Home / Pendekar / Mimpi Buruk Dunia Persilatan / Bab 1. Kehidupan di keluarga An

Share

Mimpi Buruk Dunia Persilatan
Mimpi Buruk Dunia Persilatan
Author: Dz

Bab 1. Kehidupan di keluarga An

Author: Dz
last update Last Updated: 2022-07-28 18:43:12

(Novel ini sisi lain dari novel Pembalik Langit Dunia Persilatan)

Bab 1. Awal

Di rumah kecil seorang anak duduk sambil menangis, ia baru saja di bully oleh teman-temannya yang berada di keluarga An, anak tersebut bernama An Lan atau Lan Shi. Sosok tua mengusap punggung An Lan mencoba memberi semangat, suara tangis terdengar merdu dan lembut, An Lan merengek meminta agar di latih bela diri.

"Kakek, mereka terus mengejekku… aku ingin jadi petarung!"

"Cucuku, kakek bukan seorang petarung, bagaimana cara kakek melatih mu!"

"Aku ingin sekali membalas mereka!"

"Sebaiknya temani kakek pergi ke kebun, memanen buah apel!"

"Iya kek!"

An Lan berjalan mengikuti kakeknya, mereka menuju kebun memanen buah, setelah selesai memanen mereka akan menjual buah di pasar. Satu jam berlalu An Lan dan kakek An Hui tiba di kebun, mata mereka disambut pemandangan pohon apel, buah-buah bergelantungan di pohon, dengan cepat Peri kecil keluar dari kantong kecil milik An Lan, ia terbang ke salah satu pohon apel.

"Apel! aku datang!" teriak Peri kecil memeluk buah apel yang tergantung.

"Cucuku, setelah memetik semua buah ini… kita jual ke pasar, aku akan membelikan gulungan tehnik dasar bela diri!"

"Benarkah, terimakasih kakek!"

"Ini wadah, sekarang ayo kita petik buah yang sudah matang!"

"Siap kek!"

Dengan penuh semangat An Lan memetik buah lalu memasukkannya ke keranjang bambu, peri kecil duduk di ranting pohon, ia melihat wajah An Lan bahagia.

"Ada apa?"

"Aku akan dibelikan buku dasar bela diri sama kakek!"

"Ouh, pelajarilah buku itu… tapi ingat, kekuatan bukan penentu segalanya!"

"Aku akan mengingatnya!"

"Bagus!"

Sambil menunggu, peri kecil mencoba mengaktifkan sedikit inti energi, pasir muncul dari dalam tanah lalu melayang di sekitar, ia menghela nafas panjang.

"Sebentar lagi aku akan tertidur, setelah itu pasir ini akan berubah warna putih dan aku bisa menyatu di tubuh Lan Shi, semua orang tidak akan mengetahui keberadaanku!" gumam peri kecil memainkan butiran pasir.

Setelah beberapa jam, An Lan dan kakeknya sudah selesai memetik semua buah apel, mereka berangkat menuju pasar, di tengah perjalanan An Lan melihat seorang anak yang berjalan bersama kedua orang tuanya, jiwa terasa sedih, perasaan iri kepada sosok yang di lihat membuat An Lan menjadi murung, An Hui menyadari kesedihan cucunya.

"An Lan, sudahlah nak… semua sudah takdir kita, tidak perlu merasa sendiri, ada kakek disini!"

"Iya kek!"

Mereka tiba di pasar, meja sudah tersedia, An Lan menaruh semua buah apel diatas meja, semua orang menghampiri penjual buah.

"Aku beli satu!"

"Aku dua!"

"Aku 10!"

"Ini!"

"Ramai sekali!" gumam peri kecil mengintip semua orang.

"Aku beli enam!"

"Baik paman!"

Disisi lain pedagang buah lainnya merasa iri dengan hasil penjualan An Lan dan kakeknya, ia membawa kapak besar menghampiri.

"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" meja tempat buah terbalik.

Semua orang tersentak kaget, mereka buru-buru pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Kalian, merebut semua pelangganku… dasar bodoh, cepat tinggalkan pasar ini atau aku bunuh kalian!"

An Lan melihat ke arah pria yang memegang kapak "Hei paman, kenapa kamu begitu… hasil tetap saja akan sama, makanya jangan menjual dengan harga mahal… kamu ingin mencari keuntungan saja!"

"Hei bocah kecil, tutup mulutmu atau aku robek!"

An Hui membungkukkan badan "maafkan cucuku, kami akan segera pergi!"

"Bagus, cepat pergi sana!"

"Tapi kek?"

"Nak, ayo kita bereskan barang-barang!"

"Iya!"

An Lan dan An Hui membereskan semua barang, mereka berjalan ke perpustakaan kota, An Hui ingin membelikan buku beladiri untuk cucunya An Lan, tidak butuh waktu lama mereka sudah berada di sana, keluarga bangsawan berlalu lalang, jubah mahal dan jubah sekte digunakan beberapa orang penting, An Lan dan An Hui berada di depan pemilik perpustakaan.

"Ada yang bisa aku bantu tuan?" ucap Pemilik perpustakaan.

"Aku ingin membeli gulungan beladiri untuk dia!"

"Nak, ayo silahkan pilih yang mana kamu inginkan… gulungan dari kulit kayu berharga 10 keping emas, gulungan berhias perak 50 keping emas, dan gulungan berwarna emas 100 keping emas, dan tiga gulungan berwarna putih hanya bisa dibeli dengan bertukar barang yang setara!"

An Hui melihat ke arah cucunya "An Lan pilih gulungan berkulit kayu, kita cuma mendapatkan 20 keping emas!"

"Iya kek!"

"Silahkan!"

An Lan melihat tumpukan gulungan di lemari, peri kecil berbisik-bisik menyuruh mengambil salah satu gulungan yang paling bawah, gulungan tersebut berjudul teknik kultivasi murni.

"Yang ini!"

"Anak ini sangat tahu kalau itu gulungan bagus untuk pemula, apakah cuma kebetulan?" gumam penjual.

"Ini 10 keping emas!"

"Terimakasih!"

"Ayo pulang!"

"Iya kek, besok aku akan mulai berlatih sendiri!"

"Oke… kakek akan siapkan makan malam!"

Dua sosok meninggalkan tempat tersebut, perasaan An Lan atau Lan Shi sangat senang setelah mendapatkan gulungan beladiri, sambil berjalan pulang An Lan melihat beberapa sosok berjubah hitam melintasi tempat tersebut, ia menoleh ke belakang dengan perasaan bingung.

"Sedang apa mereka ya? Sepertinya sedang mengintai perpustakaan kota itu?" gumam Lan Shi.

"Apa mereka ingin mencuri semua gulungan?"

"Sebaiknya malam ini aku lihat saja!"

—---------

Matahari terbenam menggelapkan dunia Nirvana, di kediaman keluarga An semua anak sedang bermain, setelah menikmati makan malam An Lan berjalan keluar rumah, ia duduk di bawah pohon untuk melihat isi gulungan, api obor dinyalakan sebagai penerangan lalu di pasangkan di batang pohon.

"Sekarang aku ingin melihat, bagaimana cara berlatih!"

Tiga orang anak berbisik satu sama lain, mereka melihat An Lan dan gulungannya, niat jahat muncul saat itu juga.

"Hei, dia baru membeli gulungan bela diri… ayo kita ambil!" ucap An Sen

"Ayo!"

"Ayo!"

An Sen, An Yin, dan An Yun berlari ke arah An Lan, dengan cepat mereka merampas gulungan di tangan anak yang sedang duduk di bawah pohon, tiga anak tertawa sambil berlari meninggalkan tempat tersebut.

"Kita mendapatkannya!"

"Hore…!"

An Lan berlari mengejar "Kembalikan gulungan itu!"

Tiga anak bersembunyi di balik semak, An Lan terhenti melangkah melihat sekeliling.

"Kemana mereka ya, aduh… sial!"

"Oh iya, sore tadi aku melihat beberapa orang berjubah hitam… sebaiknya aku ke tempat itu lagi!" gumam An Lan berbalik pergi meninggalkan kediaman keluarga.

Tiga anak yang berada di semak saling berpandangan satu sama lain, mereka mengerutkan dahinya melihat An Lan pergi begitu saja.

"Mau kemana An Lan?"

"Mungkin dia mau mengadu dengan kakek An Hui, sudah tidak apa, dia juga kakek aku!"

"Sekarang ayo kita kesana melihat isi gulungan, disini gelap!"

"Ayo!"

30 menit berlalu, An Lan yang meninggalkan kediaman keluarga sudah tiba di dekat bangunan yang menyimpan semua gulungan bela diri, di tengah kegelapan malam satu sosok anak kecil berjalan mengintip aktivitas sekitar, ia melihat ke atas atap rumah-rumah, beberapa sosok berjubah hitam mengintai tempat semua gulungan di simpan.

"Apa mereka pencuri? Sebaiknya aku beritahu pemilik rumah perpustakaan!"

Angsi berjalan menghampiri penjaga perpustakaan, ia memberitahu kalau ada yang ingin mencuri semua gulungan disini, namun penjaga tidak percaya begitu saja dan langsung mengusir An Lan.

Penjaga mendorong An Lan hingga terjatuh "Bocah bodoh, cepat pergi!"

"Aduh… kenapa aku didorong, aku cuma memberitahu!"

"Bocah, siapa yang ingin datang kesini untuk melawan semua orang, itu hanya mengantarkan nyawa mereka!" teriak penjaga.

Bibi Lumini berjalan ke luar "Ada apa ribut-ribut!"

Penjaga memberikan hormat "tetua, anak ini datang mencari masalah… dia bilang ada yang ingin mencuri semua gulungan, menurutku itu hanya lelucon, kalau benar orang itu hanya mengantarkan nyawa!"

Bibi Lumini menghela nafas panjang "Minta maaf dengannya, atau aku pecat malam ini!"

"Ba-baik!"

"Anak kecil, maafkan paman ya!"

"Heh..!" An Lan memalingkan wajahnya.

"Nak, ayo masuk dan ceritakan apa yang kamu ketahui!"

"Iya!"

"Penjaga, perketat penjagaan dan panggil semua pasukan khusus!" ucap Bibi Lumini memerintahkan prajuritnya.

"Siap bos!"

Bersambung…

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Frederick Tantra
ceritanya agak panjang
goodnovel comment avatar
Riswan Af
wah cerita yang sangat menarik.
goodnovel comment avatar
Fertikal Ama Gabrian Ndruru
mantap anak belajar sendiri
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 30. Akhir Pertarung

    DF 30. Akhir PertarungDi atas langit terlihat dua petarung legendaris beradu pedang, dua kekuatan dan kecepatan saling dorong satu sama lain. Karena tidak ada pilihan terakhir, Lan Shi menggunakan gaya bertarung milik Ibu Ratu Lien yaitu Immortal Lin Yin, Immortal Lin Yin adalah putri dari leluhur Gerbang Dosa dan memimpin keluarga Immortal Jiwa Suci."Tangisan Dewi Pedang…!""Dendam Pedang… Langit Penghancur!""Yeaaaaaaaaaa!" teriak dua sosok mengayunkan pedang sekuat tenaga"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pedang berbenturan, bola mata Lan Shi diselimuti petir-petir emas, sedangkan bola mata Dewa Langit bersinar keemasan, mata saling menatap dingin memberitahu kalau berada di kemarahan puncak."Dewa Langit… awal mula perang ini adalah kalian yang menyerang dunia fantasi…!" "Lan Shi, hari ini mataku terbuka lebar karena ada orang yang mampu membuatku menikmati pertarungan panjang… itu salah kalian yang terlalu lemah, tapi aku tidak menyangka kalau dunia persilatan memiliki le

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit Kuno

    DF 29. Kaisar Lan VS Dewa Langit KunoWaktu terus berlalu, tidak terasa sudah 10 tahun pertarungan berlangsung. Stok penyimpanan pil energi dan pil pemulihan sudah mulai menipis, yang tersisa hanya tanaman obat di cincin penyimpanan. Dalam kurung waktu 10 tahun Lan Shi bertarung dalam keadaan tubuh jiwa melawan Dewa Langit Kuno, disisi lain Kaisar Api dan Dewa kehancuran sudah mencapai batas kemampuan untuk melanjutkan pertarungan.Kaisar Api berlutut di kehampaan "sial… yang tersisa hanya energi murni dunia bawah… tidak ada pilihan lain selain menggunakan kekuatan terakhir!" Dewa kehancuran menelan satu butir pil "ini pil energi terakhir… aku sudah sangat kelelahan, tua bangka ini sangat sulit dihadapi… seperti aku juga harus menggunakan kekuatan terakhir!" Dua sosok merapalkan segel tangan, teknik penghenti waktu Dewa langit dan teknik pembeku milik Lan Shi hancur dihempas gelombang energi, saat itu juga dua sosok mengambil alih tubuh fisik. Lan Shi melihat kaisar langit dan Dewa

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 28. Pertarungan semakin memanas

    DF 28. Pertarungan semakin memanasDewa bumi sudah berhasil di kalahkan, namun Maxi juga menerima beberapa luka serius, ia juga harus memulihkan kondisi dalam kurung waktu cukup lama. Di tengah dunia fantasi terlihat empat sosok masih bertarung sengit, Kaisar Api melawan Dewa kehancuran, Lan Shi berhadapan dengan Dewa Langit. Pertarungan tingkat tinggi hampir tidak diketahui oleh satu orang pun kecuali yang tersisa di dunia fantasi. Lan Shi melesat terbang menghindari Dewa langit yang membuka segel kekuatannya, waktu dalam jarak 100 meter di sekitar Dewa langit terhenti begitu saja, hal ini membuat Lan Shi harus berhati-hati. Pria berjubah Gerbang Dosa memikirkan cara untuk memberikan perlawanan."Tehnik ini lebih tinggi daripada tehnik jiwa suci yang hanya menghancurkan sekitar… sekarang apa yang bisa aku lakukan, sedangkan Roh kitab sudah tertidur pulas?" gumam Lan Shi menambah kecepatan terbang"Sampai kapan kamu akan menghindar!" teriak Dewa Langit memukul kehampaan"DUARRRRRRRRR

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 27. Hampir mati ( Maxi )

    DF 27. Hampir mati ( Maxi ) Legenda pertarungan masih terjadi di dunia fantasi, semua orang sudah meninggalkan dunia fantasi 100 tahun lalu, namun tidak satupun orang dunia persilatan yang berhasil pulang untuk bertemu keluarga. Diatas langit 12 batu besar seukuran gunung berterbangan kesana-kemari, Maxi terbang dengan kecepatan tinggi menghindari semua serangan."Sampai kapan kamu menghindar.. meskipun Lan Shi ada disini, aku juga bisa membunuhmu!" ucap Dewa Bumi menggunakan pesan mentalMaxi merendahkan kuda "Teknik Bertarung… Pesona Pedang Malam!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" 12 batu besar terbelah dua Dewa Bumi melihat Maxi terbang ke arahnya "Baiklah… Palu Bumi!""Mata Pedang!" "Yaaaaaaaaaaaa….!" teriak dua sosok mengayunkan pedang "Trak-!" langit terbalut dua"DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "Kamu pikir aku lemah, terlalu arogan!" teriak Dewa Bumi mendorong mundur MaxiMaxi menarik semua kekuatan di lubang hitam "Yeaaaaaaaaaa…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa bumi munc

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno

    DF 26. Lan Shi, Kaisar Api, Maxi Vs Tiga Dewa Kuno100 tahun berlalu. Selama 100 tahun pertarungan dua Kaisar melawan tiga Dewa Kuno berlangsung, Maxi dan Kaisar Api sudah mengeluarkan kekuatan penuh, kehampaan hancur dimana-mana dan gravitasi terbalik akibat imbas pertarungan. Kilatan cahaya dan dentuman keras terus terdengar di langit dunia fantasi, selama 100 tahun mayat Lan Shi diselimuti energi pelangi. Roh pedang Sou Yu membuka matanya, ia tertidur cukup lama untuk memulihkan kondisi jiwa, sedangkan jiwa pegasus, Roh kitab dan jiwa terkutuk masih tertidur pulas. Sou Yu melihat Lan Shi terkurung di pedang neraka, ia juga tidak melihat Roh kitab dan jiwa Pegasus. "Sou Yu.. tolong bantu aku keluar dari sini!" "Apa… bagaimana bisa kamu masuk ke dalam sana?" tanya Roh pedang Sou Yu "Aku memperbaiki pedang dan melakukan penyatuan dua pedang, setelah selesai aku tertarik masuk kedalam sini!" "Baiklah, aku akan segera menolongmu!" ucap Roh pedang menarik jiwa Lan Shi keluar dari d

  • Mimpi Buruk Dunia Persilatan   DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa Kuno

    DF 25. Roh Kitab Vs Tiga Dewa KunoPertarungan besar terjadi di pusat dunia fantasi, 30% dunia fantasi rata dengan tanah, lubang besar tercipta akibat ledakan, di tengah arena pertarungan kubus raksasa seukuran gunung berputar-putar. Roh kitab yang menggunakan tubuh Lan Shi memberikan perlawanan kepada tiga pemimpin dewa kuno."Aura Kekacauan… Dewa-dewi Olympus!""Yeaaaaaaaaaa…..!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" suara Guntur menggetarkan bumi"Aaaaaaaaaaa…!" teriak pria berjubah putih menarik semua kekuatan Athena goddess"Aaaaaaaaaaa…!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Langit terbelah dimana-mana, bumi terjadi gempa, angin berhembus kencang, dunia fantasi sudah seperti neraka di depan mata. Maxi dan Kaisar Api berdiri melihat pria berjubah putih memiliki aura kekacauan Dewa-dewi Olympus, disisi lain? Dewa Dong Lun memerintahkan semua orang untuk meninggalkan dunia fantasi."Gawat… ternyata cucuku di kendalikan kekuatan takdir, sekarang tidak ada pilihan lai

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status