Share

Ambisi Rosie

Ruang Presdir terlalu luas hanya untuk dua orang manusia saja di siang itu. Rosie bahkan harus membiarkan waktu makan siangnya molor sedikit hanya untuk bertemu dengan Pak Harwan yang tengah duduk di belakang mejanya. Pria berbadan tambun itu menyatukan kedua tangannya dengan tatapan yang tertuju ke arah Rossi, menunggu penjelasan Rosie.

"Karena Youth Serum masih tergolong produk baru, mungkin akan kalah dengan pesaing di pangsa pasar, tetapi kami dari akan berusaha agar dalam waktu dua bulan Youth Serum diiterima oleh kalangan muda.”

Mendengar pejelasan Rosie, Pak Harwan melengos asal-asalan.

“Inilah yang saya suka dari kamu. Muda dan penuh optimisme.”

Ujung bibir Rosie melengkung ke atas, mendengar pujian sang Presdir.

“Terima kasih,” ucap Rosie.

Pak Harwan beranjak dari tempat duduk, mendekat ke jendela dan memandang keluar. Pemandangan gedung pencakar langit dan kota tampak jelas dari kantornya itu.

“Kenapa kamu membatalkan pernikahan dengan Mario?” tanya Pak Harwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status