Share

Chapter 139 — Balasan Untuk Orang Yang Melewati Batas

Suara langkah kakinya terdengar menggema di ruangan gelap ini seiringan dengan bertambahnya anak tangga yang ia jajaki.

Kosong. Ini bukan kali pertamanya ia memasuki ruangan bawah tanah sehingga ia tahu kapan waktu pergantian penjaga supaya ia dapat menghindarinya.

Penjara bawah tanah. Ia berdiri persis di depan sel kosong yang dulunya merupakan tempat mereka mengurung sang ibunda. “Aku datang.” Tuturnya kepada udara kosong.

Kala itu, ketika usianya belum genap sepuluh tahun, sang ibunda ditangkap atas tuduhan percobaan pembunuhan putra mahkota, hal yang sama sekali tak pernah dilakukannya.

Sekuat apapun ia mencoba, sekeras apapun teriakan yang keluar dari mulutnya tak mampu mencegah eksekusi yang mereka lakukan. Bahkan untuk membersihkan nama mendiang ibunya saja ia tak mampu.

“Ah.” Pria itu mengusap wajahnya. “Belakangan ini aku sangat sensitif.”

Padahal sang ibunda pernah memintanya untuk terus melaju melanjutkan hidup tanpa menoleh ke belakang, tapi ia tak mendengarkan kata-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status