Tidak akan kubiarkan kamu lolos dariku.” Ujar Nina dengan raut wajah serius.
Meskipun terlihat serius, Nina agak sedikit takut karena belum pernah melawan seseorang secara langsung. Pada awalnya Natasha melancarkan serangan kepadanya, akan tetapi Clori secara spontan menyelimuti Tubuhnya. Gadis Assassin itu berusaha sekuat tenaga memberi cakaran kepadanya dengan sangat cepat.
“Master... aku sudah tidak bisa bertahan lagi..” Kata Clori yang mulai melemah...
Clori terus berusaha melindungi Nina dari serangannya. Lama-kelamaan, dia mencapai batas dan tubuhnya menyusut. Melihat hal tersebut, seketika Nina terdiam. Natasha langsung mencoba untuk membunuh Nina dengan sangat cepat.
Saat mencoba mencakarnya, pergerakan Natasha menjadi berhenti. Ada aura mistis yang muncul di sekitar Nina.
Di sisi lain, ada yang menguntit Natasha dari jauh. Saat melihat ketidakberdayaan Natasha,
“Sudah cukup...” muncul seorang Pria yang merupakan salah satu dari tiga perisai ESDA, Pria yang bernama Earu berkata kepada Natasha...
“Earu?” Kata Natasha dengan nafas terengah-engah..
“Apa kau tahu, Nina Chan... Natasha San sebenarnya tidak berniat membunuhmu..” Kata Earu dengan tatapan sombongnya..
“Apa maksudmu?” Tanya Nina dengan nada bingung..
“Membunuh Nina? Kau bisa saja menggunakan sihir Stealth kemudian membunuhnya secara diam-diam bukan? Tapi kenapa kamu tidak melakukannya?” Tanya Earu dengan mata intimidasi. “....” Natasha hanya bisa terdiam.
“Natasha, kamu sudah tidak berguna untuk kami. Sebaiknya kamu mati!” Earu berkata dengan nada sedikit sayu. Tiba-tiba dia berteleportasi di sampingnya dan menebasnya dengan Belatinya dalam sekejap. Gadis Assassin itu muntah darah dan langsung terjatuh.
“Apa-apa orang ini? Pergerakannya sangat cepat.” Nina sangat kaget melihat Natasha diserang dalam sekejap oleh Earu.
Kembali ke Kastel Istana, terlihat Morine sedang menyerang Kembali Pasukan Kerajaan. para Pasukan kerajaan menembak segala jenis sihir ke arahnya.
“Size Manipulation : Compressing Range,” Ketika menyerap Sihir musuh, tiba-tiba dari belakang Muncul Reana dan tiba-tiba menyerang.
“Whip Magic : Whip Torment Slash,”
Morine menyadari serangan itu seiring Menggunakan Jurus Pembesar diri “Size Manipulation : Self Expansion Magic.”
Seketika Morine menjadi Raksasa dan terkena Cambuk mematikan dari Reana. Akan tetapi, Cambuk mematikannya tidak dapat melukainya. Kemudian Sihir Compressing Range yang Morine kumpulan diarahkan ke Istana Kembali dengan Ukuran yang sangat besar. Hal ini mengakibatkan Istana Kerajaan meledak dan runtuh seketika “Duarrr....” para Pasukan garis depan dikalahkan dalam sekejap.
“Size Manipulation : Self Reduction Magic. Mari, aku binasakan engkau.” Dengan posisi kuda-kuda siap tempur, Morine berkata. Reana hanya terdiam dan memberi tatapan ingin membunuh.
Di sisi lain,
“Apa-apaan ini, siapa yang berani menghancurkan istana megah ini.” Raja Gorry yang kaget melihat Istananya hancur.
“Ini semua gara-gara serangan dari Morine, Yang Mulia.” Prajurit melapor kepada Raja Gorry alias Master G..
“Sialan kau Morine, Kau akan membayarnya nanti!”
Sementara itu, Di Tempat Pertarungan Nijirou di pusat Kota, “Ternyata Kau lemah sekali, Hahahahaha...” Kata Popol sembari menghindari setiap serangan yang dilancarkan oleh Nijirou (Water).
“(Sialan. Dia cepat dan Gesit, aku harus menggunakan Teknik Clone, serta harus Melindungi Nina),” Pikir Nijirou.
“Clone Element Form : 3 Power Clone,” Nijirou kemudian membuat 2 bunshinnya (Bunshin Water Form dan Bunshin Wind Form) untuk membantunya melawan Popol. Sedangkan bunshin Wind Formnya menuju ke Perjalanan menuju ke Pantai (Tempat Posisi Nina).
“Menarik sekali, Peliharaanku. Seberapa kuat dirimu, hahahaha.”
Nijirou (Lightning) menuju ke arah Popol dan memberi serangan Kejutan, akan tetapi Popol berhasil menghindar dan menyerangnya dengan Api biru. Popol membalas serangan Nijirou dengan sihirnya.
“Blue Fire Magic : Flame Gas Bomb.” Sihir yang memancarkan Bola api yang berwarna biru kemudian meledak.
Nijirou (Water) membuat shield pelindung di dekat Nijirou (Lightning). Pertarungan mereka pun semakin sengit.
Di tempat Pertarungan Nina, Tubuh Natasha terlihat dipenuhi luka..
“Mengapa kamu melakukan ini?” Tanya Natasha dengan tubuh yang penuh dengan darah.
“Kamu sungguh Lemah dan tidak berguna, Aku benci mengatakannya Lebih baik kamu mati saja, dasar Gadis pembawa sial.” Earu tampak sangat membenci Natasha dengan alasan yang tidak logis.
Natasha hanya bisa menangis dan berharap seseorang ada yang mau datang menolongnya. Saat mendengar percakapan mereka, Nina tidak tinggal diam. Dia pun menunjukkan suatu aura yang sangat dingin dan gelap. Seketika Earu langsung melakukan teleportasi untuk menusuknya.
Saat Earu hendak menusuk Nina, pergerakannya terhenti. Kelihatannya badannya tidak bisa bergerak. Dia melihat Aura Nina memancarkan sesosok Iblis yang sangat-sangat kuat Gelap, seram, sangat menakutkan. Tiba-tiba Pakaian Nina berubah menjadi pakaian Atlet Wanita yang siap Meninju orang. (Itu Soul Dress dari Gerbang Power Punch, Toluna. akan tetapi Nina belum menyadarinya).
>> Soul Dress merupakan Teknik sihir Soul yang mana pengguna meminjam kekuatan spirit, Ketika melakukan Soul Dress, Pakaian yang dikenakan dan penampilan pengguna akan berubah.
Nina menatap EARU dengan kondisi Sangat marah kemudian berkata, “LIFE OR DIE?”
Earu tidak bisa mengelak dari Nina dan dia sangat ketakutan. Nijirou (Wind) juga melihat kejadian ini dalam semak-semak melihat Nina dengan Ekspresi Ketakutan. “(Siapa Sebenarnya Nina ini?)”
Di Reruntuhan Istana Kerajaan Gorry... Terlihat Raja Gorry sedang kewalahan. “Dimana para budak itu bersembunyi?” Tanya Raja Gorry yang sedang berdiri dengan emosi. “Menurut laporan, mereka sepertinya menuju ke pantai utara.” Jelas Prajurit itu dengan nada yang kurang meyakinkan. “Wahai semuanya... Atas perintahku, Mari kita hancurkan dan bantai para budak di Pantai Utara itu. Habisi mereka sampai ke akar-akarnya!” Raja Gorry dipenuhi oleh emosi negatif membuatnya terlihat seperti orang tidak waras yang meluap-luapkan amarahnya dan memerintah para Prajurit tersisa. Para Prajurit Bersorak dan mulai menyerbu ke pantai Utara melalui jalan Rahasia dari Istana. Di Area Pertarungan Nijirou Pusat Kota Gorry, Nijirou (Water) dan Nijirou (Lightning) bertarung melawan Popol dengan sangat sengit. Pertarungan Nijirou (Lightning) cepat akan tetapi Nijirou (Water) memiliki celah yang banyak, Popol mengambil kesempatan itu untuk menyerang celah dan titik lemah Nijirou (Water). “Dasar Lemah, Das
Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar). “Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya. “Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua. “Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine. “Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan m
Di dalam Jalan Rahasia menuju ke Pantai Utara, Sang Raja beserta Pasukannya sampai di dekat Pantai Utara dengan muncul dari sebuah Gua rahasia yang berada di bebatuan dekat Pantai, disitu Raja dan Pasukannya telah melihat para Budak Beastman yang sedang dirawat oleh Merina dan Smarter. “Hancurkan dan Bunuh semua orang yang ada disana!” Raja Gorry yang melihat para budak berada di pesisir Pantai segera memerintahkan para Prajurit untuk menyerang. “Siap Pak!” para Prajurit mengangkat senjata dan mulai menyerbu. Sebagian budak Beastman yang sudah lebih fit bersama dengan beberapa para tahanan melawan serangan para Prajurit itu. Pertempuran telah terjadi. Beberapa menit kemudian, Morine naik ke punggung Api Sirius terbang menuju ke pantai utara. Akhirnya mereka sampai di Pantai Utara yang terlihat penuh dengan pertempuran. Smarter berusaha membawa para Budak yang terluka, Merina terlihat menggunakan sihir penyembuhan jarak jauh melindungi para Tahanan dan Budak yang sedang bertarung. |
Di Pinggir Pantai Utara Kota Gorry... “Sebelum Kita menuju Planet Herby, bisakah kamu memperbaiki Ekosistem Hutan disana?” Tanya Morine kepada Kome sambil menunjuk ke arah Hutan yang berada jauh dari mereka terbakar... “Tentu saja.” Kemudian Kome menuju ke dalam hutan dengan cepat merambat ke dalam tanah. “Wood Art Magic : Forest Restore,” Seketika seluruh area hutan bercahaya hijau. Tanaman yang terbakar oleh api Hitam perlahan mulai sembuh dan hidup Kembali. Morine yang melihat pemandangan yang indah ini bergumam sambil tersenyum, “(Kamu memang hebat Nina, Energi Manamu tiada habisnya).” Kemudian setelah itu, Kome kembali ke hadapan Morine.. “Sudah selesai Master.” Ucap Kome yang tersenyum lebar.. “Terima Kasih.” Morine tampak berterima kasih kepada Kome. “Bukan masalah besar. Kalau begitu aku kembali dulu ya dadah...” Kome pamit dan melambaikan tangannya kepada Morine dan kemudian menghilang. Morine juga melambaikan tangannya dengan tersenyum. Lalu... “Nijirou, Sirius, Clor
Di ruang kemudi Kapal, “Sirius, Apa kamu melihat sesuatu?” Tanya Clori kepada Sirius yang sedang memandang Langit. “Saya hanya melihat pemandangan angkasa. Jadi, benda bercahaya berkedap kedip itu disebut sebagai bintang?” Tanya Sirius kembali kepada Clori. “Ya, itu bintang.” Jawab Clori dengan nada ceria. “Itu sangat Indah. Ini pertama kalinya aku melihat bintang.” Mata Sirius berbintang. Dia terlihat sangat kagum saat melihat pemandangan bintang yang ada melalui jendela kapal. “Tentu.” Clori hanya tersenyum saat melihat ekspresi Sirius. Diruang Dapur Kapal. Nina, Nijirou, Natasha dan Morine terlihat sibuk mempersiapkan menu makanan untuk para Beastman dan Tahanan. “Natasha San, ambilkan Tepung, Garam, dan air. Setelah itu tolong ke ruang pemandian umum untuk mendata jumlah Beastman. Agar kami bisa menyajikan porsi yang sesuai.” Nina meminta Natasha untuk mengambil beberapa Bahan makanan. “Ok.” Terlihat Natasha mengambil Tepung Terigu, Garam dan Air kemudian memberikannya kepa
Setelah itu Nina pergi ke ruang kendali untuk membawa makanan ke Sirius dan Clori. “Clori, Sirius, saatnya makan.” Nina sambil membawa Air segar kepada Clori dan Obor api ke Sirius. “Terima kasih, Master.” Ucap Clori sembari meminum Air tersebut.. “Yummy..” Terlihat Sirius melahap api dari Obor tersebut. “Mengapa Master pergi ke tempat kami untuk membawa makanan?” Tanya Sirius dengan penasaran setelah melahap api dari obor tersebut. “Jangan berkata seperti itu. Meskipun kalian hanya Jiwa Homies, kalian tetaplah hidup dan memiliki hati dan pikiran. Itu membuktikan bahwa kita sebenarnya keluarga. Tak terlepas seperti apa pun bentuknya. Kalian selalu melindungiku dan itu membuat saya sangat Bahagia.” Nina berdiri di satu sisi menatap bintang-bintang dari jendela kaca kapal kendali dengan tenang. Sirius dan Clori yang mendengar Perkataan langsung menangis dan memeluknya. Nijirou yang mengintip dari depan Pintu Ruang kendali hanya tersenyum. “(Syukurlah, tidak ada masalah serius).” P
Setelah mandi, Nina bergegas ke dapur untuk mempersiapkan sarapan. akan tetapi saat ke dapur terlihat disana ada beberapa gadis Beastman yang sedang melihat-lihat bahan makanan di kulkas dan di gudang penyimpanan makanan. Mereka tampak ingin membantu mempersiapkan Sarapan. “Master, Ada yang bisa saya bantu?” Tanya Gadis Beastman A kepada Nina dengan senyum tipis. “Hari ini kita buat menu Mie Goreng.” Ucap Nina sembari membuka Lemari stok makanan lainnya. “Mohon Maaf, Master. Akan tetapi kita sudah kehabisan Stok makanan, yang tersisa hanya tepung terigu.” Jelas Gadis Beastman B itu setelah memeriksa stok Gudang makanan. Mendengar penjelasan Gadis Beastman B, Nina sambil memegang Koin Golden dan Silver berkata “Jangan khawatir, Kita akan segera mendapatkannya. Terbukalah Gerbang Ratu Flora, Asisten Rumah, Kome, Lala.” seketika muncul Kome dan seorang Gadis berpakaian maid, berambut Pink bersanggul 2, menghadap di satu sisi berdiri. “Ada yang bisa saya bantu Master?” Tanya Kome dan L
Ketika kapal memasuki Wormhole, Seluruh Benda di sekitar bergetar. Gravitasi di dalam kapal tidak stabil. Sebagian benda terhempas ke arah belakang.. Nina yang tidak sempat duduk pun juga ikut terhempas. Saat terhempas, dia terpental ke arah Nijirou yang sedang duduk. Saat Terjun ke arah Nijirou, “Nina Chan...” Lihat Nijirou yang kaget melihatnya yang terhempas ke arahnya. Pria itu segera bersedia untuk menangkap Nina dengan kedua tangannya. Akan tetapi dia memegang bagian tubuhnya yang janggal. “(Benda Empuk apa yang telah kupegang),” Sekali Nijirou melihat, mukanya langsung memerah. “Hentikan itu.. ah..” Wajah Nina menjadi merah dan kadang-kadang mendesah. Dia melemah dan tampak sudah tidak mampu menonjoknya lagi. Nijirou terus menerus memegang dan meremas Dadanya dengan maksud menahan gaya Gravitasi. Di sisi lain, Nina pun tidak sanggup bergerak karena sangking kuatnya Dorongan Gravitasi.. “Yamete...” Ucap Nina yang nafasnya mulai terengah-engah.. Tak terasa 30 menit telah