Share

2. Make Over

Author: Nathanegara
last update Last Updated: 2022-01-18 13:40:51

Kiano mempunyai keyakinan yang begitu besar terhadap pemberian nama 'Cassie'  terhadap Kasih. Seperti halnya keyakinan Bung Karno terhadap penggantian nama-nama artis besar pada zamannya, sehingga Kiano pun yakin kalau Kasih dengan nama baru Cassie Cassandra, akan bisa menjadi artis Besar.

Bukan tanpa dasar Kiano meyakini kalau Cassie akan menjadi bintang, karena secara struktur wajah dan postur tubuh, Cassie mempunyai modal yang cukup. Baginya nasib baik yang belum berpihak pada Cassie.

Cassie memiliki struktur hidung yang mancung, muka yang tirus, dan kulit yang kuning langsat. Itu modal yang cukup bagi Cassie untuk di make over, postur tubuh yang ideal, dengan tinggi tubuh standar rata-rata wanita secara umum, menjadi potensi yang dimiliki Cassie.

Produser Pelaksana meragukan kalau Cassie bisa di upgrade menjadi sosok yang berbeda, namun Kiano semakin kuat ingin membuktikannya.

Produksi yang sudah berjalan satu episode, dengan menghabiskan biaya setengah milliar harus dia tunda, hanya karena dia ingin membuktikan bahwa Cassie bisa dia orbitkan menjadi bintang besar.

"Pak, ini pertaruhan biaya yang cukup besar, apa bapak sudah pertimbangkan secara matang?" Tanya Adhinatha, Produser Pelaksana

"In Sha Allah pak, niat baik saya di dengar Allah, saya istiqarah dulu untuk melakukan ini, agar saya tidak ragu melakukannya." tutur Kiano

Kiano meyakinkan Adhinatha, yang juga memiliki jam terbang yang mumpuni dalam industri film. Menurut Kiano, keyakinannya terhadap Cassie bukan tanpa dasar, dan juga bukan karena dia suka dengan Cassie. Namun Adhinatha tetap menduga kalau Kiano sedang jatuh cinta pada Cassie.

"Sekarang pak Adhi suruh mereka kirim Cassie yang sudah dia make over ke ruangan saya." Pinta Kiano pada Adhinatha

Adhinatha telepon Pimpro agar membawa Cassie ke ruangan Kiano. Cassie yang sedang di make over di ruangan casting, langsung di bawa ke ruangan Kiano. Begitu Cassie masuk bersama make up artis, Adhinatha langsung kaget dengan perubahan dari penampilan Cassie,

"Gimana Cassie? Kamu nyaman dengan penampilan kamu?" tanya Kiano

"Saya gak nyangka om, bisa seperti ini, saya nyaman sih tapi, saya malu sendiri lihat diri saya." jawab Cassie dengan lugu. 

"Pak Adhinatha gimana? Ini Kasih atau Cassie?"

"Kalau ini Cassie pak, luar biasa ini saya optimis pak." ujar Adhinatha dengan takjub

"Cassie, kamu harus terbiasa dengan panggilan nama baru kamu, kalau kamu tidak terbiasa, nanti di lokasi shooting kamu bisa clingak-clinguk."

"Tapi di rumah saya boleh tetap di panggil kesih ya om?"

"Ya gak ada bedanya Kesih sama Cassie kok, terdengarnya sama."

"Untuk title di tayangan kita pakai nama panjangnya apa pak?" tanya Adhinatha

"Bikin aja 'Cassie Cassandra' bagus kan? Itu nama sangat komersil pak." ujar Kiano

Kiano memerintahkan Adhinatha untuk mencarikan guru akting, dan guru untuk menggembleng kepribadian. Cassie diharuskan belajar berbagai hal, mulai dari cara makan, cara berjalan, bahkan cara dia bersikap dalam pergaulan. Cassie di make over bukan saja secara fisik, tapi juga secara intlektual dan kepribadian.

Kiano minta pada Cassie tidak lagi berjualan, semua kebutuhan hidupnya di tunjang oleh Kiano, demi ambisi Kiano untuk mengorbitkan Cassie menjadi bintang besar.

"Cassie, tugas kamu setiap hari datang ke kantor ini, dan kamu cuma mengikuti pendidikan yang sudah di siapkan, semua menjadi saksi  dari ucapan saya." tegas Kiano

"Baik om, saya dibayar cuma untuk itu ya om?" tanya Cassie dengan polosnya

"Oh ya ... kamu jangan panggil saya om, nanti saya dikira om-om lagi, kamu panggil saya 'Mas' atau 'Pak' ya? Selama satu bulan kedepan, tugas kamu cuma itu." jelas Kiano

***

Waktu bergulir begitu cepat, Kasih mulai terbiasa di panggil dengan Cassie, dan dia pun sudah mulai menyatu dengan keadaan. Feeling Kiano tidak meleset, ternyata Cassie sendiri punya bakat akting yang kuat. Setiap hari Kiano monitoring Cassie lewat guru aktingnya.

Begitu juga dengan pendidikan yang lainnya, Cassie mulai dibiasakan dengan cara berjalan para artis terkenal, sikap duduknya, dan bahkan cara bicaranya pun sudah jauh berubah.

Perubahan Cassie yang sangat drastis, membuat dirinya semakin nyaman dengan sosoknya yang baru. Ada satu hal yang paling ditekankan oleh Kiano, yakni soal spiritualitasnya. Cassie diminta Kiano agar tidak pernah meninggalkan ibadahnya, bahkan hal itu pun dimintanya diterapkan pada adik-adiknya.

"Cassie, apa yang saya lakukan ini tidak ada artinya, kalau tidak dibantu Allah, dan kamu harus minta pertolongan Allah, agar semua yang kita lakukan ini di Ridho-Nya." nasehat Kiano

Ucapan Kiano itu selalu terngiang-ngiang ditlinganya, dan ucapan itu pulalah yang menghapuskan pikiran negatif Cassie terhadap Kiano. Pada awalnya Cassie terus curiga dengan Kiano, karena dia sering mendengar kalau ada produser yang suka mengencani artisnya.

Cassie memasrahkan semua dalam kesehariannya terhadap apa yang dinasehatkan Kiano. Dia mulai rajin Sholat, dan dia juga minta pada ibu dan adik-adiknya jangan meninggalkan Sholat.

Cassie merasakan kalau dia menemukan ketenangan hidup, setelah dia menekuni ibadah Sholat setiap hari, dan setiap lima waktu dalam sehari.

Suatu saat Cassie di panggil Kiano ke ruangannya, "Cassie saya minta sama kamu, jangan ada keraguan terhadap apa yang sedang kamu jalankan sekarang ini." ucap Kiano dengan sangat santun

"Sama sekali gak pak, saya berdoa pada Allah, minta dibukakan jalan untuk meraih kesuksesan, saya ingin membahagiakan ibu dan adik-adik saya pak." balas Cassie

"Kalau kamu sudah yakin, dan memohon kepada Allah, In Sha Allah usaha kita ini akan berhasil, doa kamu akan di dengar Allah."

"Aamiin pak, saya terima kasih sama bapak, yang sudah Kasih kesempatan pada saya."

"Berterima kasihlah pada Allah Cassie, saya hanyalah perantara saja, saya ikut bahagia kalau suatu saat kamu sukses."

"Saya bingung membalas kebaikan bapak.."

"Saya tidak minta balasan apa pun Cassie, cukup kamu berikan yang terbaik bagi saya dan produksi serial TV saya, akting yang bagus, agar serial TV-nya sukses, itu sudah cukup buat saya."

Cassie terharu mendengar jawaban Kiano, dia tidak menyangka kalau Kiano setulus itu dalam membantu dirinya. Meskipun begitu, Cassie tetap selalu waspada, dia tidak mempercayai semua itu begitu saja. Dia tidak ingin kebodohan dan kemiskinannya dimanfaatkan orang lain.

Bagi Cassie, apa yang sudah di berikan Kiano adalah hal yang luar biasa. Perubahan dirinya dalam segala sisi, membuat dia tersadar masih banyak orang baik dan penuh perhatian disekitar dirinya.

Perasaan ketakutan dan curiga terhadap kebaikan orang lain terhadap dirinya, pelan-pelan dia coba hapuskan. Dia ingin tampil dengan kepribadian yang baru, yang selalu berpikir positif terhadap kebaikan orang lain.

Setiap hari Cassie datang ke kantor Kiano, mengikuti berbagai pendidikan yang sudah di siapkan Kiano. Dan setiap hari juga dia bertemu dan berdialog dengan Kiano, tidak sekali pun Kiano bertindak melecehkan dirinya. Cassie justeru merasa kalau Kiano terlalu mengistimewakan dirinya.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status