Share

Chapter 18

Ochi sedikit heran saat mendapati kondisi rumah orang tuanya dalam keadaan yang sepi-sepi saja. Seperti tidak ada orang di dalam rumah. Biasanya setiap sore menjelang malam begini, ayahnya suka sekali duduk di teras rumah, sambil menikmati semilir angin sore. Apalagi jika ditemani dengan secangkir kopi hitam kesukaannya.

Tok! Tok! Tok!

"Ayah! Ibu!" Ochi mulai memanggil-manggil kedua orang tuanya. Namun tidak terdengar sahutan sama sekali. Setelah cukup lama menunggu dan tidak mendapatkan jawaban sama sekali, akhirnya Ochi memutuskan untuk masuk dan menunggu mereka di dalam rumah saja. Seingatnya, ia masih memiliki kunci cadangan di tasnya. Sepertinya memang kedua orang tuanya sedang keluar rumah. Sakit-sakit begini malah keluyuran. Apakah mereka berdua sedang ke rumah sakit ya? Batin Ochi.

Ochi merogoh-rogoh sisi terdalam tasnya. Mencari-cari kunci rumah cadangan yang syukurnya ada di dalam tas. Ochi pun segera ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status