Pitaloka mulai merasa ada yang aneh dengan Kenn, Clay, dan Kazuha semenjak pertemuannya dengan mereka di persimpangan koridor kampus hari itu.
Namun saat ia mencari informasi tentang mereka, ia tidak menemukan informasi apa pun. Bahkan ia sudah meminta pertolongan kepada Central untuk menemukan jejak digital ketiga pria itu. Namun Central sendiri malah kehilangan banyak data penting saat sedang mencari jejak digital tentang ketiga orang itu. Seakan-akan ada sesuatu yang melindungi ketiga orang itu dan tidak segan-segan menyerang balik ke orang-orang yang ingin mencari tau lebih dalam tentang mereka bertiga.
Satu-satunya yang terpikirkan oleh Pitaloka saat mengetahui itu adalah Fla. Ia mulai berpikiran bahwa ketiga orang itu adalah anggota Fla. Maka dari itu, tidak ada satu pun orang yang bisa mencari informasi lebih dalam tentang ketiga orang itu. Namun melihat dari keadaan yang ada, Kazuha dan Kenn tidak pernah bersama. Mereka memang sering terlibat dalam kejadian yang sama. Namun ia belum sama sekali melihat kedua orang itu bersama lebih dari sepuluh menit. Seakan-akan memberikan pertanda bahwa Kazuha bukanlah berasal dari kelompok yang sama dengan Kenn dan Clay.
Ditambah lagi Clay terlihat asing dengan Kazuha. Membuatnya semakin yakin bahwa Kazuha dan Kenn berada di kelompok yang berbeda.
Namun hal itu membuatnya semakin pusing. Jika memang Kazuha berasal dari kelompok yang berbeda dengan Kenn, maka sebenarnya berasal dari kelompok mana kah orang itu? Dengan kemampuan hawa kehadirannya yang sangat tipis dan kemampuan bela dirinya itu bukanlah sebuah kemampuan yang bisa dimiliki oleh manusia biasa. Setidaknya ia yakin bahwa seseorang bisa melakukan dan memiliki kedua kemampuan itu jika memang orang itu sudah melewati banyak sekali pelatihan yang sangat keras. Dan itu pun dengan level yang sangat tinggi.
Pitaloka yang tadinya sedang ada di dalam kelas untuk mengambil tasnya yang ketinggalan pun langsung keluar saat sudah mengambil tasnya. Ia mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah ruang lab kimia untuk mengikuti salah satu mata kuliahnya.
Perjalannya memang tidak terlalu lama, karena jaraknya yang memang tidak terlalu jauh.
Langkahnya terhenti saat melihat ada seseorang laki-laki sedang bersandar di tembok ruang kimia sambil menatap ke arah sebuah buku yang sedang dipegangnya.
Laki-laki itu adalah Kazuha. Menyadari keberadaan laki-laki itu membuatnya bingung. Pasalnya seharusnya Kazuha tidak berada di tempat itu. Mata kuliah mereka berbeda. Membuatnya bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan laki-laki itu berada di luar lab kimia.
Karena penasaran ia pun menghampiri laki-laki itu. Dan menghentikan langkahnya tepat di depan laki-laki itu.
Kazuha yang menyadari Pitaloka berhenti di hadapannya pun mengalihkan pandangannya ke arah Pitaloka.
"Sedang apa kamu di sini?" tanya Pitaloka.
"Tidak ada. Aku hanya sedang menjaga adikku," jawab Kazuha sambil menutup buku yang tadi ia baca.
"Menjaga dari apa? Di sini kampus, jadi tidak akan ada kejahatan terjadi di tempat ini."
"Kamu tidak ada di sisinya. Itu yang membuatku harus berada di sisinya. Namun sekarang kamu sudah kembali. Jadi aku akan pergi."
Kazuha berdiri tegak. Berniat untuk meninggalkan tempat itu sesegera mungkin.
"Apa kamu tau sesuatu tentang Central?" tanya Kazuha tanpa membalikan badannya.
Sontak Pitaloka tertegun mendengar hal itu. Karena tidak banyak orang yang mengetahui Central. Memang benar Central adalah bagian dari kepolisian. Namun kelompok itu adalah kelompok yang sangat rahasia. Dan yang membuatnya semakin terheran-heran adalah bagaimana laki-laki itu tau tentang organisasinya.
"Tidak tau. Memangnya itu kelompok apa?" tanya Pitaloka berpura-pura tidak tau.
"Kemarin aku mendengarnya dari pedagang ramen yang ada di pusat kota. Katanya Central adalah pasukan yang buat oleh kepolisian pusat untuk menangkap dan mencari informasi lebih lanjut tentang Fla. Hanya itu yang dia katakan. Jadi aku sedikit penasaran dengan kelanjutannya," balas Kazuha.
"Oh, begitu. Namun sepertinya kelompok itu tidak terlalu dikenal di masyarakat. Jadi bukankah seharusnya kelompok itu adalah kelompok rahasia. Akan sangat berbahaya bagimu jika kamu mencari tau lebih dalam tentang mereka."
"Ya. Aku tau itu. Maka dari itu aku mencari informasi tentang mereka. Aku tidak ingin adikku berteman dengan salah satu dari anggota mereka. Karena jika memang benar ia berteman dengan salah satu dari mereka, pasti suatu saat nanti adikku akan terlibat masalah dengan Fla. Jadi sebelum semua itu terjadi, aku ingin memastikannya."
Pitaloka mengepalkan tangannya setelah mendengar hal itu. Ia tidak pernah berpikir seperti itu sebelumnya. Ia pikir persahabatannya dengan Sea akan baik-baik saja selama ia berada di dekatnya. Namun setelah mendengar itu ia tersadar akan sesuatu. Kedekatan antara dirinya dengan Sea adalah hal yang salah. Karena bisa saja Sea terlibat dalam masalahnya. Dan jika memang itu terjadi, maka akan sulit Sea terbebas dari segala masalahnya dengan Fla.
"Oh, iya. Terima kasih karena sudah menjadi teman adikku selama ini. Aku bersyukur karena selama ini dia dilindungi olehmu," ujar Kazuha sambil menengok ke arah Pitaloka.
"Tidak masalah. Lagipula dia juga sering membantuku," jawab Pitaloka dengan sebuah senyuman tipis.
"Berhati-hatilah. Fla akan menyadari identitasmu yang sebenarnya jika kamu terus menonjol. Selamat tinggal, Inspektur."
Tubuh Pitaloka menegang saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut seorang Kazuha. Inspektur adalah pangkatnya di dalam Central. Dan seharusnya informasinya sebagai bagian dari Central sangatlah dijaga rapat-rapat. Sehingga tidak ada satu pun orang luar Central yang mengetahui tentangnya. Namun ia jelas sekali mendengar Kazuha memanggilnya menggunakan posisi jabatannya di Central. Memberikan tanda bahwa Kazuha sudah mengetahui kebenaran tentangnya.
Karena Kazuha sedang ada hal yang diurus secara mendadak, Sea harus pulang sendiri kali ini. Namun siapa sangka, Pitaloka tiba-tiba saja ingin berkunjung ke rumahnya untuk sekedar bermain.Tentu saja mengetahui hal itu membuatnya senang, karena akhirnya ia bisa mengenalkan temannya pada kakeknya.Mereka berdua melangkahkan kakinya menuju ke arah luar kampus. Namun langkah mereka terhenti karena Inori dan Owl menghalangi jalan mereka.Pitaloka yang menyadari akan hal itu pun langsung menatap malas kedua orang itu. Pasalnya kedua orang itu lagi-lagi menghambatnya."Kita tidak punya waktu banyak. Jadi langsung ke intinya saja," ujar Pitaloka sambil menatap tajam Inori."Tenang saja. Aku tidak berencana apa-apa. Aku hanya ingin berbincang sebentar dengan kalian. Kalau kalian berkenan, ayo kita bicara di cafe yang ada di samping kampus. Aku akan membelikan kalian makanan dan minuman yang kalian mau. Anggap saja ini sebagai tanda salam kenal dariku," ujar Inori sambil tersenyum kecil."Aku
Owl mengikuti Kazuha ke sebuah distrik terlarang. Ia tadinya berniat untuk kembali ke pasukan pengawal dan bergabung bersama mereka. Namun entah kenapa, Owl merasa bahwa sekarang Kazuha lebih bisa diandalkan dibanding para pengawal keluarga Esperion. Owl tidak tau ia akan pergi ke mana dan akan menemui siapa. Sampai pada akhirnya ia memasuki sebuah club' malam yang diisi oleh banyak sekali pelacur, mafia, dan banyak lagi orang-orang yang memang bekerja sebagai penjahat. Owl mulai mengetahui siapa yang akan ia temui saat ia melihat ada salah satu tangan kanan seorang mafia terkenal mengobrol dengan Kazuha. Ada satu nama pemimpin mafia yang terlintas di pikirannya. Ia pikir itu hanyalah dugaan bodoh. Karena tidak mungkin seorang mahasiswa biasa seperti Kazuha bisa memiliki koneksi dengan seorang pemimpin mafia yang terkenal akan kekejaman dan kuasanya yang sangat luas. Namun Owl sadar bahwa bukan dugaannya itu yang bodoh. Melainkan dirinya. Mereka berdua sekarang berhadapan dengan
Owl yang tadinya juga mengikuti Kazuha menggunakan motor salah satu mafia sempat tertinggal. Hingga jarak antara dirinya dengan Kazuha terbilang cukup jauh. Untuk beberapa menit, Owl tidak dapat melihat sosok Kazuha. Namun karena Owl tau betul lokasi yang dimaksud oleh Shu tadi, Owl langsung menuju ke sana saja tanpa harus memikirkan tentang keberadaan Kazuha.Saat sudah berada di dekat dermaga, Owl melihat ada motor sport terparkir di area luar. Motor itu adalah motor yang digunakan oleh Kazuha tadi. Yang menandakan bahwa sekarang laki-laki itu sudah berada di sana.Owl mencoba untuk mendekati area dermaga untuk melihat dan memantau situasi yang ada. Menurut informasi dari Shu tadi, dermaga terbengkalai ini adalah markas dari sebuah kelompok penjahat. Yang berarti seharusnya ada banyak sekali orang yang berjaga di sekitar sana.Owl merasa aneh karena merasa ia dapat masuk dengan mudah tanpa adanya penjagaan. Owl mulai merasa ada yang janggal. Keberadaan penjaga yang entah ke mana ini
Owl berhasil masuk ke dalam gedung. Ia dapat melihat sosok Pitaloka, Inori, dan Sea sedang duduk di pinggir gedung dengan keadaan tangan dan kakinya diikat menggunakan sebuah tali bangunan.Penjagaan yang ada di sana sangat ketat. Jadi akan sangat mustahil untuk Owl bisa menyelamatkan mereka dengan cara mengendap-endap. Membuatnya tidak ada cara lain, selain langsung menampakkan diri dan mencoba untuk mengalahkan para penjaga satu per satu.Ketua kelompok penjahat yang menyadari keberadaan Owl pun hanya bisa tersenyum renyah. Pasalnya ada tikus penjaga yang dengan sengaja masuk dalam jebakan yang telah ia buat. Dengan begini, ia tidak perlu lagi mencari Owl.Carlo. Ketua dari kelompok itu mendapatkan perintah dari pusat untuk menangkap Inori berserta Owl. Tadinya ia pikir ia akan gagal dalam misi ini, karena Owl berhasil selamat dari penculikan tadi. Namun sekarang ia tidak perlu khawatir lagi, karena Owl sekarang sudah ada di hadapannya.Carlo memerintahkan salah satu anak buahnya un
Rencana awalnya adalah Kazuha mengurus anak buah yang tersisa dan Owl melepaskan ikatan Inori, Pitaloka, dan Sea lalu membawa ketiga orang itu pergi menjauh dari gudang.Namun semuanya terjadi lebih cepat dari apa yang diperkirakan. Kazuha berhasil mengalahkan seluruh anak buah Carlo yang tersisa seorang diri sebelum Owl berhasil melepas ikatan Sea. Kazuha memberikan tanda pada Owl untuk menjauh dari Sea menggunakan tatapan matanya. Ia mendekat ke arah Sea dan melepaskan tali pengikat yang ada di tangan dan kaki Sea menggunakan pisau yang tadi ia ambil dari Carlo.Saat tali yang mengikat tubuh Sea lepas, Sea langsung menangis sambil memeluk erat tubuh Kazuha. Terlalu banyak air mata yang dikeluarkan oleh perempuan itu, hingga bagian dada Kazuha basah.Kazuha sendiri hanya tersenyum puas. Karena dirinya benar-benar bisa menyelamatkan adiknya. Namun senyumannya itu hanya sesaat. Setelah senyuman itu berakhir, Kazuha menyentuh salah satu titik saraf yang ada di leher Sea yang mengakibat
Mata Pitaloka membulat sempurna saat menyadari apa yang terjadi. Ia memang sudah lima tahun bekerja di Central. Ia juga sudah mendapatkan posisi yang cukup tinggi di Central. Namun baru kali ini ia mendapati kejadian seperti ini.Berbeda dengannya yang hanya memimpin satu pasukan, Molveus adalah petinggi dari segala petinggi. Jadi Molveus dapat memimpin segala pasukan yang ia suka. Dan ia telah membentuk sebuah pasukan yang di mana anggota dari pasukan itu adalah anggota-anggota terbaik yang telah dipilih dari setiap kelompok yang ada di Central.Molveus yang sangat jarang sekali turun tangan dan terjun langsung ke area kejadian. Sekarang datang membawa pasukannya untuk membukakan jalan untuk mereka bertiga.Mereka bertiga? Tentu saja itu tidak. Pitaloka sadar bahwa Molveus melakukan ini semua bukan untuk dirinya atau pun Sea. Melainkan untuk Kazuha. Membuatnya bertanya-tanya siapakah sebenarnya seorang laki-laki yang berdiri di sampingnya sekarang ini, sampai-sampai bisa membuat Molv
Kenn dan Clay berjalan masuk ke sebuah rumah sakit yang ada ibu kota. Kenn membawa sebuah kantong plastik yang berisikan makanan dan minuman. Ia membawa semua itu karena ia yakin orang yang akan ia temui saat ini belum makan sama sekali.Sampailah mereka di depan sebuah ruangan pemeriksaan. Mereka berdua dapat melihat seorang laki-laki yang sedang duduk di kursi tunggu dengan bagian pipi kanannya tertempel sebuah kain kasa untuk menutupi dan mengobati luka yang didapatinya akibat pertarungan tadi.Laki-laki itu adalah Kazuha. Kazuha menunggu Pitaloka dan Sea yang sedang diperiksa oleh dokter.Kenn menyodorkan plastik yang ia bawa ke arah Kazuha tanpa mengatakan apa pun. Kazuha pun menatap ke arah Kenn tanpa ekspresi apa pun."Aku tidak pernah tau kalau kantin rumah sakit bisa semewah itu. Harusnya dulu aku mengambil profesi dokter saja," ujar Kenn lalu memakan cemilan yang ia pegang di tangan kanannya."Ya. Harusnya kamu melakukan itu saja," jawab Kazuha sambil mengambil plastik yang
Kenn yang tadinya sedang berjalan santai di koridor kampus pun menghentikan langkahnya saat tiba-tiba Pitaloka menutupi jalannya.Kenn menatap perempuan itu dengan perasaan penasaran. Seingatnya ia sama sekali tidak membuat masalah dan juga tidak terlibat sebuah pertingkaian dengan perempuan itu. Namun mengapa sekarang perempuan itu menghadang jalannya?"Bisa ikut aku sebentar?" tanya Pitaloka dengan wajah serius."Tergantung apa yang akan kamu bicarakan," jawab Kenn."Tentang penculikan kemarin."Kenn menghembuskan nafas panjang mendengar hal itu. Kenn sebenarnya tidak ingin terlibat dalam pembahasan tentang penculikan kemarin. Namun ia juga tidak bisa menghindar begitu saja karena Kazuha terlibat dalam kasus kemarin. Jika ia meninggalkan Pitaloka begitu saja, maka Pitaloka pasti akan mengawasi pergerakan Kazuha secara intens dan itu juga akan merepotkannya.Kenn pun mengangguk pelan tanda bahwa ia akan mengikuti Pitaloka. Mereka berdua berjalan bersama ke arah taman kampus yang mem