Share

Iseng Menemui Yunri

Ethan iseng masuk ke dalam gedung Yayasan Pundak Kanan. Disambut oleh seorang resepsionis wanita dari balik konter kayu.

“Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?” tanyanya.

“Ah, saya mau cari Mbak Yunri,” jawab Ethan dengan ekspresi santai.

“Sepuluh menit lagi kelas sudah selesai. Mau menunggu?” tanyanya.

“Iya tidak apa-apa. Saya bisa menunggu di mana ya?” tanya Ethan lagi.

“Bisa di taman belakang. Oh,ya. Mas ini siapa, ya?” tanya Sang Resepsionis.

Ethan mengangkat kedua telunjuknya kemudian menyatukannya seraya berkata, “Teman dekat.” Kerlingan Ethan membuat resepsionis itu hanya mengangguk.

“Baiklah, tunggu saja ya. Saya sampaikan nanti. Silakan lewat pintu itu dan tunggu di taman.” Resepsionis itu menunjuk ke arah pintu kaca yang tepat lurus di depannya dengan jarak sekitar empat meter. Dari dalam sini, pemandangan di balik kaca itu tampak teduh dengan pohon perindang. Ada juga kotak pasir yang di tengah-tengahnya berdiri perosotan juga ayunan.

“Oke. Saya tunggu di sana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status