Share

Diantara Dua Pilihan

Safiyya menatap kertas di atas meja rias dengan was-was. Sudah sejak pagi ia ragu antara harus membuka kertas itu atau tidak. Pasalnya beberapa hari ini perutnya selalu mual, Safiyya juga sudah telat datang bulan. Karenanya tanpa sepengetahuan siapapun ia memeriksakan diri ke dokter. Bukannya bahagia dengan kabar itu, Safiyya justru semakin kacau.

Tak berapa lama suara dering ponsel membuyarkan lamunan Safiyya. Diangkatnya panggilan itu yang ternyata dari Maira. Ia sampai lupa bahwa hari ini ada janji dengan sahabatnya.

"Saf, kamu udah siap, kan? Buruan dong ke sini. Aku butuh kamu nih." Maira terdengar panik.

"Iya, aku sama Gibran udah siap kok. Tinggal berangkat."

"Okey, aku tunggu, ya, jangan lama-lama. Assalamualaikum."

Safiyya mengangguk, meski orang di seberang tak melihat. "Ya. Wa'alaikumsalam." Sambungan terputus setelah itu.

Hari ini Maira menyuruh Safiyya ikut meninjau persiapan gedung yang akan dipakainya untuk acara pertunangan. Sekaligus membantunya membeli semua keperlua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status