Share

Menghadapi Masa Lalu

“Apa kau sudah akan pergi?” Fiana bertanya, ketika dia melihat Audrey turun dari lantai atas.

“Tidak.” Audrey menggeleng dengan cepat. “Aku sedang mencari minum.”

Fiana mengembuskan napas dengan pelan. Dia antara merasa kecewa dan juga lega saat bersamaan. Kecewa karena Audrey belum mau pergi juga, lega karena Damar tampaknya cukup tenang kali ini.

“Bagaimana kau bisa menenangkan Damar?” Fiana menanyakan hal itu, sembari mengulurkan sebotol air mineral. “Biasanya dia tidak bisa tenang selama beberapa hari, setelah kena serangan.”

“Benarkah?” Audrey tentu saja agak terkejut. “Tapi dia tidak pernah mengamuk. Ini bahkan sudah yang kedua kalinya.”

Kini giliran Fiana yang terkejut. Ini adalah hal yang tidak mungkin terjadi, setidaknya sejauh pengetahuannya merawat sang putra. Damar biasanya tidak akan tenang hanya dalam sehari.

“Bagaimana kau melakukannya?” tanya Fiana dengan kening berkerut. “Biasanya dia akan mengurung diri dan gemetaran selama beberapa hari.”

“Ah, itu per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status