Share

Bab 12

Author: Aurora
Panggilan itu membuat pelipis Pearly berdenyut hebat. Dia mengira dirinya terlalu lelah hingga berhalusinasi.

Pearly memijat pelipisnya, tetapi pada detik berikutnya, tanpa diduga dia jatuh ke dalam sebuah pelukan. Bau tanah yang pekat membuatnya mengernyit.

"Pearly, kamu nggak apa-apa... Syukurlah..."

Tubuh dan suara Kayden sama-sama bergetar.

Mendengar suara yang begitu familier, tubuh Pearly juga ikut bergetar, seolah dirinya kembali ditarik ke hari-hari penuh keputusasaan tanpa jawaban.

"Lepaskan aku!"

Pearly berusaha mendorong Kayden, tetapi pelukannya terlalu erat. Usahanya membuat rekan setimnya, Drake Morrison menyadari ada yang tidak beres.

Drake segera melangkah maju, memaksa Kayden melepaskan Pearly, lalu berdiri di depan Pearly untuk melindunginya.

"Kamu nggak apa-apa?"

Sambil menenangkan Pearly, Drake menatap Kayden dengan penuh kewaspadaan.

"Kamu datang untuk membuat keributan?"

Daerah ini terlalu kuno. Penduduk setempat lebih percaya pada takhayul daripada dokter, sehing
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 25

    Tiga tahun kemudian...Kayden kembali menjejakkan kaki di Benua Arreca.Kali ini, dia datang sebagai tamu undangan untuk menghadiri peresmian posko baru tim medis yang bertugas memberikan bantuan di Arreca.Selama tiga tahun terakhir, dia selalu rutin menyumbang atas nama perusahaannya. Saat ketua tim senior menjemputnya di bandara, dia berkata, "Pak Kayden, berkat bantuan Anda, kondisi tim medis kami tiga tahun belakangan ini sangat membaik. Kami juga bisa memberi kontribusi besar pada perkembangan dunia medis di sini. Semua ini berkat Anda.""Ah, nggak juga. Dedikasi para dokterlah yang paling penting. Saya hanya melakukan sedikit upaya."Setibanya di posko, dari kejauhan Kayden langsung melihat sosok anggun berdiri tegak di depan pintu.Setelah tiga tahun tidak bertemu, Pearly memanjangkan rambutnya. Helaian rambutnya berkibar tertiup angin, seperti sebuah lukisan.Kayden tidak sadar terhanyut dalam pandangan itu...Namun tiba-tiba, bayangan seorang pria yang menggendong anak kecil

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 24

    Pearly hanya meminta cuti satu minggu dari timnya. Begitu kembali ke hotel setelah menghadiri pemakaman Profesor Jimmy, dia segera menyalakan laptop dan mulai menyusun artikel pembelaan diri.Akta nikah dan surat cerainya dengan Kayden, garis waktu kepulangan Lilly ke dalam negeri, hasil pemeriksaan kehamilan, serta seluruh catatan percakapan dengan Profesor Jimmy dan istrinya selama beberapa tahun terakhir.Satu per satu, semua hal ditulis oleh Pearly dengan cermat.Tentu saja, ditambah bukti penting yang diperoleh dengan bantuan Drake.Kali ini, karena khawatir terjadi sesuatu pada Pearly di perjalanan, Drake juga mengambil cuti untuk ikut kembali ke negara ini. Pearly tidak menyangka Drake juga menguasai beberapa teknik peretasan.Begitu kembali ke negara ini, dia langsung membantu Pearly melacak orang pertama yang menyebarkan foto-foto itu, yaitu Lilly.Kemampuan menulis Pearly memang luar biasa. Dia menggabungkan semua bukti tersebut menjadi artikel panjang dan pagi-pagi sekali me

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 23

    "Gelang itu adalah peninggalan ibu. Sekarang, Pearly sudah pergi dariku, aku akan mengambil kembali gelang itu dan menguburnya bersama ayah..."Penyesalan Kayden seperti gunung besar yang menekan dadanya hingga sulit bernafas.Hatinya kacau balau. Saat hendak meminta gelang itu dari Lilly, dia malah diberi tahu bahwa Lilly jatuh dari gedung dan kini terbaring di ICU dalam kondisi kritis.Serangkaian kejadian tidak terduga membuat Kayden kehilangan semua tenaganya. Dengan perasaan kalut, dia mempersiapkan pemakaman untuk ayahnya.Asisten menyerahkan potongan-potongan gelang itu tiga hari kemudian.Pada hari pemakaman, Kayden mengantar pergi tamu satu per satu dengan perasaan hampa.Semua orang mengingatkannya bahwa masa lalu tidak bisa diubah dan Kayden harus terus menatap ke depan.Namun, Kayden tidak mampu...Setelah semua tamu pergi, dia bersandar pada foto ayahnya, lalu merosot duduk ke lantai seakan kehilangan seluruh tenaga.Tangannya membelai potongan gelang giok itu. Setiap bagi

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 22

    Lilly tidak percaya Kayden akan mengabaikan nyawanya, tetapi Kayden sama sekali tidak menoleh.Dia hanya berkata dingin, "Sudah kukatakan, urusanmu kelak nggak ada hubungannya denganku.""Kayden!"Lilly seketika panik. Dia berusaha mengejar Kayden yang hendak pergi, tetapi pagar besi tua di bawah kakinya tiba-tiba tidak sanggup menahan berat tubuhnya dan patah."Ah!"Lilly menjerit dan jatuh dari gedung.Awalnya, dia hanya ingin menakuti Kayden, bukan benar-benar melompat. Namun, di detik Lilly jatuh, Kayden menumpahkan air mata penyesalan.Orang yang tengah memasuki lorong gedung itu mendengar teriakan Lilly dan ingin menoleh, tetapi sebuah panggilan dari sanatorium membuatnya tidak sempat memperhatikan Lilly lagi.Ayah sudah tiada!Kayden tidak berdaya saat tiba di sanatorium. Para staf telah memanggil petugas pengurus jenazah untuk merias penampilan terakhir ayahnya."Bagaimana bisa jadi seperti ini?"Kayden terus memeriksa nadi Profesor Jimmy yang sudah berhenti. Meskipun kondisi a

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 21

    Di Kota Bliyle, saat ini Kayden sedang memarahi sekretarisnya dengan penuh amarah."Aku sudah memintamu menghubungi divisi humas untuk menghapus komentar, kenapa pembahasan buruk tentang Pearly masih begitu banyak?"Sekretaris menjawab dengan hati-hati."Tuan Kayden, makin banyak yang kita hapus, emosi warganet justru makin memanas. Mereka mengatakan Nona Pearly nggak berani bertanggung jawab, dan malah diam-diam mengendalikan opini publik di belakang."Kayden menahan amarahnya dan berkata, "Kalau begitu aku sendiri yang akan meluruskan rumor itu! Aku dan Pearly adalah pasangan yang sudah menikah secara resmi!""Tuan Kayden, kalau begitu citra Anda dan Nona Lilly mungkin akan tercoreng.""Kalau memang begitu, biarlah..."Kayden menekan pelipisnya, dia tidak berani membayangkan betapa hancurnya hati Pearly saat melihat gosip di internet itu terus berkembang.Dia memberi perintah kepada sekretaris. "Bantu aku atur perjalanan ke Ginea, Benua Arreca. Harus secepatnya!" Dalam situasi sepert

  • Mutiara yang Tersia-siakan   Bab 20

    Setelah siaran berakhir, butuh waktu cukup lama bagi Pearly untuk akhirnya mengerti duduk perkara sebenarnya.Ternyata, ada seseorang yang menyebarkan foto Kayden berhenti di depan gerbang kampus untuk menjemputnya, juga rekaman kamera pengawas saat dia kembali ke rumah Kayden.Sebelumnya, pemberitaan di internet tentang Pearly selalu menyebutkan bahwa dia adalah yatim piatu miskin dari desa.Seorang mahasiswa miskin bisa berhubungan dengan CEO perusahaan game, bahkan keluar masuk kompleks perumahan mewah. Tentu saja, hal ini langsung membuat banyak orang berspekulasi.Ditambah lagi, seorang penggemar yang jeli langsung menemukan bahwa Kayden adalah pria yang dulu pernah Lilly pamerkan diam-diam.Dalam sekejap, Pearly pun dilabeli warganet sebagai pelakor yang ingin naik derajatnya.[Aku bekerja di rumah sakit, aku bisa membuktikan bahwa beberapa waktu lalu ketika Nona Lilly dirawat inap, Tuan Kayden yang menemaninya dan merawatnya sendiri!][Pantas saja waktu itu Lilly ingin melakukan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status