Share

Janur Kuning Belum Melengkung Masih Bisa Ditikung

“Kalau mau mesum ya nikah dulu!” Nino geleng-geleng kepala, ia berdiri tidak jauh dari tempat Melody dan Edwin.

Edwin langsung bangkit dari atas tubuh Melody, pun dengan Melody yang ikut berdiri. Keduanya merasa sangat canggung dengan jantung yang sama-sama berdegup kencang.

Untung saja Nino menutup mata kedua bocah yang tadi pamit bawa pelampung itu. Saking kesalnya Nino sampai melempar sandal yang dipakainya hingga mengenai kepala Edwin tadi.

“Siapa juga yang mesum.” Edwin mengelak.

“Kau pikir biji mataku ini tidak melihat apa? Kalau masih cinta tidak usah sok-sokan saling menjauh, menikah lagi sana daripada muncul adiknya Zea sebelum kalian menikah,” ujar Nino seenak jidat, ia bicara seenaknya tanpa memperdulikan kini wajah Melody merah padam karena malu.

“Papa, tadi kakak dan Abang sedang apa, kenapa dimarahi?” tanya Izel polos.

“Bocah tidak usah tahu. Ayo main lagi.” Nino sudah melepaskan tangannya yang tadi menutup mata Izel dan Zea.

Melody yang sudah terlanjur malu kini beranja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status