Share

Mungkinkah Kita Bersama?
Mungkinkah Kita Bersama?
Penulis: stardust moon

1. Putus?

“Gue mau kita putus, Kay.”

“Uhuk!”

Kay, perempuan yang semula tengah asyik mengunyah beberapa boba di dalam mulutnya mendadak tersedak ketika seorang laki-laki di hadapannya mengatakan hal demikian.

“Gi-gimana maksudnya?” Kay mencoba memastikan apa yang dia dengar barusan.

Laki-laki itu menatap Kay mencoba mengulangi perkataannya dengan tegas, “Gue mau kita putus.”

Kay mengedipkan matanya beberapa kali mencoba untuk mencerna apa yang baru saja dia dengar, “Serius, Ren?”

Rendy, lelaki itu menganggukkan kepalanya sambal berdeham.

“YES!” ucap Kay dengan cukup lantang.

Rendy yang semula bersikap tenang itu mendadak menatap gadis di hadapannya dengan bingung. Pasalnya respons yang Kay berikan benar-benar di luar ekspektasinya.

“Maksudnya yes?” tanya Rendy.

Kay menghabiskan boba yang masih ada di dalam mulutnya terlebih dahulu, “kenapa gak dari kemarin-kemarin aja sih mutusinnya?”

“Lo gak sedih atau nanya alesan kenapa gue mutusin lo?” 

“Lo sendiri yang bilang kalau gue ini beda dari yang lain kan? kalau cewe-cewe lain mungkin bakalan ngelakuin hal yang baru aja lo bilang. tetapi gue engga,” jawab Kay.

Rendy benar-benar tidak mengerti mengapa ada perempuan seperti Kay di dunia ini. Parahnya lagi, perempuan ini pernah mengisi hari-harinya selama dua tahun lebih. Bahkan sekarang, Kay masih asyik dengan minuman bobanya. Rendy tidak sedikit pun melihat ada kesedihan dari sorot mata perempuan ini.

Daripada kepalanya makin pusing, Rendy akhirnya berdiri dari tempat duduknya. dia langsung pergi meninggalkan Kay yang masih asyik dengan dunianya tanpa mengucapkan selamat tinggal. Kay hendak memanggil Rendy, namun dia memilih untuk mengurungkan niatnya.

Mata yang berbinar, senyuman yang merekah dengan ekspresi wajah ceria yang semula dilihat oleh Rendy itu mendadak sirna. ketika Kay duduk sendirian di bangkunya, menatap bangku di hadapannya yang sudah kosong. Semua kepalsuan yang dia tampilkan juga ikut pergi bersamaan dengan mobil silver milik Rendy yang menjauh dari kafe.

Jika ada seleksi calon pemain sinetron, Kay akan dengan berbangga diri menyombongkan dirinya karena berakting merupakan kelebihan yang dia punya sejak dahulu. Entah sudah berapa banyak orang yang tertipu dengan permainannya. Begitu sempurna. Dia mampu menyembunyikan semua perasaannya memainkan perannya sebagai seorang perempuan ceria dengan begitu sempurna tanpa celah kesalahan sedikit pun. Sehingga orang lain akan dengan mudah terkecoh.

Apa yang Kay lakukan tadi bukan tanpa alasan. Mungkin Rendy mengira bahwa Kay senang dengan akhir dari kisah mereka berdua. Tetapi, perasaan seseorang tidak ada yang tahu kecuali orang itu sendiri. Jika kalian tanya apa yang Kay rasakan sekarang tentunya adalah patah hati sedih. Rasanya tidak masuk akal jika ada seseorang yang tidak sedih dengan berakhirnya sebuah hubungan.

Bagaimana pun, Kay adalah seseorang yang memiliki hak penuh atas hidupnya. Dia juga yang memiliki keputusan untuk hidupnya. Kay sengaja memilih bersikap seperti tadi. Dia memilih tidak bertanya apa alasan Rendy memutuskan hubungan mereka karena pada dasarnya, Kay sudah mengetahui itu semua.

Bagaimana tidak, Kay dengan jelas memergoki Rendy pergi dengan seorang perempuan yang tidak asing adalah teman satu sekolahnya dahulu. Perempuan ini, bukan perempuan asing. Sebab perempuan ini pernah menjadi satu alasan Kay Rendy bertengkar dengan hebat. Kay tahu, perempuan ini menaruh hati pada mantan kekasihnya. rela melakukan apa saja untuk membuat Rendy meliriknya.

Perselingkuhan? Ya, mungkin bisa dibilang seperti itu. Hanya saja, perselingkuhan ini dilakukan dengan halus namun kurang rapi. Daripada harus berdebat hingga kehabisan energi, Kay memilih untuk diam bersikap seperti tadi. karena yang Kay tahu, jika seseorang melakukan perselingkuhan terungkap, sampai kapan pun akan sulit diakui. Pelaku akan terus mencari alasan atas pembenaran yang sudah dilakukannya. Jadi, Kay rasa jika keputusan yang dia lakukan tadi sudah benar. Daripada makin menyakiti diri sendiri, mungkin ini lebih baik.

Perlahan, Kay menundukkan kepalanya. Air mata yang dia tahan ternyata lolos juga. dia tidak bisa menahannya lagi untuk kali ini. Mungkin karena Rendy pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal. ditambah lagi, sekarang semua hal yang pernah terjadi antara dirinya Rendy terbesit di dalam benaknya. Membuat rasa sakit sesak itu makin timbul.

Kay menghapus air matanya dan bergegas menuju toilet yang ada di kafe. dia mengeluarkan semua apa yang dirasakannya. Rasa sedih, sesak, kecewa. Setelah kurang lebih sepuluh menit, Kay keluar dari bilik kamar mandi. dia sedikit terkejut melihat wajahnya di kaca besar. Seluruh wajahnya memerah. Mulai dari hidung sampai matanya.

ketika Kay baru saja akan mencuci wajahnya, satu notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya. Kay pun memilih untuk membacanya.

Tante Airin

[Haloo, Kay. kalau lagi gak sibuk, bisa ke toko? Toko lagi lumayan ramai nih. Karyawan yang lainnya lagi pada delivery pesanan.]

Membaca isi pesan tersebut, Kay pun langsung membasuh wajahnya dengan air.

“Duh, masih merah lagi muka gue,” keluh Kay. 

Tetapi, dia tidak bisa menunggu lebih lama sebab harus segera ke toko.

Jalanan Jakarta di sore hari ini cukup padat. Ralat, bukan cukup tetapi sangat padat. Selain karena baru selesai hujan, hari ini adalah hari Sabtu. Hari libur malam Minggu. Jadi Kay tidak heran jika dia terjebak macet selama hamper lima belas menit.

Airin Cake & Bakery.

Nama itu terpampang dengan jelas di pinggir jalan. Toko kue roti yang cukup terkenal di daerah sana menjadikan alasan mengapa selalu ramai setiap harinya. ketika Kay baru saja membuka pintu, aroma roti kue-kue yang baru saja keluar dari oven membuatnya tersenyum kecil. Sebab, itu adalah wangi yang sangat Kay sukai. selain itu, padatnya pembeli juga membuat Kay tersenyum.

Dia pun langsung menghampiri ruangan Airin – pemilik dari toko kue roti ini.

“Aku bantu di bagian apa, tante?” tanya Kay ketika baru saja dipersilakan masuk oleh Airin.

“Bagian dapur saja ya, Kay. kamu tolong bantu bikin beberapa adonan kue,” jawab Airin.

Kay pun menganggukkan kepalanya. dia langsung masuk ke area dapur yang ternyata cukup berantakan. Tidak lupa Kay memakai apron miliknya.

“Mba, aku bikin adonan kue apa saja nih?” tanya Kay kepada salah satu karyawan yang ada di sana.

“Eh, Kay. Ini aja kamu tolong teruskan adonan kue yang punyaku ya. Aku mau lanjut oven kue cokelat,” jawab Desi.

“Siap, mba Desi!” balas Kay dengan semangatnya.

Aneh rasanya. Padahal belum ada satu jam yang lalu, Kay tengah menangis dan menikmati momen patah hatinya sendirian di kamar mandi. tetapi sekarang, perasaan itu seketika hilang. Diganti dengan senyumannya yang tidak henti hilang di permukaan wajahnya. Kay dapat menyimpulkan jika saat ini, dia memang tengah menikmati apa yang sedang dikerjakannya.

Selain itu, kesibukan mungkin adalah obat patah hati yang sangat manjur. sehingga, kemungkinan besar ini merupakan hal yang akan Kay pilih sebagai jalan untuk sembuh dari luka untuk melupakan Rendy secara perlahan. 

Meski Kay sempat berpikir sepertinya tidak akan mudah untuk melupakan Rendy. Tetapi yang jelas, dengan adanya patah hati ini, dia berharap bahwa kebahagiaan yang selama ini selalu diimpikannya akan datang dan memeluk dirinya. 

Ah entahlah, apapun itu dan bagaimana pun itu, yang jelas Kay saat ini hanya ingin merasa sedikit lebih tenang. Semoga saja kedepannya dia akan memiliki banyak kesibukkan. 

Ketika Kay sedang mengeringkan tangannya, sebuah notifikasi masuk dari ponsel yang berada di saku celananya. Dia pun meraih ponsel tersebut dan membaca isi pesan yang dikirimkan oleh nomor yang tidak dikenalnya.

+62819283xxx

[Selamat memasuki fase putus dari hubungan yang selalu lo banggakan itu, Kayshilla. Akhirnya waktu yang gue tunggu-tunggu datang juga. Enjoy your broken heart phase, Shilla.]

Deg.

Detak jantungnya mendadak berdegup lebih cepat ketika Kay membaca isi pesan tersebut. Tanpa perlu mencari tahu siapa pengirimnya, Kay sudah mengetahuinya. Kay terdiam untuk beberapa saat. Akan ada hal yang jauh lebih sulit selain melupakan. Hal itu adalah merelakan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status