Share

Kalian Akan Cerai

Penulis: Fin Nabh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-03 21:21:03

“Ayo dong, Hubby… katanya mau nurutin semua maunya baby.”

Aurora mendesah manja. Posisinya sudah siap tidur. Ia menatap Nicholas dari balik selimut, mata berkilat penuh harap.

Nicholas, yang duduk di tepi kasur dengan punggung sedikit bersandar ke tiang ranjang, menutup bukunya pelan. “Nanti lah. Gue agak geli. Biarin gue terbiasa dulu.”

Aurora cemberut menatapnya. “Tinggal bilang, ‘Rara sayang, aku cinta kamu’. Segampang itu, kok.”

Nicholas mendengus, tapi sudut bibirnya sempat terangkat. Ia mencondongkan tubuh, siku bertumpu di kasur dekat pinggang Aurora, jarak mereka tinggal sejengkal.

“Lo pikir gampang buat gue bilang gitu-gituan?” gumamnya, menatap mata Aurora lekat-lekat.

Aurora pura-pura merengut, lalu menarik selimut sampai ke dagu. “Yaudah. Jangan salahin aku kalau baby jadi ngambek.”

Nicholas berdecak, jemarinya menyentuh selimut di dekat tangan Aurora, sebelum akhirnya ia bergumam lirih.

“...Rara sayang....”

Aurora sempat membeku, lalu pipinya memanas. Jantungnya berdebar,
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Misi Menggoda Hati   Liora atau Rora?

    “Misi, Tuan… di depan ada Nyonya Aurora,” ucap salah seorang ART sambil menunduk sopan di ambang pintu ruang keluarga.Papi Bayu yang sibuk bermain balok susun dengan Baby Liora, menoleh sebentar.“Oh, Rora?” serunya, lalu bangkit sambil tetap menggendong batita itu.Ia berjalan santai ke ruang tamu. Disana, Aurora sang menantu sedang duduk menunggu di sofa.“Kok gak langsung masuk aja, Ra?”Aurora menoleh dan tersenyum kecil saat melihat Papi Bayu datang menggendong Liora. “Tadi takut ganggu. Kayaknya lagi quality time banget sama Lio,” ucapnya ringan.Papi Bayu tertawa pelan. “Ya namanya juga cucu kesayangan. Nih, liat aja tuh ekspresinya waktu denger suara kamu.”Baby Lio yang berada di pelukan Papi Bayu langsung menggeliat riang, tangannya menggapai-gapai ke arah Aurora. “Mamama!” celotehnya sambil tertawa.Aurora merentangkan tangan dan langsung menyambut Liora ke dalam pelukannya. “Iya, sayang… Mama datang. Kangen ya?”Papi Bayu duduk di sofa seberang, mengamati interaksi keduan

  • Misi Menggoda Hati   Baby

    2 Tahun Kemudian…Adelia tertawa lirih saat explore instagramnya terdapat video lucu. Dia menatap ke sekeliling dengan canggung untuk meyakinkan kalau para petugas administrasi masih dengan kegiatan mereka. Syukurlah kalau mereka tidak terganggu akibat tingkah aneh Adelia yang asyik menikmati hiburan di social medianya.Scroll.. scroll.. and.. DEGJari Adelia membeku saat layar ponselnya menampilkan sebuah foto bayi lucu. Tapi anehnya, dada Adelia terasa sesak. Air matanya memaksa ingin keluar.Tidak ada yang salah dari foto bayi itu. Yang salah hanya ada pada sang pengirim foto.Ryan DavisSudah dua tahun berlalu.. dosen tampannya itu sudah punya anak saja. Sedangkan Adelia masih betah dengan kesendiriannya kali ini.Bohong kalau Adelia tidak memiliki perasaan untuk Ryan. Hampir satu tahun mereka berinteraksi sebagai dosen pembimbing dan mahasiswa, membuat perasaan itu tumbuh di hati Adelia. Terlebih lagi perlakuan Ryan pada Adelia yang berbeda dengan mahasiswa bimbingannya yang lain

  • Misi Menggoda Hati   Kalian Akan Cerai

    “Ayo dong, Hubby… katanya mau nurutin semua maunya baby.”Aurora mendesah manja. Posisinya sudah siap tidur. Ia menatap Nicholas dari balik selimut, mata berkilat penuh harap.Nicholas, yang duduk di tepi kasur dengan punggung sedikit bersandar ke tiang ranjang, menutup bukunya pelan. “Nanti lah. Gue agak geli. Biarin gue terbiasa dulu.”Aurora cemberut menatapnya. “Tinggal bilang, ‘Rara sayang, aku cinta kamu’. Segampang itu, kok.”Nicholas mendengus, tapi sudut bibirnya sempat terangkat. Ia mencondongkan tubuh, siku bertumpu di kasur dekat pinggang Aurora, jarak mereka tinggal sejengkal.“Lo pikir gampang buat gue bilang gitu-gituan?” gumamnya, menatap mata Aurora lekat-lekat.Aurora pura-pura merengut, lalu menarik selimut sampai ke dagu. “Yaudah. Jangan salahin aku kalau baby jadi ngambek.”Nicholas berdecak, jemarinya menyentuh selimut di dekat tangan Aurora, sebelum akhirnya ia bergumam lirih.“...Rara sayang....”Aurora sempat membeku, lalu pipinya memanas. Jantungnya berdebar,

  • Misi Menggoda Hati   Rasanya Aneh tapi Bahagia

    Aurora menunduk, menyembunyikan rona merah di pipinya. Rasa hangat yang aneh menyelinap di dadanya.Nicholas berdeham kecil, lalu berdiri. “Lo pasti lapar. Gue bawain sarapan.”Tanpa menunggu jawaban, ia berjalan ke meja kecil di sudut ruangan. Sebentar kemudian, Nicholas kembali dengan nampan berisi roti panggang, omelet, dan segelas susu hangat.Aurora memandangi nampan itu dengan ragu. “Kamu… masak sendiri?”Nicholas mendengus. “Lo pikir gue nggak bisa masak?””Aku kirain kamu cuma bisanya bentak-bentak doang.” Aurora sedikit mencibir.Nicholas melotot kecil. “Diam, makan.”Ia duduk di sisi kasur, lalu tanpa bertanya lebih dulu, menyuapkan roti dan omellet yang telah ia potong kecil menggunakan garpu di depan mulut Aurora.“Eh—” Aurora hampir protes, tapi akhirnya membuka mulut juga. Sarapan hangat itu terasa sederhana, tapi ada sesuatu yang membuat tenggorokannya tercekat.“Gimana? Enak?” tanya Nicholas pura-pura datar, padahal matanya memerhatikan ekspresi Aurora.Aurora mengangg

  • Misi Menggoda Hati   Gue Juga, Ra

    Suara dering telepon memecah keheningan ruang kerja Papa Vincent. Di layar ponsel, tertera nama menantunya.Vincent menghela napas. “Nicholas…” gumamnya, lalu menekan tombol hijau.“Halo?”“Papa.” Suara Nicholas terdengar berat, nyaris seperti menahan emosi. “Saya mau nanya satu hal. Aurora… beneran hamil?”Vincent terdiam sejenak sembari menyandarkan tubuhnya pada kursi kerjanya, sedang matanya menerawang menatap langit malam.“Iya. Rora hamil. Kenapa?”Hening beberapa detik di seberang. Lalu tawa pendek Nicholas terdengar, getir. “Kenapa kalian tidak ada yang ngasih tau saya? Apa kalian sengaja?”“Aurora… butuh ketenangan. Jangan ganggu putri saya.”“Saya suaminya!” suara Nicholas meninggi. “Saya punya hak buat ketemu sama istri dan anak saya sendiri!”

  • Misi Menggoda Hati   Menghilang

    Saking sibuknya kembali merintis showroom mobil mewah yang reputasinya sempat hancur, Nicholas hampir tak punya waktu memikirkan hal lain.Hampir.Karena meskipun ia marah dan kesal pada Aurora. Perempuan yang telah membuatnya kehilangan hampir seluruh sumber pemasukannya, yang entah kenapa, malam-malamnya selalu dihabiskan untuk menunggu telepon dari wanita itu.Nicholas berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit kamar yang remang. Jemarinya tanpa sadar menggulir layar ponsel, membuka kontak yang sama, menunggu nama “Rara” muncul di layar.Dia membenci dirinya sendiri karena ini.Dia tahu seharusnya dia marah, menjauh, atau bahkan melupakan perempuan itu. Tapi setiap kali mengingat suara lirihnya yang menangis di panggilan terakhir, ada bagian dari dirinya yang melunak.Panggilan terakhir dari Aurora adalah hampir sebulan yang lalu. Setelahnya sudah tidak ada lagi. Namun, ia masih menunggu hingga kini."Dasar bodoh…" gumamnya pada diri sendiri, membuang ponsel ke kasur, lalu me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status